Baca juga:Â My Breastfeeding Adventure
Ada satu pernyataan Dokter Damayanti yang cukup membuat saya tercengang.Â
"Penurunan berat badan akan dikompensasi dengan penurunan tinggi badan untuk mempertahankan status gizi baik."
APA!!!
Jadi, ketika si anak gizinya kurang sehingga berat badannya turun maka tubuh akan melakukan proses adaptasi. Adaptasi ini berupa penurunan tinggi badan demi memenuhi gizi agar tetap tercukupi padahal sesungguhnya tidak. Anak pun akan tampak baik-baik saja sebab memang dari berat badan per usia status gizinya cukup.Â
Ini yang menyebabkan anak-anak memiliki tinggi badan yang kurang dari usianya. Selama ini terjadi kesalahan dari pengukuran status gizi yang hanya dilihat dari berat badan padahal itu tidaklah tepat. Cara mengukur gizi anak yang tepat seharusnya dilihat dari berat badan dan tinggi badannya sesuai usia.Â
Pernah kan ketemu anak yang usianya lebih kecil tetapi tinggi badannya lebih tinggi dari anak lebih tua. Saya contohkan deh, misal anak A 3 tahun dengan anak K 2,5 tahun. Tinggi badan K lebih dari tinggi badan A yang usianya lebih besar. Ini yang dimaksud dengan stuntingalias perawakan pendek. Padahal anak A harusnya punya tinggi badan yang lebih dari anak K. Tandanya gizi anak A kurang baik dibandingkan gizi anak K.
Kebanyakan orangtua di Indonesia yang saya perhatikan hanya mengutamakan peningkatan berat badan anak. Ketika anak beratnya sudah naik, maka pikiran orangtua akan tenang.Â
"Ya udahlah ya, yang penting beratnya naik kan?"
Mulai sekarang para orangtua harus mengukur status gizi anak-anak dari berat badan dan tinggi badannya juga ya. Jangan terlena oleh anak yang gemuk dan berat badannya naik terus. Sebab tinggi badan juga harus diperhatikan dalam mengukur status gizi.Â
Adapun stunting, terjadi saat kebutuhan gizi pada masa 1000 HPK tidak terpenuhi dengan baik. Oleh sebab itu, janganlah abai terhadap kebutuhan nutrisi anak saat dalam kandungan hingga berusia dua tahun. Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat pesat pada usia dua tahun pertama. Jadi, akan sangat disayangkan periode emas ini tidak dioptimalkan.Â