Mohon tunggu...
Shiva Devy
Shiva Devy Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar, Ibu Rumah Tangga yang mencintai buku-buku

may the force be with you. Visit my personal blog at http://www.shivadevy.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Danone Blogger Academy Memilih Saya

12 November 2017   20:45 Diperbarui: 10 Agustus 2019   14:13 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1000 Hari Pertama Kehidupan

1000 Hari Pertama Kehidupan
1000 Hari Pertama Kehidupan
Ternyata, seribu hari itu merupakan fase terpenting kehidupan seorang manusia. Seribu hari pertamanya adalah cerminan masa depannya nanti. Terdengar lebay? Oh, jelas. Inilah waktu krusial manusia sejak dia pertama kali tercipta sebagai embrio dan tumbuh menjadi janin dalam rahim ibunya. Ya, selama 270 hari dalam kandungan ibu, janin harus mendapat asupan gizi yang cukup. Tidak selesai sampai di situ. Setelah lahir ke dunia seorang bayi memperoleh makanan dan minuman dari Air Susu Ibu (ASI) dilanjutkan dengan Makanan Pendamping ASI bergizi seimbang. 

Baca juga: My Breastfeeding Adventure

Ada satu pernyataan Dokter Damayanti yang cukup membuat saya tercengang. 

"Penurunan berat badan akan dikompensasi dengan penurunan tinggi badan untuk mempertahankan status gizi baik."

APA!!!

Jadi, ketika si anak gizinya kurang sehingga berat badannya turun maka tubuh akan melakukan proses adaptasi. Adaptasi ini berupa penurunan tinggi badan demi memenuhi gizi agar tetap tercukupi padahal sesungguhnya tidak. Anak pun akan tampak baik-baik saja sebab memang dari berat badan per usia status gizinya cukup. 

Ini yang menyebabkan anak-anak memiliki tinggi badan yang kurang dari usianya. Selama ini terjadi kesalahan dari pengukuran status gizi yang hanya dilihat dari berat badan padahal itu tidaklah tepat. Cara mengukur gizi anak yang tepat seharusnya dilihat dari berat badan dan tinggi badannya sesuai usia. 

Pernah kan ketemu anak yang usianya lebih kecil tetapi tinggi badannya lebih tinggi dari anak lebih tua. Saya contohkan deh, misal anak A 3 tahun dengan anak K 2,5 tahun. Tinggi badan K lebih dari tinggi badan A yang usianya lebih besar. Ini yang dimaksud dengan stuntingalias perawakan pendek. Padahal anak A harusnya punya tinggi badan yang lebih dari anak K. Tandanya gizi anak A kurang baik dibandingkan gizi anak K.

Kebanyakan orangtua di Indonesia yang saya perhatikan hanya mengutamakan peningkatan berat badan anak. Ketika anak beratnya sudah naik, maka pikiran orangtua akan tenang. 

"Ya udahlah ya, yang penting beratnya naik kan?"

Mulai sekarang para orangtua harus mengukur status gizi anak-anak dari berat badan dan tinggi badannya juga ya. Jangan terlena oleh anak yang gemuk dan berat badannya naik terus. Sebab tinggi badan juga harus diperhatikan dalam mengukur status gizi. 

Adapun stunting, terjadi saat kebutuhan gizi pada masa 1000 HPK tidak terpenuhi dengan baik. Oleh sebab itu, janganlah abai terhadap kebutuhan nutrisi anak saat dalam kandungan hingga berusia dua tahun. Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat pesat pada usia dua tahun pertama. Jadi, akan sangat disayangkan periode emas ini tidak dioptimalkan. 

Tingkat perkembangan otak anak sejak dalam kandungan
Tingkat perkembangan otak anak sejak dalam kandungan
Bayangkan berbagai gangguan yang akan dialami anak cucu kita ketika gizinya tidak tercukupi di 1000 HPK. Anak Indonesia di masa depan malah memiliki masalah kesehatan seperti perkembangan yang terlambat, gampang sakit karena kekebalan tubuhnya lemah, kemampuan berpikir yang lebih rendah serta gangguan pembakaran lemak yang berujung pada obesitas dan penyakit degeneratif lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun