Mohon tunggu...
Shiva Aina
Shiva Aina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - murid

haii

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Penemuan Jenazah di Kalideres

7 Maret 2023   23:15 Diperbarui: 7 Maret 2023   23:22 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ditemukannya empat jenazah di sebuah rumah di Komplek Citra Garden Satu Extension Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022) masih menimbulkan tanda tanya besar. Desas-desus terus menyebar tentang penyebab kematian rumah tersebut, dari dugaan pembunuhan hingga korban yang diduga anggota sekte tertentu.

Kejadian ini awalnya menimbulkan simpati masyarakat ketika polisi mengumumkan empat korban, yakni Rudyanto Gunawan (71 tahun), Margaretha Gunawan (66 tahun), Budiyanto Gunawan (68 tahun) dan Dian (42 tahun) ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa diduga akibat kelaparan.

Rudyanto dan Margaretha adalah suami istri, Dian adalah anak mereka, sementara Budiyanto adalah adik dari Rudyanto. Pihak berwenang menetapkan bahwa tidak ada sisa makanan di perut keempat korban. Mereka ditemukan sudah dalam kondisi membusuk dan pada tempat yang berbeda-beda. Budiyanto ditemukan di ruang tamu, Dian dan Margaretha terbaring di kamar depan. Sementara Rudyanto di ranjang kamar tidur belakang.

Kasus ini penuh dengan keanehan sejak awal. Menurut beberapa kerabat dan tetangga, para korban merupakan keluarga berkecukupan. Menurut adik Margaretha, kakak perempuannya malah senang berbagi. Tetangga juga melihat keluarga tersebut memesan makanan pada minggu-minggu sebelum mereka ditemukan tewas.

Namun, keempat korban tersebut diakui sangat jarang berinteraksi dengan para tetangga selama beberapa tahun terakhir. Tidak hanya tetangga, korban juga terlihat tidak dekat dengan keluarga mereka. Hal itu terungkap dari pengakuan adik mendiang Margaretha, Ria Astuti, yang mengaku terakhir berkomunikasi dengan kakaknya lima tahun lalu.

Sikap tertutup para korban inilah yang pada akhirnya menimbulkan banyak spekulasi tentang kematian keempat orang ini. Baru-baru ini, kriminolog Andrianus Meliala berhipotesis bahwa keempat korban itu adalah penganut ideologi atau sekte apokaliptik. Menurut Andrianus, apokaliptik adalah pendukung ideologi akhir dunia. Mereka memiliki ritual, salah satunya mengakhiri hidup mereka dengan cara yang ekstrim.

Kesimpulan Andrianus bukan tanpa alasan, karena korban meninggal tanpa sedikitpun makanan atau minuman di perutnya. Kamper, lilin merah, dan bedak bayi juga ditemukan di apartemen tersebut. Seolah siap menutupi bau mayat di dalam rumah.

Keempat korban baru ditemukan setelah kematian korban terakhir, Dian. Setelah itu, tetangga mencium bau tidak sedap yang berasal dari rumah tersebut. Menurut pihak berwenang, Dian disebut-sebut sebagai korban terbaru.

Youtuber Nessie Judge yang kerap membahas berbagai teori konspirasi juga mengangkat kasus Kalideres. Satu teori yang dikemukakan Nessie  adalah bahwa keempat korban menjalani ritual puasa seperti pada keyakinan Jainisme. Pengikut kepercayaan yang dikembangkan di India percaya pada puasa ekstrem tanpa makan atau minum sampai mati.

Mengapa dugaan tentang sekte atau mengikuti aliran tertentu yang paling sering didengar? Karena tesis ini juga didukung oleh pernyataan Ahli Kedokteran Forensik UI, dr. Budi Sampurna. Menurutnya, manusia secara naluriah berusaha mencari makan saat lapar, jadi tidak ada yang akan membiarkan diri mereka mati kelaparan.

Karena meski bisa menahan lapar, jarang manusia bisa menahan haus. Mereka pasti akan melakukan apa saja untuk minum, bahkan jika mereka harus minum air ledeng atau lebih buruk lagi air seni mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun