*Kemampuan menggambarkan perempuan dalam budaya Jawa: Novel ini menampilkan perempuan dalam budaya Jawa dengan cara yang unik dan menarik.
*Penggunaan sudut pandang berbeda: Penulis menggunakan sudut pandang Alina Suhita, Gus Birru, dan Ratna Rengganis, sehingga pembaca dapat memahami berbagai perspektif.
*Menggambarkan perjuangan perempuan: Novel ini menampilkan perjuangan perempuan dalam menjalani kehidupan yang berkaitan dengan perjodohan dan ketabahan.
b. Kekurangan Novel "Hati Suhita"
*Penggunaan bahasa Jawa yang terlalu banyak: Novel ini menggunakan bahasa Jawa yang terlalu banyak, sehingga dapat sulit dipahami bagi pembaca yang tidak mengerti bahasa Jawa.
*Keterlambatan cerita: Cerita dapat terlambat karena penulis menggunakan banyak sudut pandang dan detail yang tidak diperlukan.
*Keterbatasan penggunaan bahasa Jawa: Penggunaan bahasa Jawa yang terlalu banyak dapat membuat cerita menjadi sulit dipahami bagi pembaca yang tidak mengerti bahasa Jawa.
E. Penutup
Novel Hati Suhita karya Khilma Anis, dibalut dengan berbagai nilai-nilai keagamaan, budaya, dan tradisi yang kental, menggambarkan dinamika kehidupan dalam masyarakat yang penuh dengan norma dan ekspektasi. "Hati Suhita" adalah cerita tentang cinta, pengorbanan, dan perjuangan untuk menemukan kebahagiaan sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H