Sedemikianlah besarnya peran kita mengenal dan mencintai bahasa Indonesia. Terlepas dari struktur salah, diksi jelek, tanda baca kesasar (atau sama sekali tak muncul), atau terlahirnya bahasa alay; saya harap para guru bahasa Indonesia bangga pada bangsanya yang mengakrabi bahasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!