Mohon tunggu...
Shirley Sulivinio
Shirley Sulivinio Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Fast Track Batch 27

Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan Kemdikbud RI 2017 Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Prodi S1 Hospitality dan Pariwisata 2017 - Program Transfer Kredit Burapha University, Thailand

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Self-Hatred: Efek Overthinking

25 Maret 2021   15:24 Diperbarui: 25 Maret 2021   16:10 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah teman-teman merasa minder, merasa tidak mampu dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan teman sebaya? Atau pernahkah terpikir bagaimana komentar orang lain terhadap diri kita hingga kita merasa sedih, marah, dan tak bisa tidur?

Kita semua pasti pernah mengalami masa-masa itu. Ada kalanya kita bisa menerima keadaan dan komentar orang lain dengan santai, ada kalanya pula kita terlalu terbawa arus oleh pikiran kita karena adanya komentar yang tidak mengenakkan untuk kita. Tenang, hal itu wajar dan manusiawi kok. Tapi, bagaimana jika kita tidak bisa mengatasi dan mengendalikan pikiran kita hingga berlarut-larut terjebak dalam kesedihan dan amarah kita?

Overthinking - 1 kata ini bisa mendeskripsikn kondisi yang sedang kamu alami. Keadaan dimana kamu selalu terpikir oleh komentar orang lain. Keadaan dimana pikiran itu membuatmu takut untuk melakukan sesuatu, bahkan hal-hal yang sangat kamu sukai. Keadaan dimana kamu pun menjadi tidak puas dengan apapun yang kamu kerjakan. Atau bahkan kamu bisa membenci dirimu sendiri (Self-Hatred) hingga bisa terpikir untuk mengakhiri hidup.

Sumber: Rehabspot.com
Sumber: Rehabspot.com
Sebenarnya, dalam kondisi ini kamu bukan ingin betul-betul mengakhiri hidup. Tapi kamu hanya lelah dengan hal yang sedang terjadi dan ingin memutus rantai agar kondisi tersebut tidak terjadi kembali. Lalu, apa yang harus dilakukan?

The Amazing Me
The Amazing Me

1. ME-TIME

Kamu bisa berdiam diri sejenak di kamar, rebahan, rileks, sambil menyalakan lilin aroma terapi atau mendengarkan musik santai yang kamu suka. Jangan putar lagu yang sedih-sedih ya! Karena nanti akan memengaruhi suasana hati kamu. Bukannya me-time, eh malah tambah sedih. Lakukan aktivitas apa saja yang kamu suka supaya mood kamu naik kembali dan jauh lebih tenang. Bisa scroll belanja online, order makanan kesukaan, dll.

Sumber: thriveglobal.com
Sumber: thriveglobal.com
2. Refleksi Diri

Jika mood sudah tenang, coba refleksikan diri kamu sendiri. Apakah memang betul apa yang kamu kerjakan kurang maksimal sehingga orang lain bisa berkomentar demikian? Apakah kamu punya kesalahan yang fatal? Atau malah sebenarnya baik-baik saja, tapi tiba-tiba terjadi seperti itu? Coba dipikirkan baik-baik, dan berusaha berpikir positif tanpa harus menyalahkan diri sendiri. Jika memang betul ada kesalahan yang dibuat, cobalah untuk mengakui kesalahan tersebut dan berusaha untuk jauh lebih baik lagi.

Sumber: pinterest.com/Kris
Sumber: pinterest.com/Kris
3. Bersikap Seperlunya, Bukan Semaunya

Ketika ada yang berkomentar negatif bahkan menekan kita, kita harus bisa mengontrol diri sendiri untuk BERSIKAP BODO AMAT dan menganggap hal itu tidak penting untuk kamu tanggapi. Walaupun hati kita sebenarnya mau membalas, tapi pikirkan baik-baik. Apa untungnya jika kita membalas? Apakah setelah membalas akan membuat kita senang dan kejadian tersebut akan berakhir? Jika memang perlu untuk ditanggapi, tanggapilah dengan TEGAS dan BIJAK. Disinilah bersikap seperlunya dan bukan semaunya. 

Pinterest
Pinterest

4. Apresiasi Diri Sendiri

Apresiasi diri sendiri adalah bentuk cinta terhadap diri sendiri. Misalnya, setelah kita berjuang keras melakukan sesuatu, kita bangga dengan hasil karya kita sendiri. Mungkin memang tidak sebagus yang lain, tapi dengan kemampuan semaksimal mungkin yang sudah kamu kerahkan, value-nya pasti juga ga akan kalah kok dengan yang lain. Jangan bandingkan hasilmu dengan hasil orang lain secara negatif ya! Setiap orang punya value nya masing-masing kok! Jika memang mau membandingkan, cobalah dengan hal positif - "Wah punya dia bagus yaa, aku pasti bisa seperti dia". Jadi, tetap semangat dan terus memaksimalkan diri. 

Sumber: alux.com
Sumber: alux.com
5. Jangan FORSIR, Pahami Diri Sendiri

Jangan pernah memaksa dirimu untuk melakukan hal yang tidak kamu bisa. Contoh, ketika mood kamu sedang tidak bagus, istirahatlah sejenak. Lepas semua aktivitasmu dan tenangkan pikiran. Coba bayangkan jika kamu sedang sedih tidak karuan, dengan amarah menggebu-gebu, tapi kamu harus dipaksa untuk mengerjakan sesuatu atau bahkan harus berbicara depan banyak orang. Apakah hasilnya akan maksimal? Tentu tidak. Bahkan bisa berdampak lebih buruk. Bisa saja dengan hal yang tidak maksimal, kamu malah semakin menyalahkan dirimu dan membenci dirimu. Duh, jangan sampai ya!

Sumber: idntimes.com
Sumber: idntimes.com
6. Curhat

Carilah teman atau orang-orang terdekat yang kamu percaya untuk bercerita keluh-kesahmu. Dukungan dari para "support system" sangat kamu butuhkan dimasa-masa terpurukmu karena yang kamu butuhkan selain tempat bercerita adalah dukungan moral yang memahami kondisimu. Jangan sungkan ya untuk menghubungi orang-rang yang bersedia ada buat kamu!

Jadi, itulah beberapa cara yang bisa kamu coba untuk menghilangkan Self-Hatred akibat Overthinking. Overthinking wajar kok, tapi kamu juga harus bisa berani melawannya. Jangan berlarut dan tetap semangat ya! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun