Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Scroll Video Pendek Bisa Melemahkan Otak?

17 Januari 2025   22:18 Diperbarui: 18 Januari 2025   04:15 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir dari socialmediapsychology.eu, 50% pengguna TikTok aktif mengatakan kalau video-video dengan durasi panjang membuat mereka stress. Pengguna juga mengatakan tidak dapat mempertahankan fokus pada video-video dengan durasi 10 menit. Mereka yang kecanduan konten yang ditampilkan dalam video-video pendek akan mulai melihat platform lain sebagai "lamban" dan membosankan. 

TikTok pernah memperkenalkan format video yang lebih panjang yaitu hingga 10 menit pada awal tahun 2022 sebagai bentuk diversifikasi. Namun bagian pemasaran TikTok menyadari video-video dengan format yang sangat pendek yang akan terus menjadi konten yang paling menarik untuk para penonton muda. Pada 2022, durasi optimal video-video TikTok diperkirakan antara 21 hingga 34 detik. 

Data ini pun menjadikan para pembuat konten memilih menyesuaikan waktu konten ke media sehingga lebih banyak ditonton yaitu dengan membuat video-video dengan durasi yang pendek-pendek. 

Terkait dengan menjual sesuatu, pembuat konten menghindari kompleksitas dan mengusahakan segala sesuatu dibuat sesingkat mungkin. Konten juga lebih menitikberatkan pada aspek visual dan presisi verbal. Hal ini tentunya masuk akal di tengah dunia yang dipenuhi oleh banyak informasi dan waktu manusia tetap sama yaitu 24 jam sehari. Masuk akal bila orang-orang membuat konten yang singkat sehingga tidak menghabiskan banyak waktu untuk ditonton. 

Namun tanpa disadari, keinginan untuk mempersingkat segala sesuatu dan meniadakan semua penghalang untuk berpikir dan menganalisa akan membawa dampak buruk dalam jangka panjang. Manusia berpikir dengan aktivitas ini akan membuatnya semakin pintar dan ulet, namun yang sebenarnya adalah aktivitas ini telah memecah konsentrasi kita. Konsentrasi yang terpecah akan menghambat pencapaian tujuan jangka panjang. 

Gangguan memori

Fokus yang terhambat dan rentang fokus yang semakin pendek juga mempengaruhi kemampuan mengingat. Banyaknya video pendek yang dilihat menginterferensi satu sama lain menghasilkan mosaik dari ingatan yang terpecah-pecah. 

Dampak ini tidak muncul dalam jangka pendek, namun baru dirasakan setelah paparan jangka panjang. Seiring berjalannya waktu, akumulasi dari ingatan-ingatan yang terpecah-pecah ini dapat mengakibatkan kemampuan otak mengingat dengan tepat suatu hal menjadi menurun.  

Mengelola overstimulasi di era keterlibatan digital secara konstan menjadi tantangan. 

Kemampuan membaca menjadi lebih lambat

Otak manusia mencerna informasi visual lebih cepat daripada teks. Video-video pendek juga dapat mengakibatkan kemampuan membaca seorang anak tertinggal, apalagi video-video pendek tersebut sering kali tidak ada teksnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun