Support group penting sekali peranannya dalam menolong pecandu judol. Support group yang ideal tentunya adalah keluarga. Namun tidak semua orang mempunyai keluarga yang dapat dengan sabar mengerti dan mendampingi.Â
Support group harus menjadi tempat yang aman di mana mereka yang berupaya keluar dari jerat candu judol dapat terbuka berbagi perasaan mereka tanpa takut dihakimi.Â
Support group atau person ini dapat berupa orang-orang yang telah berhasil keluar dari jerat judol. Mereka dapat berbagi pengalaman mereka keluar dari judol dan saling mendukung satu sama lain untuk melakukan perubahan-perubahan positif dalam hidup mereka.Â
Komunikasi dan pola asuh dalam keluarga juga sangat mempengaruhi seseorang anak atau remaja untuk bermain judol maupun kecanduan lainnya.Â
Psikiater dr. Kristiana Siste dari RSCM juga mengatakan bahwa remaja yang mendapat validasi yang cukup dari keluarganya akan lebih sulit untuk iseng mencari kesenangan dari judi online maupun narkoba.Â
Komunikasi yang sifatnya satu arah (otoriter) ataupun komunikasi yang permisif (tidak ada aturan, semua diperbolehkan) dapat membuat anak merasa tidak dihargai dan mencari sumber kesenangan di luar interaksi dengan keluarga.Â
Orang tua harus belajar untuk dapat berkomunikasi dengan hangat kepada anak. Tatap anak ketika berbicara dan bukan menatap layar telepon genggam ketika berkomunikasi langsung dengan anak.Â
Pemerintah juga harus bergerak secara aktif untuk memblokir semua iklan-iklan judi online di media sosial. Pemerintah bertanggung jawab untuk melindungi banyak generasi muda yang berpotensi dirusak oleh judol dan pinjol.Â
Industri judi tahu bagaimana caranya mendesain permainan yang akan membuat mereka yang bermain untuk tetap merasa menang walaupun sudah kalah. Mesin-mesin slot juga didesain dengan warna-warni yang atraktif dan bunyi yang beragam yang membuat permainan semakin meriah ketika seorang pemain dimenangkan. Semua sensasi-sensasi palsu ini dikombinasikan dengan semakin menurunnya aktivitas area tertentu pada otak adalah resep yang sempurna untuk kecanduan.Â
Membayar hutang akibat judol bukanlah solusi. Pecandu tidak untuk dijauhi atau distigmatisasi oleh keluarga, tapi dirangkul untuk mendapat terapi yang tepat. Masalah kecanduan atau adiksi judol adalah masalah kerusakan pada otak sehingga harus dibawa untuk berobat sedini mungkin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H