Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pasien Judol Nasional Meningkat Tajam, Adakah Pertolongan Medis?

15 November 2024   23:05 Diperbarui: 17 November 2024   10:44 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perjudian online.(SHUTTERSTOCK via kompas.com)

"Saat berjudi, terjadi kekacauan dalam berpikir (cognitive error) di mana pikiran-pikiran yang impulsif mendorong prilaku impulsif. Pikiran -pikiran inilah yang harus dimodifikasi dengan psikoterapi," demikian ungkap psikiater pakar adiksi di Indonesia yaitu Dr. dr. Kristiana Siste, Sp.KJ, Subsp.Ad (K) dalam tanya jawab di kanal YouTube RSCM pada Kamis, 14 Oktober 2024. 

Selain itu kondisi dopamin yang rendah pada otak membuat seseorang rentan untuk masuk ke dalam permainan-permainan seperti game tertentu, judol, dan narkoba. Hal ini karena aktivitas-aktivitas tersebut memberikan dopamin rush (aliran dopamin) yang memberikan rasa senang kepada seseorang. 

Podcast Cipto Mangunkusumo Hospital dengan topik
Podcast Cipto Mangunkusumo Hospital dengan topik "Dampak Kecanduan Judi Online"
Trading, khususnya kripto dengan grafik yang naik dan turun dengan cepat, juga dapat memicu impulsivitas seseorang. Hal ini karena orang tersebut harus mencermati secara intensif naik turunnya grafik yang begitu fluktuatif selama 24 jam. Mereka perlu mengambil keputusan secara cepat kapan harus melepas atau mempertahankan aset mata uang digital tersebut. Jadi untuk aktivitas trading seperti ini juga perlu berhati-hati akan resiko kecanduan. 

Dokter Kristiana memberi nasihat bagi mereka yang rentan atau beresiko tinggi untuk kecanduan, yaitu mereka yang memiliki karakter atau 'trait' impulsivitas tinggi, ingin segala sesuatu instan, dan memiliki masalah emosi seperti mudah cemas atau depresi, untuk tidak mencoba-coba segala sesuatu yang memiliki sifat naik turun terjadi dengan cepat, seperti judi online dan trading kripto ataupun jual beli saham harian. 

Namun pada prinsipnya adalah jangan mencoba-coba atau iseng bermain judol dan yakin tidak akan terjerat. Jangan mengklik iklan-iklan judi di mana pun. Jangan berpikir bahwa segala sesuatu bisa diperoleh dengan instan tanpa proses, termasuk uang. 

Ciri-ciri kecanduan

Orang yang sudah kecanduan judi online (judol) memiliki gejala hilang kontrol (lost of control). Hilang kontrol ini ciri-cirinya antara lain tidak memperhitungkan lagi uang yang digunakan untuk berjudi, waktu yang dihabiskan, dan sudah "tidak mengenal" lagi  jenis judinya, dan lebih memprioritaskan aktivitas judi dibandingkan hal lain dalam hidup.  

Yang awalnya masih menikmati pertandingan olah raga misalnya sepak bola dan bertaruh hasil akhirnya, lama-kelamaan tidak lagi menikmati pertandingannya. Yang dinantikan hanya skor akhirnya. Pecandu semakin ingin cepat mendapatkan hasil akhirnya. Ini adalah salah satu tanda sudah mulai kecanduan. 

"Atau mereka beralih jenis judi dari judi olah raga ke judi slot yang memberikan hasil lebih cepat. Atau beralih ke jenis baccarat yang juga hasilnya lebih cepat. Jadi perpindahan jenis judi dapat menjadi pertanda kecanduan yang lebih berat," jelas dr. Kristiana. 

Ketika seseorang lebih memprioritaskan aktivitas judinya, maka ia akan menelantarkan pekerjaannya, pendidikannya, keluarganya, bahkan relasi sosial lainnya.

Tanda kecanduan juga adalah tetap meneruskan perilaku berjudinya walau sudah mengalami dampak negatif dari judol, misalnya hutang sudah menumpuk dan sudah terjerat pinjol. Walau uang untuk biaya hidup keluarga sudah habis pun, mereka tetap meneruskan atau malah meningkatkan aktivitas judinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun