Gejala cacar monyet mirip dengan cacar smallpox, namun lebih ringan. Cacar smallpox telah berhasil dieradikasi pada tahun 1980, sedangkan mpox masih timbul di negara-negara Afrika bagian tengah dan barat.Â
Clade 1, yang dikenal dengan varian klade Congo Basin (Afrika Tengah), telah bersirkulasi di DRC selama bertahun-tahun, sedangkan Clade 2 (sebelumnya klade Afrika Barat) bertanggung jawab dalam wabah global cacar monyet pada 2022. Mpox menjadi epidemi global pada tahun 2022, antara lain berdampak pada Eropa, Australia, Amerika Serikat, dan negara-negara lainnya.Â
Tedros mengatakan pada bulan lalu sekitar 90 kasus varian Clade 1b dilaporkan dari negara-negara yang bertetangga dengan DRC yang sebelumnya tidak pernah melaporkan.Â
Bagaimana dengan Indonesia?
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jakarta mencatat ada 59 kasus cacar monyet di Jakarta selama Oktober 2023 hingga Agustus 2024.Â
Kementerian Kesehatan RI mencatat ada 88 kasus cacar monyet di Indonesia sejak tahun 2022 hingga 2024. Sejauh ini kasus Mpox yang dilaporkan masih disebabkan oleh Clade 2.Â
Atas peringatan kewaspadaan darurat global WHO akan varian baru, pemerintah Indonesia kini memperketat pemeriksaan kesehatan di pintu masuk bandara untuk mencegah masuknya varian baru ini.Â
Skrining dilakukan dengan mewajibkan pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Indonesia baik WNI maupun WNA untuk mengisi formulir swadeklarasi elektronik SATU SEHAT Health Pass.Â
Skrining ketat dilakukan setelah varian Clade 1b di temukan di luar kawasan Afrika yaitu di Thailand.Â
Seorang pria berusia 66 tahun tiba di Bangkok pada 14 Agustus 2024 dan ia menunjukkan gejala Mpox. Pria tersebut melakukan perjalanan dari Afrika. Setelah diuji di rumah sakit, Departemen Pengendalian Penyakit Thailand mengonfirmasi ia terinfeksi Mpox Clade 1b.Â
Departemen tersebut juga memantau sebanyak 43 orang yang telah melakukan kontak dekat dengan pria tersebut dan semuanya tidak menunjukkan gejala dan pemantauan akan terus dilakukan selama 21 hari ke depan.Â