Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Celine Dion Kembali, Banyak Cinta dari Paris!

27 Juli 2024   17:24 Diperbarui: 27 Juli 2024   17:27 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Celine Dion kembali setelah lama absen dari dunia panggung menyanyi. Dion tampil memukau di menara Eiffel, Paris. Penyanyi mega bintang ini mempersembahkan kembali suaranya untuk menutup acara pembukaan Olimpiade pada hari Jumat, 26 Juli 2024, tepat setelah api Olimpiade dinyalakan. 

Penampilan Dion setelah vakum sekian lama ini dilakukan di panggung yang berlokasi di menara Eiffel. Ia tampil memukau dengan gaun putih manik-manik rancangan Dior dan melantunkan nada-nada tinggi.

Komentator acara untuk NBC, Kelly Clarkson, memuji penampilan Celine dan menyebutnya sebagai "atlet vokal".

Pertunjukan langsung Dion ini menandai konser pertamanya sejak ia mengungkapkan penyakit langka yang ia derita yaitu stiff person syndrome (sindrom kaku). Penyakit ini mempengaruhi sistem saraf, khususnya otak dan sum-sum tulang belakang. 

Celine Dion, 56 tahun, mengumumkan pada Desember 2022 yang lalu, bahwa ia cuti dari pekerjaan profesionalnya sebagai penyanyi dan akan fokus pada kesehatannya. Saat itu ia mengatakan bahwa kondisinya tidak memungkinkan lagi untuk bernyanyi seperti dahulu. Penampilan Dion terakhir sebelum cuti adalah pada Maret 2020 di New Jersey. Dion menyanyikan lagu My Heart Will Go On saat itu.

Sebelum penampilan Dion, Lady Gaga mengawali pembukaan Olimpiade 2024 dengan penampilannya di sepanjang Sungai Seine. Gaga membawakan lagu “Mon truc en plume”, sebuah lagu yang dibawakan oleh Zizi Jeanmaire, wanita terkemuka Prancis yang tampil di Music Hall pada tahun 1950-an.

Celine Dion menyanyikan lagu klasik abadi L'Hymne à l'amour di Olimpiade 2024 (Foto:tangkapan layar YouTube Entertainment Tonight)
Celine Dion menyanyikan lagu klasik abadi L'Hymne à l'amour di Olimpiade 2024 (Foto:tangkapan layar YouTube Entertainment Tonight)

Celine Dion sendiri menyanyikan lagu klasik abadi L'Hymne à l'amour (Himne untuk Cinta) karya Edith Piaf. 

Lirik lagu ini ditulis oleh Piaf, sebuah lagu cinta yang pertama sekali dibawakan oleh Piaf sendiri. Piaf menulis lagu ini untuk kekasih hidupnya, seorang petinju kebangsaan Prancis, Marcel Cerdan. Pada Oktober 1949, Cerdan meninggal dalam kecelakaan pesawat Air France penerbangan 009 rute Paris ke New York untuk melihat Piaf. Piaf merekam lagu ini pada 2 Mei 1950. 

Édith Piaf (1915-1963) adalah penyanyi legendaris Prancis yang membawakan lagu-lagu genre kabaret dan chanson modern. Piaf diakui sebagai salah satu penyanyi populer Prancis paling terkenal di abad ke-20.

L'Hymne à l'amour-nya Piaf diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh muridnya, Eddie Constantine dengan judul "Hymne to Love" yang direkam oleh Piaf dalam albumnya La Vie En Rose / Édith Piaf Sings In English (1956).

L'Hymne à l'amour juga diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang pada tahun 1951 sebagai"Ai no Sanka" (Himne Cinta) dan dinyanyikan oleh penyanyi Fubuki Koshiji.

L'Hymne à l'amour dipertunjukkan kembali pada dua upacara Olimpiade, yaitu pada penutupan Olimpiade tahun 2021 di Tokyo oleh Milet dan kali ini pembukaan Olimpiade tahun 2024 di Paris oleh Celine Dion. 

Terkena penyakit langka

Dion tidak bernyanyi di panggung lagi sejak pandemi virus corona pada tahun 2020. Turnya juga tertunda hingga tahun 2022. 

Tur tersebut juga kemudian dibatalkan setelah ia didiagnosis penyakit sindrom stiff person pada akhir 2022. 

Bulan Juni lalu, Dion membagikan cerita detil tentang kesulitannya sebagai penderita sindrom stiff person. Penyakit ini membuatnya mengalami kejang-kejang yang tidak dapat dikendalikan secara sadar dan kaku pada otot-ototnya. Kejang dan kaku otot yang sangat nyeri ini mempengaruhi kemampuan Dion untuk berjalan dan bernyanyi. 

Pada April 2024, Celine Dion dalam sebuah wawancara dengan majalah Vogue Prancis berkata, "Saya baik, namun butuh usaha yang banyak. Saya menjalaninya sehari demi sehari." 

Ia kemudian membuka betapa sulit kenyataan yang harus ia jalani. "Saya belum mengalahkan penyakit ini, masih dalam tubuhku dan akan tetap demikian," kata Dion. "Saya berharap dapat menemukan keajaiban, jalan untuk menyembuhkannya dengan penelitian ilmiah, namun untuk saat ini saya harus belajar untuk hidup dengannya. Jadi, inilah saya, sekarang dengan stiff person syndrome."

"Lima hari dalam seminggu saya melakukan terapi atletik, fisik, dan vokal. Saya berlatih dengan jari-jari kaki, lutut, betis, berlatih bernyanyi, suara saya ... Saya harus belajar hidup dengannya sekarang dan berhenti mempertanyakan diri saya sendiri." 

Dengan penuh keyakinan Dion kemudian berkata," Saya mau menjadi yang terbaik yang saya mampu. Tujuan saya bisa melihat Menara Eiffel kembali!"

Celine Dion baru saja merilis dokumenter pribadinya pada bulan Juni 2024 di Amazon yang berjudul "I Am:Celine Dion".  

Setelah acara rilis film dokumenternya itu, Dion menjelaskan kepada wartawan, "Saya tidak hilang dari apa yang paling saya sukai, bernyanyi dan tampil untuk penggemar yang telah mendukung sepanjang umur saya. Namun butuh waktu karena ini penyakit yang jarang dan saya harus menjalaninya dan menemukan tim dokter yang hebat, untuk menemukan apa yang telah terjadi. Saya tidak dapat terus berjalan dengan cara tersebut. Ketika mereka menemukan saya punya gangguan imun tubuh yang disebut SPS, saya katakan pada diri saya tanggung jawab pertama saya adalah saya sebagai seorang ibu untuk anak-anak saya. Jika dan kemudian saya berpikir baik untuk rehabilitasi badan, jiwa, roh, vokal, semua di dalamnya, maka hal itu adalah konstan. Saya mau orang-orang tahu kalau saya tidak menghilang, membalikkan badan, dan tidak menyelesaikan karirku. Aku selesai dan demikianlah. Tidak, saya masih sangat berhasrat dan merindukan penggemar saya. Mereka mendapatkan saya di sini, di tempat ini, hari ini, setelah 40 tahun mungkin karir saya. Saya bahkan tidak mau menghitungnya. Hal terpenting adalah dokumenter ini berkata kepada dunia kenapa saya pergi, apa yang sedang terjadi untuk mempunyai kesadaran, karena saya telah menerima begitu banyak surat penyemangat juga yang bertanya." 

Penyakit dengan kejang-kejang itu menyerang berbagai organ tubuhnya, termasuk perut, tulang belakang dan rusuk. "Rusuk saya patah pada satu titik karena terkadang kondisinya sangat parah," kata pelantun lagu The Powerof Love ini pada sebuah wawancara dengan NBC. 

Namun dengan kondisi ini, Dion masih tetap berusaha untuk bisa tampil. Sebelum penampilannya di Olimpiade 2024 ini, ia mengejutkan publik dengan kehadirannya di panggung Grammy Awards Februari 2024. Ia menyerahkan trofi terakhir pada acara tersebut dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari mereka yang hadir. 

"Bila aku tidak dapat berlari, aku akan berjalan. Bila aku tidak dapat berjalan, aku akan merangkak," kata Dion, "Dan aku tidak akan berhenti. Aku tidak akan berhenti."

Direktur komite desain dan kostum untuk acara di Paris ini, Daphné Bürki, mengenang antusiasme Dion untuk bisa tampil di Olimpiade tahun ini. "Ketika kami menelepon Celine Dion setahun yang lalu, dia langsung berkata ya," kata Bürki.

Pada Juli 2024 ini, Celine Dion pun menggapai mimpinya untuk kembali bernyanyi di panggung. Ia hadir di Paris dan disambut dengan kegembiraan fans yang telah lama merindukan kehadirannya. 

"Merasa sangat bahagia hanya mengetahui kamu [Celine] senang dan menikmati waktu yang menyenangkan di Paris. Sungguh mengharukan melihat semua fotomu tersenyum dan melihat dengan berseri-seri! Banyak cinta untuk mu," kata seorang fans Dion di Instagram. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga memberi sinyal-sinyal kehadiran Dion sebelum upacara pembukaan Olimpiade. Macron mengatakan, "Akan menjadi berita yang hebat karena ia [Dion] adalah seniman yang hebat. Saya akan sangat senang jika ia bisa hadir di upacara pembukaan ini seperti semua rekan senegara kita."

"Saya merasa terhormat telah tampil malam ini, untuk upacara pembukaan Paris 2024, dan begitu penuh kebahagiaan untuk kembali ke salah satu kota yang paling saya sukai, "ungkap Dion seusai penampilannya. 

"Yang terpenting, saya sangat gembira merayakan atlet-atlet yang luar biasa ini, dengan semua cerita pengorbanan, tekad, dan kegigihan mereka. Kalian semua telah sangat fokus terhadap mimpimu, dan entah kamu akan membawa medali pulang ataupun tidak. Saya harap berada di sini artinya hal itu sudah menjadi kenyataan bagimu. Kalian semua harusnya sangat bangga, kami tahu betapa kerasnya kamu telah berusaha untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Tetap fokus, terus maju, hatiku bersamamu." kata Dion kepada para atlet peserta Olimpiade.

Celine berkunjung ke Museum Louvre, Paris 2024 (Foto:IG Celine Dion)
Celine berkunjung ke Museum Louvre, Paris 2024 (Foto:IG Celine Dion)

Celine Dion dan Prancis

Pelantun lagu tema film Titanic ini sebenarnya bukan orang Prancis. Dion lahir di Quebec, Kanada dan berkewarganegaraan Kanada. Di Kanada, bahasa Prancis menjadi bahasa ibu lebih dari 20 persen populasi. Kedua orang tuanya, Adhémar Dion dan Thérèse Tanguay adalah keturunan Prancis. Jadi bahasa pertama Dion kecil adalah bahasa Prancis. 

Selain itu Prancis memiliki ikatan yang kuat sejak lama dengan pribadi Dion, baik Prancis maupun Olimpiade itu sendiri.

Sejak muda, Dion mempunyai beberapa album lagu berbahasa Prancis dan lagu-lagu Dion pernah mendominasi tangga lagu baik di Prancis maupun di negara-negara yang berbahasa Prancis. 

Dion menulis lagu pertamanya pada usia 12 tahun, dengan bantuan ibu dan saudaranya Jacques. Lagu itu berjudul Ce n’était qu’un rêve, yang artinya "Itu Hanya Mimpi".  Dion memang lahir dari keluarga yang menyukai musik. 

Lagu pertama yang ditulis dan dinyanyikan Dion direkam dan dikirim oleh ibunya ke Rene Angelil yang kemudian menjadi fans terbesar Dion dan juga suaminya di kemudian hari. Rene Angelil juga yang menjadi manajer Dion sejak awal karir musiknya. 

Sebelumnya, di upacara pembukaan Olimpiade Atlanta Juli 1996 silam, Celine Dion menyanyikan lagu tema untuk Olimpiade waktu itu yaitu "The Power of The Dream". Siapa yang menyangka Dion kembali bernyanyi untuk Olimpiade. 

Demikianlah begitu eratnya Celine Dion, musik cinta, Prancis, dan Olimpiade. Prancis mencintai Celine Dion dan saya sebagai fansnya juga menyukainya sejak remaja. 

(Shir/Kompasiana)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun