Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Presiden Perusahaan Undur Diri Setelah Suplemen Beras Angkak Merah Menelan Korban Gagal Ginjal

24 Juli 2024   17:07 Diperbarui: 24 Juli 2024   17:54 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akihiro Kobayashi,Presiden Kobayashi Pharmaceutical Co., kedua dari kiri, meminta maaf pada konferensi pers 29 Maret di Osaka (Foto:The Asahi Shimbun)

Suatu studi di tahun 2017 meneliti 28 merek suplemen yang mengandung angkak di pasar Amerika Serikat. Penelitian tersebut menunjukkan kadar monakolin K yang amat bervariasi antar produk, dari nol monakolin K hingga kadar monakolin K yang kekuatannya setara dengan obat antikolesterol yang diresepkan dokter. 

Atas dasar sejarah tersebut di atas, tampaknya produsen berusaha menghindari larangan FDA dengan mencantumkan di label kemasan produknya bahwa isi suplemennya hanya "mengandung sejumlah monakolin yang tidak lebih besar dari jumlah yang dihasilkan dari fermentasi tradisional orang-orang Asia" atau "mirip dengan kadar dalam masakan".  Produk-produk suplemen tersebut juga tidak berani mencantumkan atau mengklaim fungsi untuk menurunkan kolesterol. 

Namun seperti kita ketahui, ternyata penelitian di tahun 2017 itu menunjukkan dengan jelas ternyata kandungan monakolin K antar produk suplemen yang mengandung angkak memang sangatlah lebar variasinya. Artinya klaim kadar yang rendah seperti pada label produk tidaklah dapat dipercaya. Perusahaan juga tidak ada yang mencantumkan kadar atau jumlah kandungan monakolin dalam produknya. 

Selain itu sejumlah produk angkak juga diketahui mengandung kandungan citrinin yang tinggi. Citrinin adalah metabolit sekunder dari ragi dan jamur tertentu seperti Penicillium spp., Aspergillus spp., dan Monascus spp. 

Citrinin bersifat nefrotoksik (merusak ginjal), hepatotoksik (merusak hati), embriosidal (membunuh embrio), dan fetotoksik (merusak fetus). 

Citrinin sebenarnya mempunyai khasiat antimikroba terhadap bakteri Gram positif, namun karena sifat nefrotoksik dan hepatotoksiknya, zat ini tidak dikembangkan dan tidak diteliti lebih lanjut sebagai obat. 

Perlu diketahui orang pertama yang dilaporkan meninggal dalam kasus suplemen angkak Kobayashi terbukti secara teratur memesan produk angkak sebanyak total 35 paket sejak April 2021 hingga Februari 2024. Kematiannya diketahui oleh perusahaan setelah keluarganya mengirimkan surel kepada perusahaan pada 23 Maret 2024. 

Pada 25 Maret 2024, Kyodo News juga melaporkan perusahaan Kobayashi menyatakan ada 6 orang menjalani rawat inap dan 7 orang di rawat jalan karena kesehatannya terganggu setelah mengkonsumsi produk suplemen angkak mereka. Salah satu dari 13 orang ini menjalani dialisis (cuci darah).

Meskipun demikan Kobayashi membantah produknya mengandung citrinin dan mengatakan mereka telah menginvestigasi hal ini pada Januari 2024 setelah ada laporan dari seorang dokter yang mengatakan pasiennya mempunyai masalah kesehatan terkait produk dari Kobayashi. Investigasi yang tidak berhasil menemukan citrinin membuat perusahaan tidak menarik produk mereka pada bulan Januari tersebut. 

Lembaga penelitian IARC (International Agency for Research on Cancer) menggolongkan citrinin sebagai karsinogen golongan 3 karena bukti yang masih terbatas akan karsinogenisitasnya pada binatang dan belum ada bukti pada manusia. 

Berdasarkan data ditemukannya citrinin dalam beberapa produk suplemen angkak di Taiwan dan AS, maka European Commission Regulation No 212/2014 mengatur kadar maksimum citrinin sebagai kontaminan pada produk yang mengangung angkak, yaitu tidak boleh melebih 2 mg/Kg. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun