Red yeast rice atau beras angkak merah atau beras koji merah atau Beni Koji adalah beras fermentasi yang berwarna merah keunguan hasil fermentasi menggunakan kultur ragi Monascus purpureus yang ditumbuhkan pada permukaan beras putih.Â
Hasilnya ada yang dalam bentuk bulir kering atau dalam bentuk pasta yang sudah dipasteurisasi.Â
Sebagai bahan obat tradisional, bulir beras angkak merah kemudian dibuat serbuk halus. Dalam pengobatan tradisional, angkak digunakan sebagai pelancar peredaran darah, menyehatkan limpa, dan melancarkan pencernaan.Â
Sejak lama para ilmuwan Amerika Serikat telah berhasil mengisolasi senyawa lovastatin dan monakolin K dari ragi yang mana keduanya adalah identik. Lovastatin telah teruji berhasil menurunkan kolesterol. Senyawa monakolin K yang identik dengan lovastatin juga memiliki efek yang mirip. Oleh karena itu angkak kemudian digunakan pada pasien dengan kolesterol tinggi dan penyakit jantung.Â
Angkak juga digunakan dalam dunia medis untuk meningkatkan trombosit dalam pengobatan demam berdarah. Penelitian menunjukkan angkak membantu menekan peradangan yang umum terjadi dalam perjalan penyakit demam berdarah. Hal ini terkait dengan kandungan isoflavon dan monakolin K di dalamnya. Efek meningkatkan trombositnya lebih signifikan dibandingkan dengan pemberian ekstrak kurma maupun jambu biji.Â
Angkak mengandung ragi Monascus purpureus berwarna merah juga digunakan sebagai pewarna aneka produk makanan seperti tahu fermentasi, cuka atau arak beras merah, sake, daging char siu, masakan bebek Peking, miso, aneka penganan khas China dan aneka bumbu dapur yang membutuhkan warna merah. Beberapa arak (jiu) dan sake Jepang menggunakan angkak sebagai pewarna alaminya.
Mengapa Pernah Dilarang?
Pada tahun 1998, suplemen yang mengandung angkak resmi dilarang oleh badan pengawas obat dan makanan Amerika yaitu FDA. Hal ini karena kandungannya yang mirip dengan obat lovastatin. Kandungan yang mirip artinya khasiat yang mirip dan juga risiko efek samping yang mirip. Lovastatin adalah obat penurun kolesterol.Â
Saat itu Cholestin adalah salah satu merek suplemen yang mengandung angkak. Pemerintah mengkhawatirkan keselamatan pasien bila lovastatin dan Cholestin digunakan bersama karena khasiatnya yang mirip, sehingga semua suplemen dengan kandungan angkak merah seperti Cholestin dilarang.Â
Pada tahun 2007, FDA diketahui juga pernah memberi peringatan dan memerintahkan penarikan produk kepada dua buah perusahaan suplemen makanan. Satu perusahaan suplemen tersebut mengakui kandungan monakolin dalam produknya dan perusahaan lainnya tidak mengakui.Â
FDA saat itu memperingatkan konsumen untuk tidak membeli dan memakai produk-produk yang mengandung red yeast rice atau beras angkak merah karena kuatir produk-produk tersebut mengandung zat yang berpotensi membahayakan kesehatan. Pelarangan juga terkait pemahaman konsumen yang rendah akan zat monakolin yang sifatnya mirip dengan obat antikolesterol golongan statin yang umumnya diresepkan oleh dokter.Â