Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kekayaan Nusantara yang Hilang di Muara Jambi

2 Juli 2024   00:14 Diperbarui: 2 Juli 2024   16:16 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan penunjuk jalan menuju aneka Candi dan Menapo di situs Candi Muara Jambi (Foto: IG Wisata Sejarah Jambi)

Presiden saat itu menjelaskan kalau kawasan candi ini dikelilingi oleh sebuah kanal besar yang akan diangkat dan diperlihatkan setelah direstorasi. 

Dalam kesempatan kunjungan tersebut juga disampaikan rencana Arsitek Yori Antar untuk membangun Kampus Merdeka Belajar di lokasi yang berdekatan dengan situs Candi.

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke KCBN Muara Jambi pada April 2022 (Foto: industy.co.id)
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke KCBN Muara Jambi pada April 2022 (Foto: industy.co.id)

Permasalahan yang tersisa adalah mensterilkan wilayah KCBN ini dari industri stockpile (penumpukan) batu bara.  Adanya stockpile batu bara ini membuat bebatuan candi yang usianya ribuan tahun itu mengalami kerusakan. Warga yang menjadi tenaga lokal dalam pemugaran juga dilaporkan mengalami demam dan batuk-batuk karena debu stockpile batu bara tersebut.

Stockpile di kawasan percandian Muaro Jambi itu berasal dari sejumlah daerah di Jambi yang kemudian diangkut dengan menggunakan kapal tongkang. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah memerintahkan dengan tegas pada Januari 2022 agar stockpile batu bara bisa dipindahkan dalam waktu dua hingga tiga bulan. Perintah itu diberikan ketika ia menggelar rapat di rumah dinas Gubernur Jambi Al Haris. Ia mendapat keluhan ini dari masyarakat setelah kunjungannya ke Jambi pada Januari 2022 yang lalu.

Situs Candi Muaro Jambi (Foto: IG Wisata Sejarah Jambi)
Situs Candi Muaro Jambi (Foto: IG Wisata Sejarah Jambi)

“Industri batu bara tidak boleh ada di kawasan bersejarah. Nanti izinnya bisa dicabut. Ini tidak boleh ditoleransi,” tegas Luhut saat itu. “Debu batu bara menyebabkan pencemaran lingkungan dan itu juga menyebabkan hilangnya bangunan cagar budaya yang belum ditemukan. Ini dapat menggagalkan KCBN Muaro Jambi menjadi warisan dunia,” ujar Luhut dilansir dari Media Indonesia.

Pada musim kemarau, aktivitas bongkar muat batu bara dari mobil maupun tongkang membuat debu hitam beterbangan. Abu ini pun tertiup angin dan mengotori permukaan candi yang kemudian menjadi hitam.

Dilansir dari Indonesiadaily, berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Jambi, ada 12 industri batu bara dan cangkang sawit di kawasan cagar budaya nasional tersebut. Keduabelas perusahaan itu walaupun berada dalam zona penyangga dan pengembangan di KCBN Muara Jambi namun rata-rata perusahaan berada di tepian aliran Sungai Batanghari.  

DPRD Provinsi Jambi juga sempat mempertanyakan perizinan stockpile batu bara di kawasan Candi Muaro Jambi tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun