Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Lainnya - Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kekayaan Nusantara yang Hilang di Muara Jambi

2 Juli 2024   00:14 Diperbarui: 2 Juli 2024   00:14 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situs Candi Muaro Jambi (Foto: IG Wisata Sejarah Jambi)

Keberadaan candi di Indonesia yang lebih dikenal adalah yang berada di pulau Jawa. Yang paling populer tentunya Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Namun keberadaan candi juga ditemukan di luar pulau Jawa, misalnya di Sumatera. 

Candi-candi di Sumatera ternyata memiliki keunikan dan cukup berbeda arsitekturnya dengan candi-candi di Jawa. Beberapa candi tersebut antara lain Candi Muara Takus di Riau, Candi Muara atau Muaro Jambi di Jambi, Candi Bumiayu di Sumatera Selatan, Candi Bahal di Sumatera Utara, Candi Tanjung Medan di Sumatera Barat, dan lain-lain.

Keberadaan candi di Sumatera ini menarik perhatian saya, salah satunya melalui tayangan Najwa Shihab bersama Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V Agus Widiatmoko di kanal YouTube Najwa Shihab yang memaparkan tentang pemugaran kawasan Candi Muara Jambi.

Penampakan situs Candi Muara Jambi ini mengingatkan saya akan gaya bangunan dan nuansa yang saya temukan ketika berwisata ke Taman Wisata Alam Mayang di Pekan Baru, Riau. Taman yang berada dalam kawasan hutan lindung Bukit Barisan ini selain sangat asri dan indah, juga di dalamnya kita bisa melihat beberapa bangunan candi dan arca yang unik.

Saya tidak dapat melupakan pesona keindahan dan nuansa arca-arcanya tatkala pertama kali melihatnya di mana sangatlah berbeda dengan nuansa yang saya peroleh ketika berkunjung ke candi-candi di pulau Jawa. Saya juga tertegun merenungkannya di mana betapa kekayaan ini terkubur dan mungkin sudah tidak pernah diceritakan kembali kepada generasi saat ini. 


Salah satu bangunan Candi di Taman Wisata Alam Mayang, Pekan Baru, Riau. (Foto: dokumen pribadi)
Salah satu bangunan Candi di Taman Wisata Alam Mayang, Pekan Baru, Riau. (Foto: dokumen pribadi)

Wawancara Najwa Shihab dengan Pak Agus Widiatmoko menyajikan kepada penonton usaha revitalisasi situs candi di Muara Jambi yang rencananya akan rampung pada Oktober 2024 mendatang.  Agus Widiatmoko yang juga merupakan seorang arkeolog sudah giat melakukan penelitian situs-situs di Muara Jambi sejak tahun 1996. Wawancara dilakukan di area Candi Kotomahligai yang masih dalam proses pemugaran.  

Di dalam Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muara Jambi ini terdapat sejumlah candi antara lain Candi Gedong I, Candi Gedong II, Candi Kedaton, Candi Gumpung, Candi Gumpung I, Candi Gumpung II, Candi Astano, Candi Teluk I, Candi Tinggi, Candi Tinggi I, dan Candi Kembar Batu. Candi Kedaton adalah yang terbesar. Empat candi yang dalam proses pemugaran, yaitu Candi Kotomahligai, Candi Sialang, Candi Paritduku, dan Menapo Alun-Alun. Selain candi-candi tersebut diperkirakan ada sekitar 80 reruntuhan candi lain yang masih terpendam di bawah gundukan-gundukan kecil yang disebut ‘menapo’.

Wawancara Najwa Shihab dengan Agus Widiatmoko di Candi Kotomahligai yang sedang dalam proses pemugaran. (Foto: Youtube Najwa Shihab)
Wawancara Najwa Shihab dengan Agus Widiatmoko di Candi Kotomahligai yang sedang dalam proses pemugaran. (Foto: Youtube Najwa Shihab)
Candi dalam proses pemugaran di dalam situs Candi Muara Jambi. (Foto:Youtube Najwa Shihab)
Candi dalam proses pemugaran di dalam situs Candi Muara Jambi. (Foto:Youtube Najwa Shihab)

Papan penunjuk jalan menuju aneka Candi dan Menapo di situs Candi Muara Jambi (Foto: IG Wisata Sejarah Jambi)
Papan penunjuk jalan menuju aneka Candi dan Menapo di situs Candi Muara Jambi (Foto: IG Wisata Sejarah Jambi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun