Mohon tunggu...
Ghufron Azizi
Ghufron Azizi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peresmian Kata "Wibu" dalam KBBI

10 Juni 2023   18:38 Diperbarui: 10 Juni 2023   19:00 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.pinimg.com/564x/f8/90/1f/f8901f0fa79bb938610e80bef7a4c455.jpg

Masuknya suatu kata ke dalam KBBI sangat penting karena KBBI dianggap sebagai acuan utama dalam penggunaan bahasa Indonesia secara resmi. Dengan demikian, kata-kata yang tercantum di dalam KBBI dianggap sebagai bagian dari bahasa Indonesia baku yang telah disepakati secara luas oleh masyarakat umum. Oleh karena itu, masuknya suatu kata ke dalam KBBI menunjukkan bahwa kata tersebut telah memenuhi kriteria untuk menjadi bagian dari bahasa Indonesia baku dan dapat digunakan dengan benar dan tepat dalam berkomunikasi.

Masuknya suatu kata ke dalam KBBI juga dapat membantu memperkaya kosa kata bahasa Indonesia dan memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi mengenai konsep atau fenomena baru yang belum terdapat padanan kata dalam bahasa Indonesia. Selain itu, penambahan kata ke dalam KBBI juga dapat membantu menjaga keberlangsungan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang hidup dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Oleh karena itu, penting bagi suatu kata untuk resmi dimasukkan ke dalam KBBI jika kata tersebut telah memenuhi kriteria dan memiliki manfaat bagi pengguna bahasa Indonesia. Peresmian kata "wibu" dalam KBBI, menurut saya merupakan langkah yang tepat dalam mengakui keberadaan istilah ini sebagai bagian dari bahasa Indonesia yang hidup.

Secara definisi, "wibu" merujuk pada seseorang yang sangat menyukai atau terobsesi budaya pop Jepang, seperti anime, manga, dan game. Seiring dengan semakin meningkatnya popularitas budaya pop Jepang di Indonesia, penggunaan kata "wibu" pun semakin umum digunakan oleh masyarakat. Dalam konteks ini, peresmian kata "wibu" dalam KBBI menjadi penting untuk memperkaya kosa kata dalam bahasa Indonesia, serta memberikan pengakuan atas keberadaan sebuah fenomena sosial yang kian berkembang.

Namun, sebagaimana halnya dengan kata-kata baru lainnya, peresmian kata "wibu" dalam KBBI juga perlu diiringi dengan pemahaman yang tepat mengenai makna dan konteks penggunaannya. Kita harus tetap berhati-hati dalam menggunakan kata-kata baru dan memahami bahwa tidak semua orang akan mengerti arti dan makna di balik istilah-istilah tersebut. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu terus meningkatkan pemahaman mengenai bahasa dan kebudayaan, sehingga kita dapat menggunakan kata-kata baru dengan tepat dan benar.

KBBI Daring (kemdikbud.go.id) 
KBBI Daring (kemdikbud.go.id) 

Terkait dengan peresmian kata "wibu" dalam KBBI, ada beberapa pro dan kontra yang muncul dari berbagai kalangan. Beberapa orang mungkin merasa bahwa kata "wibu" tidak pantas dimasukkan ke dalam KBBI karena dianggap sebagai istilah slang atau bahasa gaul yang tidak baku. Namun, di sisi lain, ada juga yang merasa bahwa kata "wibu" sangat relevan dan penting untuk dimasukkan ke dalam KBBI karena mencerminkan realitas sosial dan budaya yang ada di masyarakat.

Sebagai platform bahasa yang digunakan oleh masyarakat luas, KBBI memiliki tanggung jawab untuk mencerminkan dan merekam perkembangan bahasa yang terjadi di masyarakat. Dalam hal ini, peresmian kata "wibu" dalam KBBI menunjukkan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan budaya.

https://i.pinimg.com/564x/f8/90/1f/f8901f0fa79bb938610e80bef7a4c455.jpg
https://i.pinimg.com/564x/f8/90/1f/f8901f0fa79bb938610e80bef7a4c455.jpg

Namun, tentu saja peresmian kata "wibu" dalam KBBI tidak berarti bahwa semua orang harus menggunakannya atau bahkan menyukai budaya pop Jepang. Penting untuk diingat bahwa bahasa adalah bagian dari kebudayaan, dan setiap kebudayaan memiliki nilai, norma, dan standar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita harus tetap menghargai keberagaman budaya dan bahasa yang ada di Indonesia, dan tidak menghakimi atau merendahkan satu sama lain hanya karena perbedaan dalam pilihan dan preferensi.

Sebagai penutup, peresmian kata "wibu" dalam KBBI menunjukkan bahwa bahasa Indonesia terus mengalami evolusi seiring dengan perubahan sosial, budaya, dan teknologi yang terjadi di masyarakat. Namun, kita juga harus tetap menghargai nilai-nilai dan norma-norma budaya yang ada di Indonesia, serta menjaga kesopanan dan ketepatan dalam penggunaan bahasa. Dengan begitu, bahasa Indonesia dapat terus menjadi bahasa yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun