Masuknya suatu kata ke dalam KBBIÂ sangat penting karena KBBI dianggap sebagai acuan utama dalam penggunaan bahasa Indonesia secara resmi. Dengan demikian, kata-kata yang tercantum di dalam KBBI dianggap sebagai bagian dari bahasa Indonesia baku yang telah disepakati secara luas oleh masyarakat umum. Oleh karena itu, masuknya suatu kata ke dalam KBBI menunjukkan bahwa kata tersebut telah memenuhi kriteria untuk menjadi bagian dari bahasa Indonesia baku dan dapat digunakan dengan benar dan tepat dalam berkomunikasi.
Masuknya suatu kata ke dalam KBBI juga dapat membantu memperkaya kosa kata bahasa Indonesia dan memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi mengenai konsep atau fenomena baru yang belum terdapat padanan kata dalam bahasa Indonesia. Selain itu, penambahan kata ke dalam KBBI juga dapat membantu menjaga keberlangsungan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang hidup dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Oleh karena itu, penting bagi suatu kata untuk resmi dimasukkan ke dalam KBBI jika kata tersebut telah memenuhi kriteria dan memiliki manfaat bagi pengguna bahasa Indonesia. Peresmian kata "wibu" dalam KBBI, menurut saya merupakan langkah yang tepat dalam mengakui keberadaan istilah ini sebagai bagian dari bahasa Indonesia yang hidup.
Secara definisi, "wibu" merujuk pada seseorang yang sangat menyukai atau terobsesi budaya pop Jepang, seperti anime, manga, dan game. Seiring dengan semakin meningkatnya popularitas budaya pop Jepang di Indonesia, penggunaan kata "wibu" pun semakin umum digunakan oleh masyarakat. Dalam konteks ini, peresmian kata "wibu" dalam KBBI menjadi penting untuk memperkaya kosa kata dalam bahasa Indonesia, serta memberikan pengakuan atas keberadaan sebuah fenomena sosial yang kian berkembang.
Namun, sebagaimana halnya dengan kata-kata baru lainnya, peresmian kata "wibu" dalam KBBI juga perlu diiringi dengan pemahaman yang tepat mengenai makna dan konteks penggunaannya. Kita harus tetap berhati-hati dalam menggunakan kata-kata baru dan memahami bahwa tidak semua orang akan mengerti arti dan makna di balik istilah-istilah tersebut. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu terus meningkatkan pemahaman mengenai bahasa dan kebudayaan, sehingga kita dapat menggunakan kata-kata baru dengan tepat dan benar.
Terkait dengan peresmian kata "wibu" dalam KBBI, ada beberapa pro dan kontra yang muncul dari berbagai kalangan. Beberapa orang mungkin merasa bahwa kata "wibu" tidak pantas dimasukkan ke dalam KBBI karena dianggap sebagai istilah slang atau bahasa gaul yang tidak baku. Namun, di sisi lain, ada juga yang merasa bahwa kata "wibu" sangat relevan dan penting untuk dimasukkan ke dalam KBBI karena mencerminkan realitas sosial dan budaya yang ada di masyarakat.
Sebagai platform bahasa yang digunakan oleh masyarakat luas, KBBI memiliki tanggung jawab untuk mencerminkan dan merekam perkembangan bahasa yang terjadi di masyarakat. Dalam hal ini, peresmian kata "wibu" dalam KBBI menunjukkan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan budaya.
Namun, tentu saja peresmian kata "wibu" dalam KBBI tidak berarti bahwa semua orang harus menggunakannya atau bahkan menyukai budaya pop Jepang. Penting untuk diingat bahwa bahasa adalah bagian dari kebudayaan, dan setiap kebudayaan memiliki nilai, norma, dan standar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kita harus tetap menghargai keberagaman budaya dan bahasa yang ada di Indonesia, dan tidak menghakimi atau merendahkan satu sama lain hanya karena perbedaan dalam pilihan dan preferensi.