Mohon tunggu...
shintya putriramadhani
shintya putriramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - seorang mahasiswa

saya adalah seorang mahasiswa yang memiliki minat dan bakat di bidang seni

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pertemanan Digital: Ketika Sindiran di Twitter Membawa Permusuhan

13 Juni 2024   15:30 Diperbarui: 13 Juni 2024   15:35 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Diera digital saat ini, media sosial menjadi salah satu platfrom utama untuk berkomunikasi, berinteraksi, hingga membagian momen bersama teman-teman. Media sosial seperti twitter telah menjadi salah satu tempat interaksi antarindividu terjadi secara tepat dan luas. Namun dibalik jangkauan tersebut terdapat konflik yang serius bahkan sampai perpecahan antarindividu.

Twitter, sebagai salah satu platfrom media sosial paling populer yang dimana orang-orang saling berinteraksi, berbagi pendapat, dan terkadang bertukar sindiran. Namun seringkali sindiran-sindiran tersebut dapat melewati batas wajar dan memicu konflik yang sangat besar.

Permasalahan utama dalam pertemanan digital adalah kurangnya mengekspresikan emosi dan konteks yang mungkin terbilang dalam sebuah teks. Didunia nyata, ekspresi wajah,nada suara, dan bahasa tubuh membantu menyampaikan maksud dari sebuah komunikasi akan tetapi didunia digital semua itu tidak ada. Sebuah kalimat ditulis dengan nada bercanda bisa saja terdengar menusuk bagi pembacanya tanpa ekspresi yang jelas.

Sindiran atau “subtweet” adalah kejadian dimana seseorang menulis tweet yang menyindir atau menyinggung seseorang tanpa menyebutkan nama orang tersebut secara langsung.

Adapun beberapa alasan mengapa orang lebih memilih untuk menyindir temannya di twitter antara lain:

1. tidak ingin terjadi perkelahian secara langsung

Menyindir di media sosial bisa dianggap sebagai cara untuk menghindari perkelahian secara langsung. Ini memberikan kesempatan untuk mengekspresikan emosi tanpa harus berhadapan langsung.

2. mencari dukungan publik

Dengan menyindir di platfrom publik, orang sering kali berharap mendapatkan simpati atau dukungan pembenaran dari pengikutnya.

3. anonimitas dan keamanan

Media sosial memberikan perasaan anonimias yang membuat orang merasa lebih berani untuk menyindir atau mengkritik.

Dari penyebab tersebut dapat berdampak negatif yang signifikan pada pertemanan salah satunya adalah memicu konflik terbuka. Sindiran yang ditanggapi dengan sindiran lainnya dapat memicu konflik yang sangat besar. Hal ini dapat menjadi pertengkaran terbuka yang sulit untuk didamaikan.

Akan tetapi ada beberapa hal atau cara untuk mengatasi sindiran di twitter, diantaranya adalah

1. mengambil jeda

Jika merasa tersinggung oleh sindiran sebaiknya mengambil jeda sejenak sebelum merespons bisa meredakan emosi.

2. berhadapan secara langsung

Menghubungi teman tersebut secara langsung. Melalui pesan pribadi atau melakukan pertemuan tatap muka, bisa menjadi cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah.

3. membangu batasan

Menetapkan batasan-batasan dalam pertemanan, seperti contoh menghindari topik yang sensitif di media sosial, hal ini bisa membantu mencegah terjadinya sindiran.

4. menggunakan fitur mute atau blokir

Jika sindiran terus berlanjut dan mengganggu fitur blokir dan mute di twitter bisa menjadi solusi sementara untuk kesehatan mental.

Untuk menghindari pertikaian di media sosial, penting bagi kita untuk lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial. Berpikir dua kali sebelum menulis atau membagikan sesuatu dapat mencegah terjadinya konflik yang tidak perlu. 

Selain itu kita juga perlu pengembangkan kemampuan untuk memahami konteks dan niat dibalik sebuah komunikasi dalam bentuk tulisan. Kita juga harus selalu berusaha menjaga komunikasi yang sehat dan menghindari hal-hal yang dapat merusak pertemanan baik di dunia maya maupun di dunia nyata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun