Banjarmasin (10/08/2020). Berkaitan dengan situasi pandemi yang terus berlangsung. Maka banyak akses kegiatan yang ditutup oleh Pemerintah. Salah satu yang akses yang paling terkena dampak adalah sektor pendidikan. Seluruh sekolah di Indonesia tutup dan kegiatan belajar serta mengajar dialihkan ke rumah. Banjarmasin menjadi salah satu kota di Indonesia yang menerapkan kegiatan belajar dan mengajar dari rumah. Kegiatan belajar dan mengajar ini dilakukan secara daring atau online dengan menggunakan aplikasi zoom dan google classroom.Â
Dari hasil observasi penulis, dalam pelaksanaan kegiatan belajar secara online atau daring ini banyak anak-anak yang cepat bosan. Sehingga tidak bisa fokus dan memahami materi. Dan kebanyakan anak-anak sekolah memilih untuk memainkan gadget atau sekedar bermain media sosial.Â
Selama masa pandemi ini, istilah sekolah online ini sering disalahartikan oleh anak-anak sekolah dan dipergunakan untuk memainkan smartphone dan laptop secara berlebihan. Padahal di masa sekarang ini yang mana kegiatan dialihkan ke rumah saja. Ini bisa menjadi sebuah kesempatan bagi anak-anak sekolah untuk melakukan peningkatan kemampuan di bidang pendidikan. Salah satunya adalah peningkatan bahasa inggris.Â
Kemunculan platform digital berbasis pendidikan di google playstore bisa menjadi salah satu titik terang untuk melakukan peningkatan berbahasa inggris. Namun sayangnya, banyak platform digital yang berkaitan dengan peningkatan bahasa inggris mempunyai batas waktu dalam hal pembelajaran dan sisanya jika ingin melanjutkan ada biaya yang harus dikeluarkan.Â
Melihat fenomena tersebut, sebagai mahasiswa kkn yang sedang mengerjakan program KKN dengan tema SDGs maka bisa menjadikan fenomena tersebut sebagai salah satu program yang efektif. Dengan mekanisme mengajar secara gratis untuk anak-anak dan pengajaran tersebut dilakukan secara daring mengingat situasi pandemi saat ini.
Pengajaran tersebut dilakukan pada hari Minggu, 09 Agustus 2020 pukul 09.30 pagi. Pengajaran dilakukan melalui aplikasi zoom dengan waktu sekitar 20 menit. Materi pengajaran dibuat semudah mungkin agar anak-anak bisa dengan mudah mengerti. Dan ketika materi sudah selesai maka akan ada kuis, jika bisa menjawab maka akan mendapatkan reward. Reward ini diberikan kepada anak-anak sekolah agar mereka bisa terus semangat dalam belajar. Serta agar mereka mampu mengapresiasi diri mereka yang masih mau dan mampu dalam belajar bahasa di masa pandemi. (Shintya Giri Ramadhaniati, Prodi Hubungan Internasional Undip)
Editor : Apri Dwi Anggo
Penulis : Shintya Giri Ramadhaniti (Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2020)