Sebagai negara yang majemuk dan multikultural, konflik bisa muncul karena latar belakang agama. Sebagai solusinya, moderasi beragama harus menjadi kunci penting untuk mewujudkan kehidupan beragama yang rukun, damai, dan seimbang dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, negara, dan beragama. Sosialisasi moderasi beragama harus selalu digencarkan di semua lapisan pegawai negeri dan masyarakat.
Optimalisasi peran dan fungsi organisasi berbasis masyarakat dan lembaga yang dibiayai oleh negara seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Temu Nasional (FPK), Forum Kesadaran Dini Masyarakat (FKDM), Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA). yang lain menyukai moderasi beragama. Untuk menciptakan kerukunan umat beragama, perlu adanya penguatan regulasi yang mengaturnya. Hingga saat ini, proyek penataan kerukunan daerah telah disiapkan. Deteksi dini dan pencegahan potensi konflik yang bernuansa agama melibatkan seluruh pemangku kepentingan mulai dari warga hingga tokoh masyarakat, tokoh agama, RT, RW, Dukuh, Lurah, Panewu, pemerintah Kabupaten dan negara bagian TNI/Polri dan unsur terkait lainnya.
Program Kampung Moderasi Beragama (KMB) berusaha untuk menyatukan perbedaan yang berbeda terutama dalam hal agama atau kepercayaan, saling menghormati dan menjaga toleransi. Nantinya, Desa Moderasi dapat dijadikan percontohan bagi seluruh wilayah Indonesia, mengingat indahnya persatuan dalam keberagaman. Maka dari itu tidak ada salahnya bagi kita untuk mendukung adanya program 1.000 KMB ini demi terciptanya moderasi dan respek terhadap orang lain (toleransi).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H