Mohon tunggu...
Shintia Rahma Islamiati
Shintia Rahma Islamiati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freshgraduate Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB University

Seorang ENFP yang memiliki ketertarikan pada bidang kepenulisan dan jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Teknologi sebagai Pendukung Keterampilan Berbahasa Jawa

7 Mei 2024   13:30 Diperbarui: 7 Mei 2024   14:01 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penguasaan bahasa daerah menjadi hal yang penting untuk dipertahankan eksistensinya demi menjaga kelestarian budaya di Indonesia. Pastinya sudah banyak yang tahu bahwa Indonesia yang merupakan negara kepulauan, memiliki banyak wilayah dimana setiap daerah mempunyai ciri khas masing-masing termasuk dari sisi bahasa. Diketahui bahwa Indonesia sendiri mempunyai sekitar 715 bahasa daerah sehingga menjadi pemilik bahasa daerah terbanyak kedua setelah Papua Nugini. Keberagaman bahasa daerah ini termasuk kekayaan budaya yang harus terus dilestarikan dan diturunkan ke generasi-generasi berikutnya.

Kenyataan yang terjadi saat ini sangat disayangkan mengingat banyak orang lebih dominan menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, penggunaan bahasa daerah pada kehidupan sehari-hari pun menurun, seperti penggunaan bahasa Jawa Krama yang sudah jarang dijumpai lagi pada generasi muda. Bukan hal asing lagi jika, generasi saat ini hanya terbiasa menggunakan bahasa Jawa Ngoko dan tidak fasih berbahasa Jawa. Adanya fenomena inilah yang menjadi kekhawatiran terhadap lunturnya keterampilan berbahasa Jawa. Bahasa Jawa merupakan salah satu bidang ilmu muatan lokal yang berfokus pada materi-materi bahasa maupun budaya masyarakat Jawa. Pada konteks pembelajaran bahasa Jawa pun diketahui bahwa siswa kesulitan untuk memahami materi ajar dan memiliki keterampilan berbahasa Jawa dan penguasaan bahawa Jawa yang rendah.  Eksistensi bahasa daerah mulai menurun pemakaiannya sebab anak-anak jarang ditemui menguasai Bahasa Jawa secara baik. Apabila dibiarkan berlanjut, maka kekayaan bangsa berupa bahasa daerah eksistensinya bisa hilang. Selain disebabkan karena adanya kebiasaan berbicara dengan Bahasa nasional, Bahasa Jawa sendiri mempunyai tingkatan bahasa yang sulit untuk diajarkan apabila jarang digunakan. Oleh karena itu, penting bagi guru dalam meningkatkan keterampilan siswa untuk berbahasa Jawa melalui berbagai upaya, seperti pemanfaatan teknologi.

Dalam mengatasi permasalahan ini, guru sebagai tenaga pendidik dapat menjalankan perannya dalam mendukung proses pembelajaran Bahasa Jawa di kelas secara baik dan benar. Guru dapat melangsungkan pembelajaran berbasis teknologi untuk menyesuaikan karakteristik siswa saat ini yang akrab dengan digitalisasi dan menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan teknologi informasi. Teknologi dapat diimplementasikan pada proses pelaksanaan pembelajaran untuk menunjang kualitas belajar mengajar. Hal ini menjadikan, guru harus lebih inovatif dalam memanfaatkan teknologi untuk mendukung keterampilan berbahasa Jawa pada siswa dalam mata pelajaran Bahasa Jawa di sekolah.

Implementasi Teknologi Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Jawa pada Proses Pembelajaran

Teknologi dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai media untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Pada pembelajaran Bahasa Jawa, siswa dituntut untuk memiliki keterampilan berbahasa Jawa yang baik. Keterampilan berbahasa Jawa dapat ditingkatkan melalui peranan teknologi informasi seperti dengan penggunaan video interaktif. Penggunaan media video interaktif terbukti mampu meningkatkan keterampilan nembang Macapat terhadap siswa sekolah dasar.  Temuan Video interaktif ditampilkan melalui proyektor dengan suatu animasi yang menunjukkan tampilan seseorang yang sedang nembang Macapat. Pada kegiatan pembelajaran, pemutaran video interaktif membuat suasana pembelajaran lebih kondusif dibanding sebelumnya yang ramai, sebab siswa berusaha fokus mendengarkan suara secara jelas. Media berupa video interaktif ini diketahui efektif dan efisien diterapkan pada proses pembelajaran. Melalui media interaktif, siswa bisa melihat proses komunikasi sehingga memiliki keterampilan dalam mendengarkan, berbicara, membaca, maupun menulis Bahasa Jawa secara tepat

Implementasi penggunaan teknologi dalam mendukung keterampilan berbicara bahasa Jawa dapat dilakukan oleh guru dengan menstimulus siswa untuk memanfaatkan gadget-nya secara baik. Guru sebagai tenaga pendidikan dapat mengarahkan siswa untuk menjadikan teknologi sebagai sarana belajar, misalnya dengan membuat tugas untuk siswa agar menonton video berbahasa Jawa kemudian memberikan soal terkait isi dari video yang memuat penggunaan bahasa Jawa khususnya Krama Inggil. Di samping itu, guru juga bisa berinovasi dengan menjadikan teknologi sebagai media pembelajaran misalnya penanyangan materi ajar yang dikemas secara digital seperti dengan slide presentasi yang menarik dan lucu. Media pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik ini tentunya akan disukai oleh siswa sehingga siswa lebih memperhatikan proses pembelajaran yang dilangsungkan. Kaitannya dengan peningkatan keterampilan berbahasa Jawa, maka guru harus bisa menyisipkan materi dasar khususnya penggunaan kosa kata berbahasa Jawa yang baik dan benar. Guru dapat menyajikan kalimat-kalimat bahasa Jawa krama Inggil yang harus dikuasai oleh siswa sedikit demi sedikit agar siswa paham dan mulai terbiasa untuk membaca maupun berbicara dengan bahasa Jawa Krama.

Teknik lain yang dapat dilakukan dalam mengenalkan teknologi sebagai sarana belajar dalam proses pembelajaran yaitu menyajikan bentuk soal yang diakses melalui internet. Soal ini bisa dijadikan latihan bagi siswa dalam melatih keterampilan berbicara khususnya pemilihan kosa kata bahasa krama yang tepat. Soal juga bisa disajikan secara menarik melalui platform berbasis games seperti Kahoot.id atau Quizziz agar proses pembelajaran berlangsung menarik dan menyenangkan. Dengan penyajian soal secara menarik ini siswa akan memiliki minat yang lebih tinggi untuk menyelesaikan soal dan mendapatkan skor yang tinggi. Inovasi teknologi dalam proses pembelajaran memang sangat dibutuhkan agar terbentuk suasana belajar mampu mendukung kegiatan pembelajaran sehingga pemahaman siswa lebih meningkat.

Menurunnya penggunaan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa merupakan fokus pendidikan yang penting diperhatikan karena mengancam kelestarian budaya daerah. Menyikapi masalah ini, guru dituntut untuk bisa melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan eksistensi bahasa Jawa sebagai muatan lokal dan meningkatkan keterampilan berbahasa Jawa. Teknologi dapat menjadi salah satu faktor yang dimanfaatkan dalam menstimulus peningkatan keterampilan berbahasa Jawa di kalangan pelajar sebab generasi muda saat ini memiliki kaitan erat dengan teknologi dan digitalisasi. Proses pembelajaran yang mengadopsi teknologi informasi ini lebih disukai dan menjawab kebutuhan peserta didik sehingga lebih efektif untuk dilakasanakan. Oleh karena itu, konsep pembelajaran berbasis teknologi inilah yang mulai bisa kita adopsi untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan termasuk dalam melestarikan bahasa daerah yang ada di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun