Mohon tunggu...
Shinta Dewi
Shinta Dewi Mohon Tunggu... Freelancer -

Seseorang yang simpel, menyukai seni dan selalu ingin berbagi ^^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona Pulau Kelagian dan Pahawang, Lampung Selatan

27 Maret 2017   17:38 Diperbarui: 28 Maret 2017   06:00 2879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang terlintas di pikiranmu jika mendengar kata laut atau pantai? Liburan? Menyelam? Membayangkan tengah berjalan di sepanjang bibir pantai tanpa alas kaki, menikmati butiran pasir yang lembut, angin pantai yang sejuk. Juga ombak dan laut biru yang indah sejauh mata memandang. Hmmm, rasanya ingin cepet-cepet ke sana ya.

Nah, kalau saya sendiri cukup akrab dengan lingkungan pantai karena rumah saya tak jauh dari kawasan pesisir Jawa Tengah. Namun ternyata masih banyak pesona dan keindahan pantai-pantai lainnya di luar Pulau Jawa. Bersyukur sekali akhir tahun lalu, saya punya kesempatan berkunjung ke kawasan pantai di Lampung Selatan dengan 3 orang teman lainnya. Dalam waktu sekitar 4 hari, ada beberapa tempat menarik yang telah saya kunjungi. Kawasan pertama adalah Kelagian dan Pahawang.

Setelah sampai di Bandara Radin Inten II, segera meluncur menuju wilayah Tanjung Karang. Sebagai persiapan, harus makan dulu pastinya biar lebih bertenaga sekalian istirahat sejenak. Saya dan team akhirnya mendarat di Encim Gendut yang berlokasi di Tanjung Karang, Kota Lampung. Tempat ini cukup unik karena hanya memenuhi layanan pada jam-jam tertentu saja. Pengunjung juga bisa pilih sendiri makanan ala prasmanan lho. Harganya? Cukup aman dan sesuai menu pilihannya lah.

Makanan yang tersedia cukup banyak, apalagi empek-empeknya, pedes and endeuss banget. Selain nyaman, interior restoran juga unik, bikin betah saat nyantap makanannya. Contohnya, hiasan piring dan nampan tradisional Lampung yang nampak cantik di dinding ruangan. Lumayan kan ikut nampang plus nambah koleksi foto di kamera!

Spot luar restoran yang cukup menyenangkan
Beres sarapan, lanjut perjalanan ke tempat tujuan pertama, Pulau Kelagian. Selama satu jam perjalanan, mobil silver membawa kami menuju Kelagian Lunik. Setelah melewati jalan protokol di kota Lampung, selanjutnya menuju ke kawasan pesisir dengan kondisi jalan yang lumayan bikin badan mendadak goyang dumang…ahayayyy! Beberapa ruas jalan masih bergelombang, dan area lainnya sedang perbaikan. Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran adalah tempat akhir kendaraan kami berlabuh hari ini.

Selesai berkemas dengan semua bekal perjalanan, masih harus menyeberang menggunakan perahu kecil bermesin melalui Dermaga Ketapang. Meskipun cuaca panas dan matahari nampak cetar bersinar, justru ini yang bisa buat kamu semangat buat lanjut jalan-jalan. Apalagi aroma lautnya, langsung tercium begitu tiba di Dermaga. Perairannya jernih, di kelilingi bukit hijau yang menawan, siapapun yang datang, bisa makin penasaran.

Perahu beratap ini akan membawa para penumpang menuju beberapa pulau tujuan sehingga dikenal istilah Island Hopping. Selama tur atau keliling, penumpang akan dikenai biaya sewa perahu antara Rp500.000 hingga Rp600.000. Ada juga biaya tambahan lainnya sekitar Rp20.000 dan Rp5.000 untuk biaya perawatan Pulau. So, saran pertama, jangan lupa siapkan uang tunai nominal kecil, itu penting.

Pulau Kelagian Lunik atau Kelagian Kecil adalah misi pertama perjalanan kami. Suasana tenang langsung terasa begitu perahu mendarat di bibir pantai. Langit biru cerah dan gradasi air laut hijau biru adalah kolaborasi  Illahi yang menakjubkan. Pasir putihnya juga lembut dan bersih. Rasanya makin bikin betah berlama-lama di pulau ini.

Docpri
Docpri
Pohon tumbang di pantai Kelagian, membuat hati berdebar tak tertahankan ^^

Kondisi pantai dan pulau Kelagian masih cukup alami. Ada cukup banyak hal yang bisa kamu nikmati; berendam di air jernihnya, berenang, atau bisa juga guling-guling di pasir putih yang teksturnya lebih menyerupai bedak bayi ini. Di sisi lain pulau ini juga cukup keren untuk diabadikan. Ada beberapa pohon berukuran besar dan bebatuan di tepian pantai. Beberapa pulau lain juga terlihat dari Kelagian.

Next, perjalanan menggunakan perahu dilanjutkan menuju Pahawang kecil selama sekitar 10 menit. Pemandangan di sini sama indahnya dengan sebelumnya. Namun area yang paling mengesankanbagi saya adalah pasir timbul yang terlihat diantara Pulau Pahawang Kecil dengan Pahawang Besar. Dari kejauhan, nampak gundukan pasir berwarna putih kecoklatan, cukup mencolok di tengah-tengah wilayah perairan. Beberapa pulau juga bisa terlihat dengan jelas dari sini, seperti Pulau Legundi, Tegal dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun