Mohon tunggu...
Inovasi

3.0 Digital Journalism menuju Inovasi 4.0

1 April 2017   11:15 Diperbarui: 1 April 2017   20:00 1834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-Paper Kompas. Sumber: http://epaper.kompas.com/kompas/

Menurut Rasa (2008), Jurnalisme 4.0 mengintegrasikan antara aktivitas blogging, journal, jurnalisme, dan keterkaitan dengan bisnis dan prioritas kepentingan seseorang yang terintegrasi ke dalam bentuk baru. Seni ilmu pengetahuan dianggap sebagai detak jantung dari jurnalisme baru. Segala sesuatu yang kita rasakan dan rasa secara langsung berkaitan dengan perspektif pribadi kita sendiri dan dilihat melalui filter individual dan unik dari realitas. Jurnalisme 4.0 mengintegrasikan jenius dari empat aspek kecerdasan menjadi ada diri sendiri. Kecerdasan fisik, mental, emosional dan intuitif dikombinasikan dalam jantung realitas diri untuk melihat, pengalaman dan mengetahui kebenaran dari peristiwa atau masalah yang disampaikan kepada publik.

Media Sosial untuk Para Jurnalis

Social Media Strategies. Sumber: http://www.bbc.co.uk/academy/journalism/article/art20130702112133521
Social Media Strategies. Sumber: http://www.bbc.co.uk/academy/journalism/article/art20130702112133521

Menurut Knight dan Cook dalam buku Social Media for Journalist: Principles & practice, di media sosial antara jurnalis dan warga biasa perbedaannya sudah menjadi sangat tipis atau hampir tidak ada. Sosial media membuat ruang diskusi semakin terbuka. Hal ini bisa kita lihat dengan semua orang yang dapat mengakses sosial media untuk membuat suatu informasi yang bisa jadi sebagai suatu berita seperti misalnya dengan menggunakan web blog dan Twitter (2012, hal. 4). Namun tentunya tak hanya aplikasi sosial tersebut. Masih ada YouTube yang memberikan kebebasan upload pada konten audio-visual, Soundcloud pada konten audio dan dapat berupa Podcast. Aplikasi LINE yang menjadi media komunikasi interpersonal juga dapat pula dikategorikan sebagai media sosial karena dapat terintegrasi secara terbuka.

Keuntungan dari munculnya media sosial tentunya memberikan banyak manfaat, namun perlu diperhatikan juga jika hal ini digunakan dalam menunjang materi berita. Seperti yang disampaikan Giras Pasopati pada Kuliah Umum Jurnalisme Online pada Jumat (17/03) di Lab. Komputer Kampus IV Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Keuntungan menggunakan media sosial ada pada aplikasi yang mempermudah para jurnalis dalam menulis berita. Namun dengan karakteristik kecepatan media online, terkadang 10 elemen dasar jurnalisme dikesampingkan, yang penting terkini dan cepat disampaikan kepada publik, padahal esensi jurnalisme bukanlah itu. Jurnalisme tetap harus mengutamakan kebenaran dan kejujuran serta disiplin verisikasi. Sebagai contohnya CNN yang tidak mengutamakan kecepatan, namun lebih pada akurasi dan kedalaman berita. Dalam memenuhi kebutuhan pembaca yang menjadi segmentasinya, CNN melakukan trik pengambilan angle berita yang berbeda sehingga tetap menarik untuk dibaca.

Ringkas Bagi Jurnalis

Akan menjadi lebih ringkas bagi para jurnalis media massa yang memanfaatkan media sosial dalam mem-publish berita. Inilah karakteristik media saat ini. Seperti yang dilansir dari BBC bahwa masa depan jurnalisme adalah Digital Journalism. Ada baiknya menentukan terlebih dahulu platform media sosial yang akan dipilih seperti Facebook, Twitter, Google+, LinkedIn, Flickr, Pinterest - salah satu yang tepat untuk output akan tergantung pada apa yang digunakan. Untuk BBC News outlet, termasuk profil tinggi individu seperti Robert Peston atau Rory Cellan-Jones, menggunakan Twitter adalah platform yang ideal. Untuk stasiun radio dan televisi lokal, Facebook menawarkan kesempatan untuk lebih memiliki keterlibatan mendalam dengan para penonton dengan lebih baik.

Hal ini tentunya perlu memanfaatkan teknologi secara maksimal seperti perangkat lunak yang digunakan (software). Selain itu juga memaksimalkan penggunaan smartphone guna menunjang aktivitas jurnalisme. Basis acuannya ada pada memaksimalkan penggunaan multimedia di era digital Web 4.0. Dimungkinkan beberapa tahun kedepan semua pemberitaan sudah dilakukan secara terintegrasi menggunakan teknologi canggih, bukan lagi cetak namun pada cloud.

Keracuan antara esensi media masa dan bisnis media massa

Kerancuan antara bisnis dan keberpihakan media pada kepentingan publik mulai dikesampingkan. Hal ini dikarenakan media sebagai perusahaan mengejar oplah. Jumlah oplah nantinya akan menentukan seberapa banyak pengiklan yang memasang iklannya di media tersebut. Dengan cara ini media sebagai perusahaan dapat terus hidup. Menurut Hill dan Lashmar, perusahaan menyadari bahwa isi berita populer dengan khalayak; tetapi model tersebut hanya dapat bekerja jika berita diperoleh semurah mungkin. Situs-situs tersebut jarang mempekerjakan wartawan untuk menulis cerita asli, hanya editor konten yang menghabiskan hari-hari kerja mereka dirantai ke meja mereka kembali kemasan konten yang ada (2014, hal. 263).

Hal tersebut tetap perlu menjadi perhatian khusus bagi jurnalis media massa untuk tetap patuh pada kode etik jurnalisme. Jurnalis perlu dibekali dengan kecerdasan fisik, mental, emosional dan juga intuitif. Selain itu sangat relevan jika jurnalis menyajikan peliputan informasi dengan menggali data-data secara mendalam, bukan hanya membuat berita berdasarkan apa yang sedang booming dan menjadi viral di media sosial. Kemalasan mencari data di lapangan inilah yang harus dihindari oleh jurnalis. Disiplin verifikasi seharunya masih dipegang teguh oleh para jurnalis untuk menyajikan berita terbaik bagi kepentingan publik. Oleh karenanya, mengacu 10 elemen jurnalisme adalah langlah paling tepat untuk tetap mengabdi memenuhi kepentingan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun