Mohon tunggu...
Inovasi

Perjalanan Jurnalisme: Menembus Batas dalam Satu Kemudahan

23 Februari 2017   16:52 Diperbarui: 24 Februari 2017   10:00 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kini istilah media tentunya sudah tak asing lagi bagi kita. Konten media ini berkaitan dengan kegiatan jurnalisme. Namun, apa itu jurnalisme? Apa itu jurnalisme online? Bagaimana sejarah jurnalisme online? Jika topik sebelumnya yang kita bahas mengenai intergrasi dalam new media, maka kali ini kita akan membahas mengenai konten dalam new media yang terkait dengan aktivitas jurnalistik.

Jika dahulu tren pemberitaan hanya bergantung pada surat kabar, radio dan televisi, kini new media hadir sebagai salah satu tren jurnalisme. Hadirnya teknologi modern dan internet, tentunya mempermudah proses penyampaian berita dan mempermudah khalayak untuk mengakses suatu informasi. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua informasi dapat kita sebut sebagai produk jurnalisme. Memilih informasi, mengumpulkan informasi, mewawancarai narasumber, hingga menuliskannya sesuai dengan fakta temuan di lapangan merupakan akitivitas para jurnalis (sebutan bagi profesional jurnalisme). Seorang jurnalis tidak sembarang dalam menyampaikan informasi yang akan dijadikan berita.

Menurut Bivins dalam bukunya berjudul Mixed Media: Moral Distinctions in Advertising, Public Relations, and Journalism keutamaan jurnalisme adalah asas kejujuran. Kejujuran dianggap sebagai nilai kebenaran yang menjadi standar tertinggi secara etis/hukum. (2004, hal. 117) Jadi aktivitas jurnalisme adalah penyampaian informasi yang benar yang diproduksi untuk kepentingan publik atau masyarakat. Oleh karenanya, aktivitas para jurnalis dibatasi oleh aturan undang-undang dan kode etik jurnalistik

Jurnalisme Online

Menurut Yohanes Widodo dalam Modul Mata Kuliah Jurnalisme Online, kata ”Online” sendiri merupakan bahasa internet yang berarti informasi dapat diakses di mana saja dan kapan saja selama ada jaringan internet. Jurnalisme online ini merupakan perubahan baru dalam ilmu jurnalistik. Laporan jurnalistik dengan menggunakan teknologi internet, disebut dengan media online, yang menyajikan informasi dengan cepat dan mudah diakses di mana saja. (nd, hal. 6) Jadi, jurnalisme online merupakan aktivitas jurnalistik yang dilakukan secara online yang berbasis jaringan internet. Pavlik dalam Aryani jurnalisme online merupakan "contextualized journalism" atau jurnalisme kontekstual yang mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang unik : kemampuan-kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, kualitas interaktif dalam komunikasi online, dan fitur-fitur yang didatanya (cuztomizable features) . (2011, hal. 42) 

Sejarah Jurnalisme Online di Dunia

Berawal pada tahun 1969 guna kepentingan misi militer. Pertengahan dekade 1990-an The Annenberg Washington Program in Communication Policy Studies of Northwestern University memproyeksi "Perubahan Media Berita". Proyeksi ini berhasil mengubah perkembangan jurnalisme menjadi penggunaan multimedia. Pada pertengahan tahun 1990-an kemudian muncullah berbagai gabungan media Layanan Digital Inc dari Washington Post. Ada pun gabungan antara televisi dan komputer milik CNN yaitu CNN Headline News. Jurnalisme online muncul pada tanggal 19 Januari 1998, ketika Mark Drudge (editor kumpulan berita Amerika) mempublikasikan kisah perselingkuhan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dengan Monica Lewinsky. Hal tersebut kemudian dianggap sebagai tonggak awal jurnalisme online.

Sejarah Jurnalisme Online di Indonesia

Pada tahun 1990-an internet masih relatif baru. PT Rahajasa Media Internet (Radnet)merupakan pioner jasa internet di Indonesia. Awalnya Wadnet membatu sisi desain dan penempatan web, sedangkan konten berita disediakan oleh surat kabar Republika. Akhirnya tahun 1994 terbitlah Republika Online. Internet di Indonesia bermula pada tahun 1990-an. Awalnya adalah proyek hobi dari sejumlah orang yang tertarik membangun jaringan komputer. Rahmat M.Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, MuhammadIhsan, Robby Soebiakto, Putu Surya, Firman Siregar, AdiIndrayanto, Onno W. Purbo adalah nama-nama yang kerap disebut di awal sejarah internet di negeri ini. (Margianto dan Saefullah, nd, hal. 27)

Wabah internet mulai mengemuka di publik saat jasa layanan internet komersil pertama yaitu Indonet berdiri pada 1994. Selanjutnya, tidak ada catatan yang akurat sejauh ini mengenai situs pertama Indonesia yang tayang di dunia maya. Catatan tentang media pertama yang hadir di internet jauh lebih pasti yaitu Republika Online (www.republika.co.id) yang tayang perdana pada 17 Agustus 1994, satu tahun setelah Harian Republika terbit. Berikutnya, pada 1994 majalah Tempo dibredel rezim orde baru pada 1996 mendirikan tempointeraktif.com. Bisnis Indonesia juga meluncurkan situsnya pada 2 September 1996. Selanjutnya, jauh dari Jakarta, pada 11 Juli 1997, Harian Waspada di Sumatera Utara meluncurkan Waspada Online (www.waspada.co.id). Tak lama setelah Waspada Online, muncul Kompas Online (www.kompas.com) pada 22 Agustus 1997. Merekalah generasi pertama media online di Indonesia. Kontennya hanya memindahkan halaman edisi cetak ke internet,kecuali tempo interaktif yang tidak lagi memiliki edisi cetak.

Media online yang statis berubah sejak detik.com muncul. Digagas oleh empat sekawan yaitu Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi, www.detik.com diunggah pertama kali pada 9 Juli 1998. Kemudian di tahun 2002-2003 merupakan tahun di mana situs-situs online lokal muncul. Tahun 2003 okezone.com dibentuk oleh MNC Group. Tahun 2007 Grup Bakrie meluncurkan vivanews.com. Kemudian melihat ketatnya persaingan, Grup Kompas menggelontorkan dana 11 Miliyar untuk mengkonvergensikan seluruh media di bawah grup Kompas. Pada tahun 2011 kemudian tempointeraktif.com berubah nama menjadi tempo.co

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun