Mohon tunggu...
Shinta puspitasari
Shinta puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa dari prodi pendidikan akuntansi universitas negeri semarang

Haii perkenalkan saya Shinta Puspitasari mahasiswa dari fakultas ekonomika dan bisnis universitas negeri semarang. Saya senang berbagi cerita, menulis yang nantinya dapat menginspirasi orang lain. Di Kompasiana, saya berharap bisa berbagi lebih banyak tentang pendidikan, maupun bicara tentang ekonomi nihh.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Industri Tekstil di Ambang Krisis: Kurangnya Strategi Laba, Bisnis Jadi Terancam?

18 November 2024   19:01 Diperbarui: 18 November 2024   19:06 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak bisa dipungkiri bahwa banyak sekali perusahaan-perusahaan yang berkembang di Indonesia ini salah satunya adalah perusahaan tekstil yang bergerak dalam produksi pakaian. Banyaknya industri tekstil di Indonesia yang dulu menjadi salah satu pilar ekonomi, kini nyatanya malah sedang menghadapi krisis yang mengancam kelangsungan bisnis banyak perusahaan tekstil yang berada di Indonesia. Di tengah ketatnya persaingan global dan juga perubahan preferensi dari konsumen, perusahaan-perusahaan tekstil ini malah berada di ujung kebangkrutan. 

Hal ini memunculkan pertanyaan apakah akar masalahnya terletak pada kurangnya perencanaan laba yang matang? Atau apakah perusahaan tekstil masih terpaku pada strategi bisnis yang lama, tanpa memperhitungkan dinamika pasar yang semakin cepat berubah?.

Seperti yang disebutkan dalam artikel berita dari CNBC Indonesia yang menyebutkan bahwa terdapat 30 perusahaan tekstil yang berada di Indonesia di ambang kebangkrutan. Dari data yang disebutkan tersebut ternyata banyak sekali perusahaan tekstil yang berada di ujung kebangkrutan. Jadi apakah sebetulnya yang menjadi faktor penyebab banyak perusahaan tekstil yang ada di Indonesia yang hampir mengalami kebangkrutan. Apakah dikarenakan kurangnya perencanaan laba sepertinya perencanaan anggaran penjualan, perencanaan anggaran produksi, anggaran pembelian bahan baku langsung dan apakah ada faktor lain yang mempengaruhi banyaknya perusahaan tekstil di Indonesia yang hampir mengalami kebangkrutan.

Seperti yang kita ketahui bahwa penting bagi perusahaan dalam melakukan perencanaan, karena perencanaan ini menjadi langkah awal perusahaan agar dapat menentukan arah dan kesuksesan bisnis di masa depan. Dengan perencanaan yang matang, perusahaan dapat merancang strategi penjualan, mengelola inventaris, mengatur keuangan, serta memprediksi tren pasar yang terus menerus mengalami perubahan. Perencanaan juga membantu dalam mengantisipasi risiko seperti fluktuasi harga bahan baku atau perubahan permintaan konsumen, sehingga perusahaan lebih siap menghadapi tantangan.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan banyak perusahaan di ambang kebangkrutan adalah meningkatnya biaya produksi, terutama harga bahan baku dan energi. Seperti kenaikan harga kapas, benang, serta listrik dan gas telah menekan margin keuntungan perusahaan, terutama bagi perusahaan skala kecil dan menengah. Disini peran manajemen perusahaan dalam menentukan strategi yang tepat untuk perusahaan agar perusahaan mencapai keuntungan yang diinginkan diperlukan. 

Manajemen perusahaan dapat menetapkan terlebih dahulu anggaran yang akan digunakan dalam pembelian bahan aku dengan menetapkan anggaran pembelian bahan baku langsung, yang menjadi langkah penting bagi perusahaan untuk mengelola biaya produksi dengan lebih efisien, lalu terdapat perencanaan keuangan yang lebih baik, dan dengan anggaran yang baik pasti memberikan data dan informasi yang akurat mengenai kebutuhan bahan baku hal ini memudahkan pengambilan keputusan perusahaan.

Faktor lainnya adalah perusahaan tidak melakukan perencanaan laba dengan baik, perencanaan laba yang buruk menjadi salah satu faktor penyebab kebangkrutan perusahaan tekstil di Indonesia. Banyak perusahaan yang tidak memiliki strategi perencanaan laba yang matang sering kali menghadapi masalah arus kas yang serius. Hal ini terutama terjadi ketika perusahaan tidaak bisa menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran, sehingga kesulitan memenuhi kewajiban finansial seperti membayar utang atau biaya operasional. 

Contoh perusahaan yang mengalami kebangkrutan akibat kurangnya perencanaan laba dikutip dari laman website suara.com adalah PT Sritex, PT ini merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia nyatanya mengalami kebangkrutan meskipun sebelumnya mencatat pertumbuhan yang stabil. Salah satu penyebabnya adalah buruknya manajemen utang dan laba. PT Sritex gagal menyusun perencanaan keuangan yang adaptif.

Ternyata perencanaan laba yang kurang matang menjadi penyebab banyak perusahaan tekstil di Indonesia yang hampir mengalami kebangkrutan, perusahaan perlu mencari solusi agar perusahaan tidak mengalami kebangkrutan salah satunya dengan menetapkan perencanaan laba yang matang. Disini perencanaan laba yang dilakukan dengan matang sangat dengan melakukan perencanaan anggaran penjualan, anggaran pembelian bahan baku, anggaran produksi dan lainnya.

Perencanaan laba ini membantu perusahaan untuk memetakan seluruh biaya yang akan dikeluarkan, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Dengan memahami struktur biaya ini, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang perlu efisiensi, seperti mengurangi limbah produksi atau mengadopsi teknologi yang hemat energi. Perencanaan laba juga berfungsi agar perusahaan dapat memproyeksikan pendapatan dan keuntungan berdasarkan target produksi dan penjualan. 

Proyeksi ini membantu manajemen fokus pada strategi yang dapat meningkatkan margin keuntungan, seperti memperluas pasar atau menciptakan produk bernilai tambah. Hal ini dapat menghindarkan perusahaan dari kurangnya manajemen utang dan juga laba. Melalui perencanaan laba yang matang, perusahaan dapat emmastikan kelangsungan bisnis sekaligus meningkatkan daya saing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun