Keingintahuan remaja yang sangat tinggi terhadap hal-hal baru merupakan salah satu cara mereka dalam mencari jati diri. Proses tersebut akan melahirkan kemampuan berpikir yang lebih terasah dan meningkatkan pengetahuan mereka. Namun, hal itu justru dapat memicu timbulnya perilaku yang menyimpang apabila tidak diimbangi dengan norma yang berlaku, salah satunya perilaku seks bebas yang diakibatkan dari pergaulan bebas.
Pergaulan erat kaitannya dengan pembentukan karakter remaja, karena dengan siapa remaja itu bergaul, ia tumbuh menjadi pribadi yang tak jauh berbeda dengan lingkungan pergaulannya. Perilaku seks bebas pada remaja ditimbulkan akibat arus globalisasi yang tidak dapat dikendalikan oleh remaja. Disamping itu, faktor pendukung seperti minimnya pengawasan orang tua, pergaulan, dan lain-lain juga memudahkan mereka melakukan seks bebas.
Stigma tidak pantas seperti "nggak seks berarti lo ngga gaul" yang beredar di masyarakat menjadi doktrin seksual yang mempengaruhi mindset remaja sehingga dengan mudahnya mereka melakukan seks bebas. Melawan doktrin tersebut melalui penentangan makna "gaul" yang disalah artikan oleh masyarakat menjadi salah satu komponen yang penting dalam memerangi tindakan seks bebas pada remaja.
Hal tersebut membutuhkan koordinasi yang baik dengan pihak-pihak terkait seperti peranan orangtua, sekolah, lingkungan masyarakat, hingga pemerintah yang berwenang dalam membuat regulasi terkait permasalahan ini. Selain itu, kesadaran dan cara berpikir kritis serta logis pada remaja itu sendiri perlu ditingkatkan untuk mengingatkan bahwa seks bebas mendatangkan dampak buruk yang berpengaruh besar terhadap masa depan remaja.
Dampak buruk tersebut mempengaruhi kesehatan seperti terjangkitnya HIV/AIDS dan penyakit Infeksi Menular Seksual lainnya, sedangkan dampak buruk yang mempengaruhi sosial seperti rasa malu yang ditanggung oleh diri sendiri, keluarga hingga masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kita harus melawan doktrin seksual tersebut untuk mencegah prevalensi seks bebas semakin meningkat.
Petualangan hidup remaja masih panjang untuk dirajut dengan balutan kegiatan positif yang bermanfaat hingga menorehkan prestasi yang gemilang untuk kebaikan mereka di kemudian hari. Dengan demikian, melawan doktrin seksual yang beredar di masyarakat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan dan kesejahteraan remaja.
Sumber Referensi
Balitbangham. 2016. Pelajar Cerdas Anti Seks Bebas [online]. https://www.balitbangham.go.id/detailpost/pelajar-cerdas-anti-seks-bebas. (diakses 5 Desember 2022).
Gutama, Hardan. 2022. Cegah Perilaku Seks Bebas di Kalangan Remaja dengan Cara yang Benar [online]. https://almaata.ac.id/cegah-perilaku-seks-bebas-di-kalangan-remaja-dengan-cara-yang-benar/ . (diakses 5 desember 2022).
Gusti. 2017. Sekolah Ceagh Remaja Melakukan Seks Pranikah [online]. Â https://www.ugm.ac.id/id/berita/14335-sekolah-cegah-remaja-melakukan-seks-pranikah. (diakses 5 Desember 2022).
Editor : Shinta Putri Hidayati Utami
        Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
        Tahun Akademik 2022/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H