Mohon tunggu...
shinta mania
shinta mania Mohon Tunggu... Guru - Ketikan rasa

Ungkapan rasa dari masa ke masa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

11 April 2023   22:55 Diperbarui: 11 April 2023   23:15 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Paradigma pengambilan keputusan ada 4, yaitu : Individu lawan kelompok (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), dan Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).

Prinsip atau pendekatan pengambilan keputusan yang memuat unsur dilema etika, antara lain: Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, guru juga harus memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah keputusan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Ada 9 tahapaan pengambilan dan pengujian keputusan, antara lain:

  • Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang salingbertentangan
  • Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
  • Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini
  • Pengujian benar atau salah (uji legal, uji regulias, uji instuisi, uji publikasi, uji panutan/idola)
  • Pengujian paradigma benar atau salah
  • Prinsip pengambilan keputusan
  • Investigasi tri lema
  • Buat keputusan
  • Meninjau kembali keputusan dan refleksikan

Hal yang menurut saya diluar dugaan adalah ketika saya mengambil suatu keputusan saya berfikir hanya perlu mengumpulkan fakta dan melihat benar-salah. Ternyata dalam pengambilan keputusan bukan hanya mengambil sesuai pemikiran saya saja namun perlu melihat 4 paradigma, 3 prinsip dan melakukan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan. Karena selama ini pengambilan keputusan cukup dengan mengambil keputusan yang memiliki resiko paling sedikit terhadap institusi dan diri sendiri.

12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini, keputusan yang saya buat hanya didasarkan pada intuisi saya, nilai-nilai saya, dan pertimbangan saya terhadap orang lain. Jadi saat mempelajari modul 3.1, saya merasa bahwa pemikiran care based thinking adalah prinsip yang digunakan dalam pengambilan keputusan, terutama yang berkaitan dengan dilema etika.

  Saya pernah mengalami situasi moral dilema,  saat itu saya mencoba untuk berpikir dan menganalisis baik buruknya situasi yang saya hadapi dalam mengambil keputusan. Menanyakan masukan senior yang berpengalaman yang saya anggap sebagai teladan. Prosedur pengambilan keputusan saya tidak sama persis dengan konsep modul 3.1 ini, namun terdapat kesamaan yaitu adanya uji panutan dan idola.

13. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampak yang saya rasakan setelah mempelajari modul 3.1 yaitu saya lebih percaya diri dalam mengambil keputusan, terutama sebagai pemimpin pembelajaran. Setelah melalui 9 proses pengujian keputusan ini, saya merasa lebih yakin karena saya tahu keputusan yang saya ambil merupakan keputusan yang benar dan efektif. Sehingga dengan melakukan tahapan yang tepat akan meminimalisir dampak negatif dari pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan telah melalui tahapan yang seharusnya, dan setiap keputusan yang akan saya ambil kedepannya akan memihak pada murid. Tujuannya yaitu dapat berdampak positif bagi kemajuan pendidikan.

14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Saya percaya bahwa pengetahuan tentang pengambilan keputusan ini sangat penting, baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah agar dapat membuat keputusan yang benar dan efektif serta menghindari pengambilan keputusan yang tidak tepat. Sebelum saya mendapat pengetahuan tentang pengambilan keputusan ini, saya merasa bahwa banyak hal dan keputusan yang saya buat tidak didasarkan pada cara berpikir yang terstruktur. 

Sekarang saya mengerti bagaimana membuat keputusan serta dapat membedakan antara dilema etika dan bujukan moral. Selain itu juga adanya sembilan langkah pengambilan keputusan membuat saya percaya diri dapat membuat keputusan yang tepat meskipun membutuhkan lebih banyak latihan agar lebih terampil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun