Mohon tunggu...
Shinta Maidieta
Shinta Maidieta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menonton bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kendala Belajar dengan Kurikulum Merdeka Belajar

15 Desember 2022   14:30 Diperbarui: 15 Desember 2022   14:32 19843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum yang memiliki muatan pembelajaran yang berbeda di dalam kurikulum, dimana muatan pembelajaran lebih optimal, sehingga siswa memiliki waktu yang cukup untuk memperkuat kompetensinya.

Kurikulum merdeka belajar sudah mulai diterapkan pada tahun ajaran baru 2022/2023. Setelah penerapannya sejak beberapa bulan lalu ada beberapa kendala yang dihadapi oleh pendidik maupun siswa.

Kendala penerapan kurikulum merdeka belajar sebenarnya terletak pada sekelah dan juga kemauan guru. Keinginan dan keberanian sekolah untuk mengeksplorasi, berinovasi, dan berkreasi sesuai dengan kebutuhan sekolah dan siswa, sehingga kurikulum mandiri dapat dilaksanakan dengan baik.

Nah apa saja kendala tersebut?

1. Minimnya pengalaman guru dalam mengajar Kurikulum merdeka belajar.

Minimnya pengalaman guru dalam mengajar di Merdeka belajar ini dipicu oleh pengalaman guru saat belajar di bangku kuliah. Minimnya pengalaman pembelajaran dengan cara Merdeka belajar ini juga disebabkan saat guru menjadi mahasiswa kurang mendapat pelatihan sebagai guru dalam jabatan.

2. kurangnya akses dalam pembelajaran.

Kesenjangan digital dan koneksi internet yang tidak merata juga menjadi kendala dalam melaksanakan pembelajaran mandiri. Dalam pembahasan Mendiknas tentang Kurikulum merdeka, ada enam model pembelajaran yang dapat diterapkan. salah satu model pembelajarannya adalah pembelajaran yang diterapkan adalah online. Jika kurangnya koneksi internet akan membuat kendala pada roses pembelajaran jarak jauh ini.

3. Manajemen waktu

Ketika mencoba mengubah proses pembelajaran, guru mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk belajar kembali, menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan yang di harapkan. Beberapa sekolah membuat program yang cukup ketat dengan melibatkan guru dalam partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun