“…naik kereta api tut…tut…tut…siapa hendak turut…ke Bandung Surabaya… boleh lah naik dengan percuma…”
Lirik lagu ciptaan Ibu Soed yang sangat familier ini sudah kita pelajari sejak jaman pra-sekolah sampai dengan kita mengajarkan pada anak-anak kita serta cucu-cucu kita kelak...hee.....
Lagu yang sangat menginspirasi untuk memanfaatkan kereta api sebagai transportasi antar kota dan antar provinsi, kereta api merupakan kendaraan yang bergerak di atas rel dengan tenaga gerak dari listrik, diesel maupun tenaga uap.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah penumpang kereta api di Jawa Timur tahun 2021, pada wilayah DAOP VII (Madiun), DAOP VIII (Surabaya) dan DAOP IX (Jember) jumlah pengguna kereta api kategori jarak jauh pada kelas eksekutif sejumlah 664.321, kelas bisnis 64.864, dan kelas ekonomi 1.522.565 sehingga total pengguna kereta api kategori jarak jauh di Jawa Timur sebesar 2.251.750.
Sedangkan pada kategori lokal jumlah totalnya 4.400.360, yang didominasi pada penggunaan kelas ekonomi sebesar 4.400.050, sisanya pada kelas eksekutif hanya sebesar 310.
Dengan demikian jumlah total penumpang kereta api di Jawa Timur tahun 2021 sebesar 6.652.110. Ternyata jumlah penumpang kereta api tahun 2021 ini lebih sedikit dibandingkan jumlah total penumpang kereta api pada tahun 2020 yang totalnya sebesar 7.595.007.
Penurunan ini dipicu adanya gelombang pandemic Covid-19 sehingga ada pembatasan penumpang dan adanya sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh penumpang kereta api.
Tahun 2020-2021 masih menjadi tahun pandemi Covid-19, ternyata jumlah penumpang pada tahun 2020-2021 ini jika dibandingkan dengan tahun sebelum terjadi pandemi Covid-19 selisih jumlah penumpang sangat besar, pada tahun 2019 jumlah penumpang dari semua wilayah DAOP Jawa Timur sebesar 19.194.536, dengan perbandingan antara kategori jarak jauh dengan kategori lokal hampir sama.
Data-data diatas menunjukkan bahwa jumlah kereta api merupakan sarana transportasi publik yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dari berbagai tingkat usia, pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan dan lain sebagainya, ini masih di provinsi Jawa Timur saja lho, belum dari provinsi lainnya.