Mohon tunggu...
Shinta Kristianti
Shinta Kristianti Mohon Tunggu... Dosen - Bidan, Dosen, Mahasiswa Program Doktoral Kesmas Universitas Sebelas Maret

Menulis untuk peradaban, mewariskan ilmu pengetahuan, memanjangkan umur (Dr. Argyo Dermatoto)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Likupang, Surga Cantik Pesisir Utara Sulawesi Memberdayakan Potensi Lokal

23 Februari 2022   11:09 Diperbarui: 23 Februari 2022   11:33 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: google.com/maps

Kemenparecraf mencanangkan Likupang sebagai salah satu dari Destinasi Super Prioritas. Sejak dicanangkannya sebagai DSP Likupang, mungkin banyak yang masih merasa asing mendengar nama destinasi ini, baiklah saya coba menuliskan beberapa hal tentang Likupang, supaya kita sama-sama mengenalnya, makin kenal dapat makin sayang bukan?

Saya merasa Likupang layak menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi, bukan hanya wisatawan lokal namun juga wisatawan mancanegara yang mengenal Indonesia sebagai negara yang tersohor memiliki keindahan alam yang luar biasa mempesona di dunia.

Likupang merupakan suatu wilayah yang masuk dalam Kabupaten Minahasa Utara di pesisir utara propinsi Sulawesi Utara, North Sulawesi, jika dijelajah dengan map sekitar 50-54,6 Km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 30 menitan dari Ibukota Provinsi Sulawesi Utara yaitu Manado, tidak terlalu jauh bukan?

gambar: google.com/maps
gambar: google.com/maps

DSP Likupang terdiri dari beberapa pantai biru yang terhampar luas, diantaranya yaitu Pantai Paal yang terkenal dengan pasir berwarna putih yang semakin elok dan selaras dengan air lautnya yang membiru semakin sejuk dipandang mata, Pantai Talise yang keindahan taman bawah lautnya, biota lautnya tidak kalah dengan Bunaken yang sudah lama kita kenal dengan keelokannya juga. Terdapat pula pantai Pulisan yang disana kita dapat memandang hamparan pantai biru dari bukit savana Pulisan, terdapat pula Pantai Pulau Lihaya, Pulau Gangga, Pantai Sampiran, Pantai Surabaya yang semuanya menawarkan keelokan wisata lautnya, ndak bakalan rugi mengunjungi semuanya, sekalian kan, mumpung disana...hehehe...

Tidak hanya menonjolkan pesona keindahan alam pesisir pantainya saja, di DSP Likupang juga terdapat water sport yang dapat dilakukan sembari menikmati keindahan alam, diantaranya banana boat, snorkeling, diving yang dipandu masyarakat lokal, bahkan juga camping di Pulau Lihaga maupun di Pulau Gangga, tapi harus dengan ijin dahulu dengan pengelola wisata disana untuk keamanan wisata, jika tidak ingin mendirikan tenda disana, penginapan juga sudah banyak kog. Nah kan, tidak salah wisatanya di Indonesia Aja, toh tidak kalah dengan wisata di negara yang lain, coba apa yang tidak ada di Indonesia...hehehe

Pengembangan Likupang menjadi destinasi yang prioritaskan tentunya tidak hanya akan memanjakan pengunjungnya dengan pesona berbagai wisatanya, masyarakat lokal juga perlu diberdayakan untuk mendapatkan keuntungan secara ekonomi sehingga dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Pemberdayaan masyarakat dapat menggunakan model pengembangan lokal, yaitu memberdayakan masyarakat Likupang dengan mengembangkan potensi dan sumber daya lokal. Apa yang dapat dikembangkan disana? Bukan sesuatu yang mustahil mengolah sumber daya alam hayati dan hewani untuk lebih menghasilkan secara ekonomi, diantara wilayah pesisir yang banyak ditanami dengan pepohonan kelapa dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan yang dapat dipasarkan sebagai oleh-oleh wisatawan yang berkunjung, seperti suvenir dari serabut dan tempurung kelapa, juga cangkang kerang juga dapat menjadi suvenir cantik sebagai oleh-oleh untuk sahabat, teman dan saudara dirumah. Mata pencaharian masyarakat lokal sebagai nelayan, tentunya berbagai jenis hasil tangkapan laut seperti ikan cakalang, roa, kakap, bawal hitam, kerapu dan lain sebagainya, juga dapat dikembangkan menjadi berbagai macam jenis kuliner yang fresh yang dapat dinikmati di tempat, seperti ikan bakar kuah sasi, maupun kuliner olahan yang lebih awet untuk dapat dibawa sebagai oleh-oleh seperti sambal maupun abon. Dalam pengembangan sumber daya manusianya juga dapat dilatih supaya mumpuni dan profesional untuk menjadi Tour-Guide maupun sebagai travel-agent, karena bukan tidak mungkin wisatawan yang berkunjung kesana adalah wisatawan yang baru kali pertama kesana dan perlu banyak informasi untuk mendapatkan pengalaman wisata sebanyak dan sebaik mungkin.

Selain itu metode Participatory Rapid Appraisal (PRA) dapat digunakan dalam memberdayakan masyarakat lokal untuk dapat mengembangkan dan membangun wilayah yang sudah memiliki banyak potensi ini menjadi suatu desa wisata, sehingga pemerintah desa akan lebih dapat lagi memberdayakan dan melibatkan masyarakatnya mulai dari menganalisis potensi yang dapat dikembangkan, kemudian menyusun rencana, melaksanakan rencana dan evaluasi kegiatan dapat dilakukan bersama-sama, seperti pengembangan desa Marinsow di kecamatang Likupang Timur menjadi desa wisata,  Menparencraf Sandiaga Uno penah berkunjung ke desa ini pada bulan Maret 2021 yang lalu.

Nah, sudah makin kenal Likupang? Bukankah jadi makin sayang? Semakin bikin ingin datang?...Ya..ya...saya pun juga demikian, jiwa travelingnya sudah meronta-ronta...hehehe.... Jadi nabung dulu, supaya nanti bisa datang beramai-ramai datang bersama sahabat dan handai tolan ke North Sulawesi, tiada yang mustahil jika kita mau berusaha, yuk diagendakan, buktikan kalau DSP Likupang layak dikunjungi.

Makin bangga dengan slogan Wonderful Indonesia, yes... It's true!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun