Saat ini hidup kita selalu ditemani dengan hal-hal berbau teknologi. Terlebih lagi dengan adanya revolusi industri 4.0 teknologi semakin canggih dan cepat berkembang. Hal ini tidak hanya berpengaruh pada sektor industri melainkan menuntut semua sektor terutama sektor pendidikan untuk beralih ke teknologi. Ditambah lagi dengan adanya kegiatan belajar daring selama pandemi covid 19, sekolah dituntut untuk menggunakan teknologi agar pembelajaran dapat terlaksana.
Mengutip dari Kominfo.go.id, terdapat program pemerintah yaitu digitalisasi sekolah yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mempermudah proses belajar mengajar. Menanggapi hal tersebut setiap sekolah di Indonesia mulai mengembangkan aplikasi belajar seperti LMS, SIAKAD, E-perpus, dll. Administrasi sekolah pun tak lupa di-digital-kan demi untuk kemudahan penyimpan, pencarian, dan pengisian data-data sekolah.
Kali ini mahasiswa mengembangkan aplikasi sederhana untuk bagian bimbingan konseling SMAI Almaarif Singosari. Aplikasi berisikan jurnal harian guru BK dan form kunjungan rumah bagi siswa yang bermasalah. Program ini dipilih karena guru BK yang bersangkutan masih menggunakan cara konvensional yang tidak praktis dan tidak efisien. Serta permintaan langsung dari guru BK yang bersangkutan untuk men-digital-kan berkas-berkas BK.
Aplikasi dikembangkan menggunakan google form, google spread sheet, dan dikemas dalam bentuk linktree. Pada tampilan awal terdapat logo SMAI, Kategori jurnal kerja harian BK dan E-home visit, menu pilihan nama-nama guru BK, serta menu rekap data dari setiap kategori. hal ini berbeda dengan penggunaan kertas konvensional sebagai media pengisian absensi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H