Tembalang, Kabupaten Semarang (28/09/2021) -- Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan proses pembelajaran yang wajib dilaksanakan bagi mahasiswa S1 Universitas Diponegoro.Â
KKN terdapat dua jenis, reguler dan tematik, KKN Tematik yaitu KKN yang temanya sudah ditentukan oleh kampus. Akhir-akhir ini sedang gencarnya program Kampus Merdeka salah satunya program Matching Fund (MF), dari program ini juga bisa dijadikan KKN Tematik.Â
Kali ini program magang MF Kedaireka-Keramba Jaring Apung Bulat Bertingkat (KJABB) di Karimunjawa dari Universitas Diponegoro juga dilakukan sekaligus dengan KKN Tematik.Â
KKN Tematik ini mengangkat tema "Modern Smart Productive Aquaculture Sistem KJABB-IMTA" yang dilaksanakan secara hybrid, luring pada 10-15 September 2021 dan daring 16 September -- 23 Oktober 2021. Pelaksanaan hybrid ini dikarenakan oleh kondisi pandemi.
Kegiatan utama dari magang MF Kedaireka - KJABB yaitu membuat keramba apung sesuai dengan tujuan utama. Program magang ini diikuti sekitar 120 mahasiswa dari berbagai jurusan dari Universitas Diponegoro dan Universitas Padjajaran. Pemberangkatan ke Karimunjawa dibagi menjadi lima kloter dengan durasi tiap kloter selama 6 hari.Â
Untuk kloter pertama mendapatkan tugas membuat keramba, sehingga selain melakukan KKN mahasiswa juga membantu dalam pembuatan keramba jaring dari memotong jaring sesuai ukuran sampai proses penjaitan.
Terdapat 2 program kerja yang dilakukan mahasiswa undip, program yang pertama yaitu Sosialisasi Pentingnya Data. Data berperan besar dalam keberlangsungan bisnis.Â
Data dapat membantu para pelaku bisnis untuk meramalkan keadaan di masa lalu dan dapat dijadikan salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan besar. Dari survei lapangan yang dilakukan, para pembudidaya ikan di Karimunjawa belum memiliki sistem pendataan.Â
Oleh karena itu dilakukan sosialisasi dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendataan saat berbudidaya ikan.
Sektor perikanan merupakan yang paling banyak dilakukan warga Karimunjawa, selain pariwisata. Dengan persediaan sumber daya alam yang melimpah perikanan di Karimunjawa seharusnya dapat terus berkembang.Â
Dari program Matching Fund Kedaireka yaitu Keramba Jaring Apung Bulat Bertingkat (KJABB) ini juga bertujuan untuk meningkatkan produksi ikan dari warga setempat.Â
Supaya upaya peningkatan produksi hasil ikan ini dapat diimbangi dengan peningkatan skala bisnis dalam jual beli ikan, akan lebih baik jika diadakan pendataan dalam berbudidaya.Â
Misalnya saja data mengenai jumlah pakan yang dibutuhkan, bobot ikan, dan lain-lain sehingga dapat dilakukan perhitungan harga jual yang tidak merugikan pembudidaya. Data mengenai kebutuhan pasar juga akan sangat membantu dalam penjualan hasil panen.
Untuk program kerja yang kedua yaitu, pembuatan Tabel Perhitungan Pakan Ikan serta video tutorial cara menggunakannya. Sebagai tindak lanjut dari sosialisasi program pertama, mahasiswa Undip membuatkan format perhitungan pakan ikan dalam bentuk excel.Â
Tabel ini berisi jumlah ikan, bobot ikan, jumlah pakan, harga pakan, sampai perhitungan perkiraan keuntungan yang diperoleh. Tabel dibuat sesederhana mungkin agar mudah dipahami dan digunakan oleh pembudidaya.Â
Dengan bentuk excel ini juga ditujukan supaya dapat dimasukan rumus perhitungan yang membantu dalam mengolah data secara sederhana. Dengan diberikannya tabel ini diharapkan para pembudidaya dapat menggunakannya dan memulai pendataan dari hal yang sederhana kemudian dapat dikembangkan di kemudian hari.
Program dilakukan dengan media video. Keadaan pandemi memaksa pelaksanaan KKN Tematik ini dilaksanakan secara hybrid, lima hari di lapangan (Karimunjawa) dan sisanya dilakukan daring dari rumah peserta. Enam hari di lapangan jelas tidak cukup untuk melakukan survei keadaan, analisis masalah, hingga pelaksanaan program.Â
Tetapi dengan kecanggihan teknologi hal tersebut tidak menjadikan halangan, untuk mengatasinya program yang disusun disampaikan kepada para pembudidaya ikan Karimunjawa melalui video, selain pemberian materi berupa dokumen.Â
Penyerahan dokumen materi & video dilakukan pada tanggal 28 September 2021. Hal ini juga bisa menjadi kelebihan, karena dengan bentuk video ini para pembudidaya dapat memutar materi secara berulang-ulang dan bisa dijadikan bahan pembelajaran bagi para pembudidaya ikan lain yang mungkin memiliki keinginan untuk mulai membudidaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H