Mohon tunggu...
Shinta Adjining lati
Shinta Adjining lati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hobi saya berenang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemberdayaan Keluarga Dhuafa Bapak Bukhori dalam Aspek Ekonomi dan Keagamaan

10 Juni 2024   09:30 Diperbarui: 10 Juni 2024   09:53 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rifma Ghulam Dzaljad*

rifmaghulamdzaljad@mail.com*

Shinta Adjining Lati, Ghiffary Syahadah, Alina Putri Prayogi

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia

Abstrak: Pemberdayaan keluarga dhuafa yang dilakukan untuk keluarga Bapak Bukhori, fokus kita pada aspek ekonomi (seperti modal usaha dan sembako) dan keagamaan. Pokok masalahnya melibatkan kondisi keluarga dhuafa yang dihadapi keluarga tersebut, yang mencakup keterbatasan ekonomi dan tantangan keagamaan. 

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup keluarga dhuafa melalui intervensi dalam ketiga aspek tersebut. Metode penelitian mencakup survei, wawancara, dan analisis data kualitatif. Data diperoleh melalui observasi langsung terhadap kondisi keluarga Bapak Bukhori dan partisipasi mereka dalam program peduli keluarga duafa. 

Hasil penelitian menunjukkan perbaikan signifikan dalam aspek ekonomi dan keagamaan, dengan peningkatan pendapatan dan penguatan nilai-nilai keagamaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemberdayaan keluarga dhuafa dapat efektif meningkatkan kesejahteraan keluarga dhuafa Bapak Bukhori melalui pendekatan terintegrasi dalam aspek ekonomi dan keagamaan.

Kata kunci: pemberdayaan keluarga dhuafa, aspek ekonomi dan aspek keagamaan

PENDAHULUAN

Allah SWT berfirman, bahwa : “Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya”. (Al Isra ayat 26-27). 

Dapat disimpulkan bahwasanya salah satu maksud dari mendustakan agama adalah orang – orang yang tidak menganjurkan untuk memberi makan fakir miskin., oleh karenanya dianjurkan bagi kita untuk bersedekah terhadap fakir miskin. Allah telah berfirman di dalam Al Qur’an surat Al Baqarah (2) : 245. 

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada Nya lah kamu dikembalikan”.

Di dalam surat Saba’ (34) : 39.Katakanlah : “Sesungguhnya tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang di kehendaki-Nya di antara hamba – hamba Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang di kehendaki Nya). “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang sebaik baiknya. Dan banyak lagi ayat Al Qur’an yang telah memerintahkan kita untuk bersedekah kepada fakir miskin.

gerakan Muhammadiyah sendiri memiliki tujuan untuk menghapuskan kemiskinan yang ada disekitar melalui gerakan pemberdayaan kaum dhuafa.

Profil keluarga dhuafa Bapak Bukhori mengajarkan kita dalam perjuangan sebagai tulang punggu keluarga yang mempunyai kewajiban untuk membiayai sekolah anaknya yang masih bersekolah dibangku SMA, dari hasil Bapak Bukhori bekerja sebagai penjahit keliling yang berpenghasilan Rp 50.000 perhari. 

Dengan kegigihan Bapak Bukhori supaya bisa membiayai istri dan anaknya, satu-satunya harapannya Bapak Bukhori sampai merantau ke Jakarta. Meninggalkan istri dan anaknya, supaya Bapak Bukhori mendapatkan pekerjaan.

Setiap harinya, Bapak Bukhori dengan konsisten dan gigih mengelola kehidupan keluarganya. Bapak Bukhori tinggal dikontrakan hanya sepetak dengan lingkungan sekitar yang padat dan kumuh. 

Meskipun hanya mengandalkan pendapatan dari Bapak Bukhori bekerja penjahit keliling, Bapak Bukhori berupaya supaya tetap bisa nafkah kepada keluarganya dan biaya sekolah anaknya. Meski seringkali usaha Bapak Bukhori sering sepi, tapi itu tidak membuat Bapak Bukhori menjadi putus asa. Karna adanya doa dari keluarga dan kebersamaan keluarga menjadi kekuatan utama yang memotivasi untuk terus maju dan semangat.

METODE

Metode yang digunakan dalam pemberdayaan keluarga dhuafa adalah menggunakan metode pendekatan naratif. Pendekatan naratif merupakan pendekatan yang menekankan pada kajian kronologi kehidupan individu, seperti bagaimana dinamika dalam kehidupan sebuah keluarga dhuafa. Pendekatan yang dilakukan yaitu berupa observasi dan adanya wawancara terhadap keluarga dhuafa yaitu keluarga Bapak Bukhori.

Kegiatan dari pemberdayaan keluarga dhuafa dilakukan pada tanggal 30 Mei 2024. Kegiatan ini bertempatkan di Jl. Komarudin, Ujung Krawang RT 015/RW 005 No 505 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. 

Pemberdayaan keluarga dhuafa dijalankan berdasarkan pada aspek ekonomi dan aspek keagamaan. Kegiatan dari aspek ekonomi adalah penyaluran melalui bantuan berupa kebutuhan pangan (sembako) dan modal usaha. Dan dari kegiatan aspek keagaaman adalah berupa alat keagamaan untuk kebutuhan beribadah untuk keluarga Bapak Bukhori.

HASIL DAN PEMBAHASAN

 Pemberdayaan keluarga dhuafa merupakan program sosial yang bertujuan untuk membantu keluarga dhuafa dari segi aspek ekonomi dan aspek keagamaan. Kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa dilakukan, pada tanggal 30 Mei 2024. Kegiatan ini bertempatan di Jl. Komarudin, Ujung Krawang RT 015/RW 005 No 505 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

Setelah kelompok penulis melakukan beberapa tahapan observasi terhadap keluarga dhuafa yang membutuhkan, diakhir tahapan observasi kelompok penulis memilih salah satu keluarga dhuafa yakni keluarga Bapak Bukhori. Bapak Bukhori berumur 51 tahun. Memiliki Pendidikan terakhir SMP. 

Bapak Bukhori bertempat tinggal di Jl. Komarudin, Ujung Krawang RT 015/RW 005 No 505 Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. Bapak Bukhori memilki 2 orang anak yang dimana 1 anaknya masih menjadi tanggungan keluarga, yang tinggal Bersama istri Bapak Bukhori di kampung halamannya. Dalam kesehariannya Bapak Bukhori hanya bekerja sebagai penjahit keliling yang berpengasilan Rp 50.000 perhari, itu pun tergantung dapat atau tidak.

Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Bukhori adalah keterbatasan dalam segi ekonomi. Keluarga dhuafa ini hanya mengandalkan penghasilan dari Bapak Bukhori yang bekerja sebagai penjahit keliling yang berpenghasilan Rp 50.000 perhari. itupun terkadang tidak menentu sesuai berapa orang yang menjahit di vermak Bapak Bukhori, kadang Bapak Bukhori pernah dalam sehari usaha penjahit keliling nya sepi tidak ada pelanggan satu pun.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka pemberdayaan keluarga dhuafa memilih cara efektif pemberdayaan yakni dalam aspek ekonomi dan aspek keagamaan. Berdasarkan aspek tersebut, seperti dibawah ini:

1. Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi itu poin penting dalam memberdayakan keluarga dhuafa karena memberikan mereka sebuah kesempatan untuk memperbaiki kondisi finansial mereka. Sebuah program yang mendukung aspek ekonomi, seperti bantuan modal usaha, serta meningkatkan akses terhadap sumber daya ekonomi yang dibutuhkan.

Kegiatan pemberdayaan dalam aspek ekonomi yang dilakukan yaitu dengan memberikan sebuah bantuan berupa kebutuhan seperti sembako, serta bantuan pelancaran modal usaha untuk Bapak Bukhori. Dari hasil wawancara kelompok kepada Bapak Bukhori, beliau mengatakan ingin supaya usaha jahit keliling nya bisa berkeling lagi. 

Dikarenakan sebelumnya saat covid 19 usaha Bapak Bukhori jahit keliling nya berhenti, faktor tidak ada modal untuk membeli bahan-bahannya. Dengan hal tersebut, adanya pemberdayaan keluarga dhuafa memberikan wadah berupa bantuan modal bahan-bahan seperti benang jahit, jarum jahit, karet jahit, resleting (untuk jeans, celana bahan, dan jaket), dan spanduk untuk digerobak vermak keliling Bapak Bukhori. Hal ini tujuannya untuk mempelancar supaya Bapak Bukhori bisa bekerja kembali sebagai penjahit keliling.

Gambar 2. Penyerahan bantuan aspek ekonomi/dokpri
Gambar 2. Penyerahan bantuan aspek ekonomi/dokpri

2. Aspek keagamaan

Aspek keagamaan dapat menjadi sumber kekuatan bagi keluarga dhuafa tersebut. Adanya pemberdayaan keluarga dhuafa memberikan nilai-nilai keagamaan dapat memberikan mereka sebuah motivasi, ketahanan mental, dan membantu mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi. 

Hal ini juga dapat memperkuat jiwa dan ketahanan keluarga dhuafa tersebut dalam menghadapi kesulitan yang mungkin akan datang. Pada aspek keagamaan, memberikan bantuan sebuah alat sholat.

Dalam kelancaran program pemberdayaan keluarga dhuafa, dapat membantu bantuan dari berbagai donator dalam program Fundraising yang dilakukan. Program “Menyebarkan proposal pemberdayaan keluarga dhuafa untuk kebaikan”, dari program ini menumpulkan dana melalui proposal yang diberikan kepada para donator yang berdonasi. 

Dan adanya program “Open donasi melalui media sosial”, dari program ini mengumpulkan dana melalui media sosial seperti Instagram dan whatsapp. Sehingga program pemberdayaan keluarga dhuafa dapat memenuhi target kebutuhan untuk keluarga dhuafa tersebut. Dari program pemberdayaan keluarga dhuafa, diharapkan dengan dilaksanakannya program tersebut akan mengurangi Tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia serta dapat meningkatkan rasa Syukur kita kepada Allah SWT.

Gambar 3. Penyerahan alat keagamaan/dokpri
Gambar 3. Penyerahan alat keagamaan/dokpri

KESIMPULAN

Dengan adanya program Pemberdayaan Keluarga Dhuafa , kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kita hidup di dunia ini jika di berikan rejeki yang lebih, jangan menutup mata, karena di dalam rejeki kita ada hak untuk orang lain, sadar atau tidak, suka atau tidak, suka maupun tidak kita harus saling berbagi, membantu kepada orang lain yang membutuhkan kita, jangan menutup telinga dan mat akita untuk saling berbagi dan membantu. 

Program Pemberdayaan Keluarga Dhuafa ini dilakukan dengan 2 aspek kegiatan yaitu, aspek ekonomi dan aspek keagamaan. Program yang kita tujukan ini untuk keluarga dhuafa Bapak Bukhrori. 

Hasil kegiatan yang kami lakukan bahwa keluarga Bapak Bukhori ini memiliki keterbatasan ekonomi. Bapak Bukhori juga merupakan tulang punggung hidup bagi keluarganya yang dikampung. Kami yakin bahwa dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, kita dapat membantu mereka keluar dari kesulitan dan memberikan mereka harapan untuk masa depan yang lebih cerah.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam kesempatan ini, kami sampaikan dan ucapkan terima kasih setinggi tingginya kepada semua pihak/donatur yang terlibat dalam Program Pemberdayaan Keluarga Dhuafa atas partisipasi nya. 

Dan teruntuk kepada Bapak Bukhori, terima kasih telah memberi kesempatan kepada kami untuk mendapatkan pelajaran tentang arti sebuah kehidupan bahwa kita harus saling berbagi, membantu orang lain yang kurang mampu. 

Sekali lagi kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam program Pemberdayaan Keluarga Dhuafa, baik dari perorangan, organisasi, Bapak Bukhori,dll yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.terima kasih banyak. Semoga dengan adanya artikel jurnal ini bisa dapat bermanfaat untuk kita semua, jangan kita menutup mata untuk berbagi, membantu sesama.

DAFTAR PUSTAKA

Novanto, R. A., & Aji, T. S. (2021). Pemberdayaan Kaum Du’afa dalam Perspektif Al-Quran. Al-Mufassir, 3(1), 60–73. https://doi.org/10.32534/amf.v3i1.1744

Fajri, M. D., Amirullah, A., Haqien, D., Aqsal, M., & Firdaus, N. C. (2022). Pelatihan Kemandirian Ekonomi Terhadap Keluarga Dhuafa Di Desa Cibarusah Melalui Mata Kuliah Kemuhammadiyahan. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(1), 249. https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i1.7294

Sugianto, E. (2022). Potret Pengembangan Pendidikan Agama Islam Bagi Kaum Dhuafa Di Halaman 8 dari Muhammadiyah. Misykat Al-Anwar Jurnal Kajian Islam Dan Masyarakat, 5(1), 16. https://doi.org/10.24853/ma.5.1.16-52

Bahjatulloh, Q. M. (2016). PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN FILANTROPI (Studi Kasus Lembaga Tazakka DIII Perbankan Syariah IAIN Salatiga). Inferensi, 10(2), 473. https://doi.org/10.18326/infsl3.v10i2.473-494

Dzaljad, R. G., Ag, S., Si, M., Shinta, A.L, I., Ghiffary, S., Alina, P.P., Muhammadyah, U., & Hamka, P. (2024). PROPOSAL Pemberdayaan Keluarga Dhuafa Bapak Bukhori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun