Mohon tunggu...
Shinta Nur Kholila
Shinta Nur Kholila Mohon Tunggu... -

Mahasiswi BIASA

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Boy! Jangan Pegang Boneka!

16 April 2017   19:48 Diperbarui: 17 April 2017   05:00 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mama? Apa salah Albi jika Albi hanya memegang sebuah boneka Barbie?

Namaku Albi. Umurku 3 tahun, Mamaku bekerja sebagai mandor di sebuah pabrik dan Papaku seorang penjual makanan. Semua orang dirumah sibuk dengan sendirinya. Aku kesepian. Ingin sekali bermain bersama Mama dan Papaku. Tapi aku bisa apa? Aku hanya anak yang berusia 3 tahun yang tidak tahu harus bagaimana ketika ditinggal oleh Mama dan Papa yang sedang sibuk bekerja.

Sore itu, aku bermain dirumah Qila. Dia teman kecilku sekaligus tetangga rumahku. Saat itu aku pergi kerumah Qila untuk mengajak ia bermain. Di rumahnya banyak sekali boneka Barbie, saat itu aku juga bermain Barbie bersamanya.

Tapi tiba-tiba aku mendengar suara Mamaku, beliau marah sekali saat tahu aku sedang memegang boneka Barbie. Aku di pukul, aku di seret untuk pulang kerumah. Aku menangis, menjerit hingga suaraku tak terdengar lagi.

Mama geram, Mama marah, Mama bilang kepadaku “Kakak jangan pegang boneka Barbie, apalagi memainkannya! Nanti kamu jadi “Banci”.

Semua Bunda pasti tahu bahwa setiap ucapan itu adalah do’a, apalagi saat memarahi sang  buah hatinya perkataan yang tidak terkontrol dapat membuat semua ucapan yang tidak diinginkan muncul begitu saja dari mulut Bunda.

Bunda, apakah salah jika buah hati anda memegang atau memainkan boneka Barbie? Apakah Bunda takut jika memegang atau memainkan boneka Barbie dapat mempengaruhi sikap perilakunya atau malah dapat merubah identitas gendernya tersebut? Sebut saja “Banci”.

Perasaan was-was Bunda pada saat melihat anak laki-lakinya bermain Barbie sangat bisa dimengerti, namun jangan sampai hal tersebut dapat membuat Bunda melarang buah hatinya untuk bermain. Ketika anak sedang bermain, bimbingan orang tua sangat diperlukan untuk memberikan pengarahan saat mereka sedang bermain.

Pada usia 0-3 tahun, anak-anak masuh tertarik dengan berbagai macam mainan tanpa batasan gender. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Namun saat mereka menginjak usia 5 tahun, dengan sendirinya anak akan mulai mengenal dan mengidentifikasi mainan berdasarkan gendernya.

Adapun tips dari Bu Elly Risman agar anak laki-laki saat bermain boneka Barbie tidak dapat merubah gendernya, yaitu :

Ayah harus melibatkan dirinya dalam pengasuhan anak supaya anak mempunyai tokoh identifikasi ataupun model dari gender yang sama. Hal seperti ini mesti dilakukan dengan perlahan, penuh cinta dan juga hati-hati serta tidak dengan terburu-buru karena tentu saja seorang anak membutuhkan waktu untuk dapat menyadari berbagai perbedaan pada dirinya. Bu Elly juga mengatakan bahwa sebenarnya penyadaran tentang peran gender harus terbentuk sebelum anak memasuki TK.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun