Apa itu “Aktualisasi Diri” ? Aktualisasi diri sebenarnya adalah akar dari Teori Hirarki Kebutuhan milik Abraham Maslow, sang psikologis humanistik terkenal dari Amerika. Di dalam teori ini Maslow mengatakan bahwa manusia memiliki lima tingkat kebutuhan hidup. Kebutuhan tersebut bertingkat dari yang paling mendesak hingga yang muncul dengan sendirinya saat kebutuhan-kebutuhan sebelumnya telah terpenuhi. Setiap orang pasti akan melalui tingkatan-tingkatan tersebut dan berusaha untuk memenuhinya.
[caption caption="Sumber : www.famouspsychologists.org"][/caption]
Dan 5 tingkat kebutuhan dasar manusia menurut Teori Maslow adalah sebagai berikut (disusun dari yang paling rendah) :
- Kebutuhan Fisiologis
- Kebutuhan Keamanan
- Kebutuhan Sosial
- Kebutuhan Penghargaan
- Kebutuhan Aktualisasi Diri
Namun didalam tulisan saya ini, saya hanya akan mengulas lebih dalam tentang Aktualisasi Diri. Menurut Maslow, aktualisasi diri adalah pencapaian tertinggi manusia dalam menempatkan dirinya sesuai dengan kemampuan yang dia miliki. Psikologis humanistik mempercayai bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk dapat merealisasikan kemampuan atau potensi-potensi yang ada di dalam dirinya.
Lalu mengapa saya mengambil media Instagram sebagai wadah aktualisasi diri? Karena Instagram merupakan salah satu media online dengan jumlah pengguna yang cukup banyak. Menurut KOMPAS.com, di tahun 2015 ini Instagram sudah memiliki 400 juta orang pengguna aktif. Mulai dari berbagai kalangan usia, orang biasa hingga para artis, politikus, dan lain sebagainya.
Awalnya banyak orang menggunakan media ini hanya untuk sekedar mengikuti trend, namun lambat laun muncul alasan-alasan yang lain. Media Instagram ini pun dirasa dapat memberikan ruang gerak yang cukup bebas bagi para penggunanya untuk menunjukkan jati diri mereka lewat berbagai postingan foto maupun video yang mereka unggah. Jadi pengguna lain dapat mengetahui seputar pemilik akun instagram tersebut, misalnya barang-barang favoritnya, tempat-tempat yang pernah dikunjunginya, hobi dan bakatnya, bahkan profesinya sekaligus. Beberapa contohnya seperti ini,
Mengunggah Foto Barang Mewah :
Di atas adalah contoh akun para artis yang memiliki hobi mengunggah barang-barang mewah pribadinya. Mereka ingin menunjukkan kepada khalayak bahwa mereka memiliki barang-barang mahal dan branded yang mungkin tidak banyak orang memilikinya.
Trend Mengunggah Foto Makanan :
Yang ini adalah salah satu trend Instagram khususnya di kalangan para remaja. Biasanya mereka mempost makanan dengan konsep foto yang unik dan menarik. Sehingga pemilik akun Instagram dapat menunjukkan kepada pengguna Instagram yang lain bahwa dia sedang makan apa dan dimana.
Berbagi Konten Humor atau Komedi :
Bagi mereka pengguna Instagram yang memiliki selera humor maupun komedi, biasanya lebih sering mempost video-video yang berdurasi 15 detik. Dan akun mereka memang terkonsep khusus untuk postingan yang berbau humor.
Akun Traveller :
Orang akan dapat menilai pemilik akun dari postingan-postingannya, apalagi jika pemilik akun adalah seorang traveller. Karena seorang traveller akan selalu memposting foto-foto maupun video dirinya saat mengunjungi berbagai tempat. Dan orang-orang seperti ini biasanya memiliki jumlah pengikut atau followers yang banyak. Karena mereka dirasa dapat menginspirasi banyak orang lewat postingannya yang berisikan tempat-tempat wisata yang menarik dan membuat orang lain ingin ke tempat tersebut.
Jadi, banyak cara dilakukan para pengguna Instagram untuk mengaktualisasikan dirinya. Lewat postingannya yang berupa foto maupun video, seorang pemilik akun Instagram ingin menunjukkan jati dirinya kepada orang lain atau pengguna Instagram yang lain. Selama itu berdampak positif dan tidak merugikan orang lain, saya rasa itu tidak menjadi sebuah masalah.
Sumber :
http://www.praswck.com/aktualisasi-diri-menurut-abraham-maslow