Kerjasama tersebut dapat diperkuat dengan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup, yang mana Dinas Lingkungan Hidup adalah pendukung dari sektor pemerintah serta sebagai penyalur aspirasi dalam lingkup lingkungan serta penataan masyarakat mengenai pemanfaatan limbah bahan baku tersebut. Peran serta Dinas Lingkungan Hidup sejalan dan selaras dengan kewenangan yang ada pada Dinas Lingkungan Hidup yakni untuk membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.Â
Terkait dengan biaya dalam pengolahan limbah, melalui Dinas Lingkungan Hidup hal tersebut dapat dianggarkan dalam Anggaran Daerah serta melalui pembantuan dana  kebijakan Pertamina. Kerjasama yang dibangun antara Pertamina sebagai BUMN dan Dinas Lingkungan Hidup diharapkan mampu membawa lingkungan ke dalam situasi yang lebih baik, sebagai bentuk dari konsep sustainable serta sebagai solusi atas permasalahan limbah kotoran sapi yang selama ini belum bisa diatasi dengan baik.
Pembaruan sistem dalam hal ini diperlukan untuk mengatasi kendala metode instalasi pengolahan limbah yang dirasa masih ribet. Untuk memperbarui metode instalasi pengolahan limbah kotoran sapi, diperlukan kajian kembali oleh sejumlah praktisi yang ahli dibidangnya, karena mengingat perkembangan teknologi saat ini yang semakin pesat mengakibatkan beberapa perubahan dalam hal efesiensi waktu dan tenaga, dari yang awalnya menggunakan metode lama dapat diperbarui menggunakan metode baru dengan sistem yang lebih praktis. Sehubungan dengan hal itu, di sinilah letak peran perguruan tinggi untuk ikut serta menjaga kelestarian lingkungan dengan cara mengkaji dan mengembangkan metode penelitian baru yang lebih praktis dibidang pengolahan limbah.
Dari pemaparan di atas, peran pemerintah dalam menggalakkan teknologi pengolahan limbah kotoran sapi juga amatlah penting. Hal ini karena pemerintah memiliki peran strategis di tengah masyarakat dalam mensosialisasikan dan menggaungkan misi pengolahan tersebut. Faktor lain adalah karena pemerintah mempunyai kucuran dana untuk mendukung terselenggaranya program-program peduli lingkungan yang dapat melibatkan berbagai pihak.Â
Melalui peran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menggaungkan berbagai program yang bernuansa aksi cinta lingkungan dengan tujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang disebabkan kandungan gas methan dalam limbah tersebut dan meng-optimalisasikan tersebarnya teknologi instalasi pengolahan limbah kotoran sapi menjadi bahan bakar biogas secara merata kepada masyarakat, hendaknya menjadi prioritas utama pemerintah sebagai bentuk upaya untuk mewujudkan lingkungan yang sustainable.Â
Tidak hanya pemerintah saja, seluruh elemen masyarakat juga patut bersinergi membangun aksi untuk menekan laju pemanasan global. Hal ini karena masyarakat merupakan aktor penting dalam mewujudkan keberhasilan misi penting ini. Bukan hanya sekedar slogan kalimat yang digembar-gemborkan saja, namun seharusnya dibuktikan dengan aksi nyata masyarakat dalam menjaga bumi ini dari segala kerusakan yang ada.Â
Adapun aksi dari sikap cinta lingkungan yang semestinya diberikan adalah dengan ikut serta menanam dan merawat pohon, menghemat pemakaian air, mengurangi penggunaan plastik, tidak membuang sampah sembarangan, dan ikut bergabung menjadi relawan lingkungan.Â
Masalah kerusakan alam seperti pemanasan global bukanlah sesuatu yang bisa kita sepele. Ada berbagai dampak serius yang akan terjadi jika hal itu dibiarkan dan tidak diatasi dengan tepat.Â
Oleh karena itu, penulis sebagai mahasiswa program studi Teknik Industri, nantinya juga akan turut serta dalam merevitalisasi atau menggaungkan kembali pengolahan limbah kotoran sapi menjadi biogas, yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak.Â
Meskipun aksi tersebut hanyalah sebagian kecil dari solusi ditengah permasalahan lingkungan yang ada, namun setidaknya konsep sustainable atau keberlanjutan lingkungan melalui revitalisasi pengolahan limbah dapat menjadi langkah awal guna mencegah kerusakan lingkungan yang saat ini kian meningkat.Â
Â