Dalam hal ini, Ny. S dan Ny. N memegang peranan menjadi seorang manajer keuangan yang memegang kendali penuh terhadap keuangan keluarga.Â
Sebagai Ibu rumah tangga, keduanya telah menjalani prinsip-prinsip dasar pengelolaan keuangan rumah tangga yang baik sehingga berpotensi dalam mempertahankan kesejahteraan keluarga. Sebagaimana yang dinyatakan  Setiowati (2016), kesejahteraan keluarga sangat besar dipengaruhi oleh kecerdasan ibu tangga termasuk dalam hal pengelolaan keuangan.Â
Ny. S merupakan pekerja kantoran yang melakukan belanja untuk kebutuhan keluarga secara terjadwal dan rutin. Beliau mengakui bahwa dirinya menjadi lebih menyukai belanja secara online dikarenakan tuntutan pandemi yang mengharuskan segala aktivitas dilakukan dari rumah, serta faktor promosi dan potongan harga.Â
Sementara itu, Ny. N mengatakan bahwa kebiasaan belanja biasanya dilakukan setiap awal bulan secara rutin. Namun, selama pandemi berlangsung, rumah tangga Ny. N belanja dengan cara mencicil sedikit demi sedikit. Menurut Ny. N berbelanja kebutuhan rumah tangga secara langsung khususnya di agen dapat semakin membantunya dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya karena harga yang cenderung lebih murah. Kebutuhan rumah tangga narasumber 1 (Ny. S) dibagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, tersier, sekarang, yang akan datang, dan tidak terduga.Â
Menurutnya, apabila kita bisa membagi kebutuhan tersebut sesuai dengan kelompoknya maka keuangan untuk kebutuhan rumah tangga menjadi lebih rinci dan terarah.Â
Namun, pada narasumber 2 (Ny. N) khususnya pada jenis kebutuhan sekarang, kebutuhan yang akan datang, dan kebutuhan tidak terduga, Ny. N menyatakan bahwa tidak ada pengeluaran terkait kebutuhan tersebut akibat jumlah pemasukan yang tergolong rendah sehingga rumah tangga Ny. N.
Perbedaan jumlah keluarga menunjukkan adanya perbedaan tahapan siklus keluarga. Tiap tahapan memiliki fokus dan tujuan yang berbeda. Keluarga Ny. S berada pada tahap sarang burung penuh III, dimana anak anak dalam keluarga tersebut masih tinggal bersama di rumah dan fokus tujuannya adalah persiapan untuk melepaskan anak keluar dari rumah, dibuktikan dengan salah satu alokasi keuangan yang diperuntukkan biaya pendidikan anak.Â
Sementara itu, keluarga Ny. N berada pada tahap pengantin baru dimana pasangan suami istri hanya tinggal berdua dan secara teoritis memiliki kebebasan dalam dalam menggunakan pendapatannya.Â
Akan tetapi, hal ini tidak sejalan dengan kondisi keluarga Ny. N yang  tidak memiliki keleluasaan dalam menggunakan penghasilan dikarenakan penghasilan yang masih kurang mencukupi. Disamping perbedaan di antara kedua keluarga, terdapat persamaan yang dialami yaitu tidak ditemukannya perilaku konsumtif di antara kedua rumah tangga. Konsumtif merupakan perilaku konsumsi yang melebihi kebutuhan dan dilakukan untuk memenuhi keinginan semata.
Diketahui bahwa Ny. S memang seringkali memanfaatkan potongan harga saat belanja online, namun hal ini dilakukan dalam rangka penghematan dan bukan merupakan perilaku konsumtif semata, sedangkan Ny. N tidak berperilaku konsumtif dikarenakan pendapatannya yang memang tergolong rendah.
Manajemen keuangan rumah tangga sangat penting untuk diterapkan. Hal ini juga dikatakan oleh kedua narasumber yang juga memiliki pandangan bahwa manajemen keuangan penting diterapkan guna mengontrol pengeluaran dan pola konsumsi rumah tangga.Â