Satu seri yang baru saja diluncurkan oleh fasilitas streaming Netflix adalah The Recruit. Seri ini bercerita tentang seorang lawyer yang baru saja bergabung dengan badan intelijen Amerika Serikat, CIA.
Lawyer ini bukanlah seorang agen rahasia yang terlatih menghadapi musuh-musuhnya di lapangan. Tugasnya yang pertama pun menangani surat-surat yang disebut graymail yang biasanya dikirim orang-orang ke CIA dengan tujuan menuntut sesuatu yang diikuti dengan ancaman kalau tuntutan itu tidak dituruti.
Nah, tugas si lawyer ini adalah menindak-lanjuti surat-surat yang terbukti serius, karena tentu saja banyak surat yang isinya ancaman-ancaman bodong.
Kedengarannya sepele, tetapi ternyata bahkan di surat pertama yang ditangani Owen, nama si lawyer tadi, telah membawanya terlibat ke intrik-intrik spionase yang membuatnya hampir terbunuh berkali-kali. Seri ini juga setia dengan resep khas film spy, seperti kesempatan yang mengharuskan sang tokoh protagonis terbang ke berbagai tempat di luar negaranya, terlibat dengan cewek-cewek, dan lain sebagainya.
Tokoh protagonisnya itu sendiri juga pastilah seorang yang keren seperti tokoh-tokoh film spy lainnya seperti James Bond atau Jason Bourne. Cuma yang ini jauh lebih muda, karakter Owen diceritakan baru berusia 24 tahun. So, yah, mungkin jadinya lebih keren dari James Bond. Hehehe.
Owen Hendricks, si lawyer itu, diperankan oleh aktor Noah Centineo. Usia Noah tidak jauh dari Owen, yaitu 26 tahun. Aktor berdarah Italia dan Jerman kelahiran Boca Raton, Florida, ini telah banyak dikenal lewat film-filmnya seperti To All the Boys I've Loved Before berikut sekuelnya dan The Perfect Date.
Yang menarik, film yang dibintangi Centineo biasanya beraliran komedi romantis remaja. Baru di The Recruit ini ia mencoba aliran baru, action thriller yang bertema spionase. Beberapa reviewer online beranggapan aktor yang tampangnya baby face ini tidak cocok jadi agen rahasia, lebih seperti remaja yang main-main jadi spy. Bahkan ada yang menganggap seri ini salah meng-casting Centineo.
Namun jika mengintip ke situs The Internet Movie Database, banyak penikmat yang memberi nilai tinggi kepada seri ini bahkan tidak sedikit yang membeberkan kalau mereka binge-watching ke-delapan episode nya dalam sekali waktu.
Penulis pun lebih setuju dengan imdb.com. Seru sekali menyaksikan segala sepak terjang Owen. Rasanya thrilling dan memacu adrenalin.
Walaupun penulis tidak langsung menonton keseluruh episode nya, melainkan baru enam episode. Buat penulis, satu film ataupun film seri bisa dikatakan bagus kalau tontonan itu mengalir dengan begitu cepat dan tiba-tiba sudah selesai. Penulis benar-benar harus menahan diri untuk tidak langsung menyelesaikan menonton The Recruit karena sayang kalau habis begitu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H