Dan saya tidak sanggup makan. Saya merasa mual berat.
Saya mulai khawatir. Saya bilang ini rasanya sama seperti ketika sesudah minum multivitamin tempo hari. Malam itu saya kemudian minum teh panas dan bisa makan nasi sedikit-sedikit. Keesokan harinya saya puasa seperti biasa.
Beberapa hari kemudian, saat itu setelah berbuka puasa, saya bilang ke teman sekantor yang juga biasa stay late di kantor bahwa saya kok merasa dada saya sesak. Dia tanya saya habis makan apa, saya bilang bubur sumsum. Teman saya bilang mungkin saya kena maag-nya karena adiknya juga sesak kalau lagi kambuh.Â
Saya mengobrol sedikit dengan temanku itu tentang maag dan kembali kerja. Namun lama kelamaan sesak ini makin menjadi. Saya permisi untuk pulang lebih dulu, dan di jalan saya memutuskan untuk belok ke rumah sakit yang ada dekat kantor.
Di UGD di rumah sakit tersebut, karena saya juga mengeluh jantung saya berdebar selain merasa sesak napas, dokter jaga memutuskan untuk memeriksa jantung saya dengan EKG.Â
Hasilnya, semua normal. Mereka pun mencurigai ada yang salah dengan pencernaan saya. Saya pulang dengan membawa obat-obatan untuk sakit lambung.Â
Oh ya, malam itu adik saya jauh-jauh datang untuk menjemput saya. Saya merasa bersyukur juga karena rasanya saya tidak sanggup kalau jalan sendiri.
Obat-obatan itu lumayan membantu tetapi beberapa hari kemudian saya merasa sesak lagi. Kali ini saya pergi ke rumah sakit dekat rumah. Internist tidak bisa memastikan apa yang salah tanpa pemeriksaan menyeluruh. Cek USG yang saya lakukan tidak menunjukkan apa-apa. Satu-satunya jalan, saya harus menjalani endoscopy.
Dan benar saja. Dari hasil pemeriksaan terlihat bahwa lapisan lambung saya bagian dalam itu sudah berdarah-darah. Saya terkena GERD, gastroesophageal reflux disease. Saya langsung dapat obat dengan jumlah lumayan dan dikunjungi seorang ahli gizi di kamar rumah sakit tempat saya dirawat.Â
Singkatnya, saya harus mengubah pola makan saya yang selalu telat. Sarapan lebih pagi, snack atau buah sekitar jam 10 dan sore hari, lunch, makan malam sekitar jam 7, dan agak malam lagi makan snack atau buah lagi. Makan lebih sering dengan jumlah sedikit-sedikit.
Ahli gizi itu juga memberi daftar makanan yang dilarang dan diperbolehkan. Sayuran yang bergas tentu tidak dianjurkan, begitu pula dengan buah-buahan yang rasa dasarnya asam.Â