I Love You From 38.000 feet (ILY From 38.000 FT) merupakan flm drama romantis yang diproduksi oleh rumah produksi Screenplay Film & Legancy Pictures. Screnplay film dengan Sutradara Asep Kusdinar kembali berduet untuk membuat film baru ini (ILY From 38.000 FT). Film ini diperankan oleh Michelle Ziudith sebagai Aletta, Rizky Nazar sebagai Arga, Derby Romero sebagai Rimba, Ricky Cuaca sebagai Bugy.
 Plot cerita I Love You From 38.000 Feet (ILY From 38.000 FT) pun penuh dengan kisah pertemuan sepasang sejoli. ILY From 38.000 FT ini menceritakan tentang Alleta (Michelle Ziudith) yang sedang kabur dari rumahnya ke Bali. Di dalam pesawat dia bertemu degan Arga (Rizky Nazar) yang bekerja disebuah saluran tv tentang alam.
 Arga sedang membutuhkan seorang pembawa acara karena pebawaan acara miliknya sedang sakit. Aletta pun berinisiatif untuk membantu Arga untuk menjadi polemik bagi rekan-rekan kerja Arga. Tetapi, Arga tetap memintanya sebagai pembawa acara bagi saluran miliknya. Di saat itulah, tumbuh rasa di hati Aletta terhadap Arga. Dia jatuh cinta dengan sosok dingin Arga yang entah mencintainya kembali atau  tidak. Yang jelas Aletta benar-benar menaruh hati pada Arga.
 Action Beat yang dibuat dalam film ini sangat baik dan sesuai dengan benang merah yang ada di dalamnya. Dimana pada awal cerita smooth lalu semakin lama semakin naik lalu kembali smooth di akhir cerita. Film ini dikemas dengan dialog-dialog puitis masa kini yang mungkin akan menyenangkan segmentasinya sehingga menimbukan fenomena Baper. Dialog-dialog tersebut terlihat untuk mencoba menjelaskan bahwa film tersebut memiliki makna yang dalam tentang suatu hubungan.Â
 I Love You From 38.000 Feet (ILY From 38.000 FT) mengalami berbagai kekurangan. Bagaimana sang sutradara menjelaskan setiap konflik yang terkesan seperti memotong beberapa bagian penting di dalam naskahnya yang seharusnya jadi alasan utamanya. Sehingga, apa yang ditampilkan di dalam cerita I Love You From 38.000 Feet (ILY From 38.000 FT) terkesan loncat-loncat dan terlalu buru-buru. Asep Kusdinar lebih menonjolkan dialog-dialog yang terdengar 'ajaib' itu ketimbang alasan-alasan penting di dalamnya. Di mana, hal tersebut sangat berpengaruh bagi kelangsungan durasinya yang mencapai 100 menit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H