Perjalanan seperti layaknya pemanasan, didominasi turunan curam, sedikit tanjakan, turunan lagi, tanjakan lagi hingga berakhir di Pakdhing sekitar jam 4 sore. Dan rencana hari pertama yang sedianya sebisa mungkin diusahakan sampai ke Monjo akhirnya batal akibat hari sudah terlalu sore ketika kita tiba di Pakdhing.
Pagi hari sesuai prediksi, udara cerah serta panorama indah dan ajaibnya badan pun tidak terasa lelah. perjalanan naik ke Namche dimulai dengan semangat juang yang meledak ledak, padahal saya sempat khawatir dengan kondoisi kaki yang biasanya kesakitan jika pendakian dibawa bermalam keesokan harinya sulit dibawa melangkah, namun tidak terjadi dalam perjalanan kali ini. Alhamdulillah.
.Perjalanan tidak melulu menanjak, karena paling tidak ada 2 kali kita lewati hanging bridge yang photonya sudah sangat populer di berbagai media. Untuk mengejar hanging bridge tentu saja punya satu konsekuensi wajib yaitu turun sejauh mungkin mendekati sungai tempat mengalirnya air lalu naik kembali ke desa dan jalan setapak. Turun dan naik setinggi 200 m - 800m  dalam perjalanan di rute ini adalah sebuah hal yang jamak dan lumrah.
Lelahnya kaki, terengahnya paru menghirup oksigen setidaknya terbayar dengan kepuasan akan indahnya bentang alam yang terpapar saujana kemanapun mata ini berpaling, sepanjang apapun kaki ini mengajak melangkah.
Setiap hari sabtu ada hari'pasar' yang akan dikunjungi sejumlah penduduk sekitar yang sengaja berjalan turun atau naik berhari-hari menuju Namche untuk berbelanja berbagai barang yang dibutuhkan . Segala rasa takjub tertuju kepada para porter juga rombongan  Yak yang telah bersusah payah mengangkut semua barang2 dari Lukla.
Membiasakan diri untuk berjalan dengan ritme pelahan, beraktifitas ringan, usahakan tubuh tetap bergerak terutama di siang hari ketika masih ada sinar matahari. Minum cairan yang banyak, menkonsumsi kalori yang tinggi, dan beristirihat yang cukup di malam hari.
Setelah mengunjungi museum Sagarmatha Nasional Park dan museum Sherpa, perjalanan aklimatisasi dimulai menuju  Everest View hotel 3880m  (sepertinya ini Hotel tertinggi di dunia), lalu turun sedikit ke Khumjung village tempat dimana sang legenda Edmund Hillary mendirikan sekolah dan berbagai fasilitas lain untuk warga seputar Kumbhu Region. Bermalam kembali dan beristirahat yang cukup di Namche untuk selanjutnya bersiap naik ke Tengboche esok hari.