KKN BTV 3 UNEJ Membantu Mengembangkan Tingkat Apresiasi Sastra pada Masa Pandemi untuk Anak-anak Usia Dini

01/09/2021-Jember, Jawa Timur.

             Covid-19 yang tengah berlangsung hingga saat ini memberikan dampak yang sangat besar pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia sehingga menyebabkan banyak hal tidak berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu contohnya yaitu dalam bidang pendidikan, perubahan sistem pengajaran yang semula dilaksanakan secara luring sekarang mengharuskan para pelajar dan tenaga pengajar untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar secara daring. 

Hal ini tentunya masih sangat sulit untuk diterapkan secara maksimal khususnya di Indonesia, karena seperti yang telah diketahui, para pelajar khususnya yang berada pada daerah pelosok tidak memiliki sarana yang memadai untuk belajar online. Banyaknya rintangan seperti sulitnya sinyal, tidak adanya handphone dan laptop untuk belajar online,dsb menyebabkan sistem belajar online tidak dapat sepenuhnya diterapkan. Selain itu, ilmu yang diajarkan melalui media online tidak dapat sepenuhnya tersalurkan seperti pada saat belajar secara luring. 

Hal tersebut tentunya dapat sangat mempengaruhi kualitas belajar terutama untuk anak-anak usia dini.  Sebagai solusinya, penulis dalam program KKN telah diberikan kesempatan untuk membantu meningkatkan kualitas belajar anak-anak usia dini sebagaimana yang telah dijelaskan. 

Pada program KKN Universitas Jember tahun ini, kegiatan dilaksanakan dengan berpacu pada konsep BTV (Back to Village) yang mana kegiatannya dilakukan pada kampung halaman masing-masing secara individu baik luring dan daring dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang berlaku. Meskipun tema yang diambil merupakan 'Program Literasi Desa pada Masa Pandemi' penulis akan lebih fokus kearah meningkatkan perkembangan apresiasi sastra untuk anak-anak usia dini yang kini terhambat oleh adanya pandemi. 

Hal tersebut diputuskan setelah melalui beberapa observasi mengenai kasus anak-anak usia dini yang tidak teredukasi dengan baik terutama dalam bidang kreatifitas tulis-menulis yang dapat mempengaruhi tingkat minat baca anak-anak Indonesia sehingga perkembangan moral anak atas pandangan kehidupan sosial di masa mendatang tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 

Dengan hasil dari diskusi bersama para wali sasaran, dapat diketahui bahwa beberapa anak memiliki kendala untuk fokus belajar (ketika dilaksanakan secara daring) dan tidak diasupi oleh kegiatan yang dapat membantu merangsang perkembangan anak baik secara psikis dan fisik. Jika terus dibiarkan, hal ini dapat membentuk pribadi anak yang kurang baik secara moral dan dapat mempengaruhi tingkat minat baca anak-anak Indonesia. 

Sesuai dengan visi dan misi penulis, tujuan diadakannya program kerja ini diharapkan generasi bangsa di masa yang akan datang (dalam kasus ini anak-anak usia dini) dapat tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang sadar akan pentingnya pendidikan moral dan tidak buta akan literasi, sehingga presentase tingkat minat baca anak-anak di Indonesia dapat berkembang kearah yang lebih baik. 

Selain itu, anak-anak juga diharapkan dapat berkreasi dan terlibat dalam cipta karya sastra yang dapat membantu meningkatkan kreatifitas anak-anak dalam bidang tulis-menulis.

Secara spesifik target yang dibimbing adalah anak-anak usia dini dengan rentang usia 3-11 tahun yang bertempat tinggal di Perumahan Graha Permata Indah, Kelurahan Keranjingan, Jember, Jawa Timur. Untuk informasi lebih lanjut dapat diakses melalui link berikut : https://sd.unej.ac.id/

            Gambaran program yang akan dilaksanakan akan berfokus untuk menggali lebih dalam kreatifitas anak-anak dalam bidang tulis menulis melalui berbagai macam kegiatan yang sangat menarik. Rancangan kegiatan yang akan saya lakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Melakukan sosialisasi platform online, 2. Pengenalan sastra dan aktifitas merespondnya, 3. Kegiatan apresiasi sastra melalui perlombaan, dan 4. Pemberian feedback akhir oleh sasaran. 

Berikut lampiran link video kegiatan pada minggu pertama dan kedua agar memudahkan pemahaman pada program kerja yang akan diadakan. Untuk merealisasikan program kerja tersebut, pada minggu pertama setelah penerjunan mahasiswa KKN secara online, aktifitas yang dilakukan adalah mengobservasi sasaran dan mewawancarai wali sasaran dan menganalisis poin masalah sebagai data dasar dalam perencanaan rancangan kegiatan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui minat dan tingkat baca sasaran sebelum pemberian materi. 

Kemudian, pada minggu kedua, aktifitas yang akan dilakukan adalah melakukan sosialisasi platform online yang menyediakan karya sastra secara mudah dan praktis seperti aplikasi ipusnas, youtube, dsb. 

Aktifitas ketiga yang akan dilakukan adalah pengenalan sastra (khususnya sastra anak) yang dilaksanakan dengan pemberian materi secara lisan dan aktifitas merespondnya. Aktifitas merespond sastra ini dapat dilakukan dengan kegiatan daily reading dan menonton video animasi, berserta tanggapan setelah melakukan kegiatan tersebut. 

Aktifitas pada minggu ketiga adalah kegiatan daily reading dan kegiatan mengapresiasi sastra dengan diadakannya lomba cipta karya. Selanjutnya, pada minggu keempat, aktifitas terakhir yang akan dilakukan adalah melakukan evaluasi kegiatan baik dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) serta pemberian feedback dari sasaran terhadap seluruh kegiatan yang telah dilakukan dan didokumentasikan dalam bentuk video wawancara.

Setelah dilaksanakannya berbagai kegiatan KKN tersebut dapat disimpulkan bahwa anak-anak usia dini terutama bagi anak yang belum bisa menulis dan membaca lebih tertarik untuk mengapresiasi sastra melalui menonton video animasi dibandingkan dengan mendengarkan secara langsung cerita rakyat atau dongeng yang dibacakan oleh para partisipan. Hal tersebut dapat dipahami karena video animasi dapat dengan mudah menarik perhatian anak-anak. 

Selain itu, beberapa anak memiliki pemahaman yang kurang terhadap cerita rakyat akan tetapi memiliki pemahaman yang sangat bagus dalam penggunaan tik-tok sebagai media online. Hal tersebut sangatlah disayangkan mengingat tayangan pada aplikasi tik-tok yang tidak semua baik untuk dikonsumsi anak-anak. 

Disamping itu, bagi anak-anak yang sudah bisa menulis, dapat diketahui bahwa tingkat minat baca mereka dapat dikategorikan rendah, hal ini dikarenakan oleh kegiatan belajar-mengajar online yang tidak pernah mengenalkan dan menugaskan hal tersebut sehingga kreatifitas mereka dalam hal tulis menulis pun masih sangat kurang. 

Akan tetapi, setelah diadakannya kegiatan program kerja yang membantu mengenalkan sastra anak dan berulang kali  mengasah kreatifitas anak-anak tersebut. Dapat dilihat melalui hasil karya perlombaan yang telah diadakan, anak-anak sudah mulai menunjukkan hasil yang berbeda, yang semula hanya menceritakan poin pentingnya saja menjadi lebih memperhatikan detail dan menciptakan karakter atau jalan cerita baru diluar ekspektasi penulis. (Shinta Rahma Azzahra/Kelompok 40/Kel. Keranjingan, Kec. Sumbersari, Kab. Jember, Jawa Timur/Hermanto Rohman, S.sos, M.PA).