Tak diragukan lagi, bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, ratusan bahkan mungkin ribuan, baik budaya yang berupa benda maupun tak benda. Wayang, batik, keris, tari-tarian, alat musik tradisional daerah, bangunan bersejarah, lagu-lagu daerah dan lain sebagainya merupakan warisan budaya yang tak ternilai harganya.
Warisan budaya itu semua adalah cerminan, bahwa leluhur kita bangsa Indonesia memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam menciptakan karya budaya beserta simbol-simbol filosofinya. Saya yakin, bahwa ini semua untuk diwariskan kepada anak cucunya, kita semua di jaman milenial ini.
Di jaman sekarang, di mana kemajuan teknologi telah demikian pesat, tak seharusnya kita lalai dengan peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut, karena muatan-muatan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia tersimpan di setiap karya-karya itu.
Kemajuan teknologi internet dengan kemampuanya menembus batas-batas geografis, bahkan seakan dunia tak berjarak, bukanlah penghalang untuk tetap melestarikan budaya-budaya kita sendiri. Menebarnya informasi tentang pola kehidupan beserta budaya Barat, Timur, dan berbagai macam asal dan bentuknya, seakan meretas dan membongkar akar budaya bangsa Indonesia yang notabene adalah budaya Timur.
Ini adalah tantangan kita bersama. Maka jika kita lalai akan budaya sendiri, sama saja mencabut akar dari budaya Indonesia, yang akan melahirkan budaya yang tak beridentitas, bahkan akan terjebak kepada euforia budaya asing yang tak jelas arahnya.
Di sini perlu ditekankan pula, bahwa mencintai budaya bangsa sendiri, bukan lantas bisa dikatakan kuno dan ketinggalan jaman. Paradigma ini yang perlu dipegang oleh generasi milenial sekarang ini. Justru mencintai kebudayaan bangsa sendiri adalah kekuatan untuk mendobrak budaya asing yang akan masuk di Indonesia. Di samping itu, citra kemandirian bangsa Indonesia akan tampak, jika bangsa Indonesia tetap menjaga kelestarian budayanya.
Ada beberapa catatan kecil saya untuk generasi milenial terhadap budaya bangsa Indonesia, di tengah maraknya teknologi informasi yang malang melintang menebarkan berbagai macam pola hidup dan budaya asing. Di antaranya adalah:
- Generasi milenial harus bisa menjaga budaya tradisi asli bangsa Indonesia, karena ini adalah identitas dan bernilai luhur dari nenek moyang bangsa Indonesia.
- Kemajuan teknologi justru bisa kita manfaatkan untuk mengemas secara kreatif budaya asli bangsa Indonesia untuk diperkenalkan di dunia internasional.
- Mencintai budaya asli Indonesia bukanlah hal yang kuno dan ketinggalan jaman. Justru akan bernilai positif jika bisa dengan kreatifitas menampilkan dan memperkenalkan kepada dunia. Banyaknya orang asing yang belajar tentang budaya Indonesia telah membuktikan, bahwa budaya Indonesia mempunyai nilai yang tinggi dan layak untuk dipelajari dan bahkan harus dilestarikan.
Mencintai dan melestarikan budaya asli bangsa Indonesia mestinya tak menghalangi kita dalam belajar ilmu sampai di negeri manapun. Di Perancis misalnya, mahasiswa Indonesia bisa memperkenalkan budaya Indonesia di negeri yang terkenal fashionnya ini. Pola hidupnya pun tak perlu berubah, tetap memegang nilai-nilai budaya Indonesia, dan tak perlu hingar-bingar mengikuti budaya asing.
Itulah beberapa catatan kecil saya tentang pentingnya generasi muda milenial menjaga budaya asli bangsa Indonesia di tengah maraknya teknologi informasi yang seakan tak berbatas. Semoga bermanfaat!
Salam Budaya Indonesia!
Shinta Melodiyana Putri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H