Mohon tunggu...
shinta fauziah
shinta fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Disinformasi dan Dampaknya Terhadap Kepercayaan Publik

7 Mei 2024   23:14 Diperbarui: 7 Mei 2024   23:35 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomena desinformasi ini mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan ini disebabkan oleh berkembangnya teknologi informasi. Perkembangan teknologi ini tidak disertai dengan literasi bagi penggunanya yang mengakibatkan terjadinya fenomena disinformasi. Fenomena desinformasi atau penyebaran informasi yang tidak akurat dan tidak benar telah menjadi masalah yang semakin meresahkan di era digital saat ini. 

Desinformasi memiliki potensi untuk merusak kepercayaan publik, mempengaruhi pengambilan keputusan, dan memicu konflik sosial.  Fenomena desinformasi telah menjadi masalah yang sangat kompleks dan menyebar luas dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. 

Dalam era digital yang sangat cepat berkembang, disinformasi dapat dengan mudah menyebar melalui berbagai platform media sosial dan dapat mempengaruhi persepsi publik secara signifikan. Desinformasi dapat berupa berita palsu, hoax, atau informasi yang tidak akurat yang disebarkan secara luas melalui media sosial. Hal ini dapat mempengaruhi keputusan publik dan memperkeruh iklim politik.

Dampak Desinformasi

Desinformasi memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap kepercayaan publik. Dampak tersebut dapat berupa penurunan kepercayaan terhadap pemerintah dan institusi lainnya, serta mengganggu stabilitas politik dan sosial. Desinformasi dapat mempengaruhi keputusan publik dan memperkeruh iklim politik. Dalam beberapa kasus, desinformasi dapat menjadi sangat efektif dalam mengubah pendapat masyarakat dan mempengaruhi keputusan politik.

Dampak desinformasi terhadap kepercayaan publik dapat dilihat dalam beberapa aspek. Pertama, desinformasi dapat mengancam usaha, ketepatan, dan kepatuhan publik terhadap tindakan darurat yang diberlakukan oleh pemerintah. Kedua, desinformasi dapat menimbulkan tantangan bagi pemulihan ekonomi dan sosial di masa depan. Ketiga, timbulnya polarisasi dan ketidakpercayaan publik yang berasal dari desinformasi akan memiliki implikasi negatif dalam jangka panjang yang mempengaruhi tindakan pemerintah, demokrasi, dan pertumbuhan inklusif Negara.

Cara Mengatasi Desinformasi

Untuk mengatasi desinformasi dan mempertahankan kepercayaan publik, perlu dilakukan upaya-upaya yang terkoordinasi dan multi-stakeholder. Salah satu cara yang efektif adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya verifikasi informasi sebelum disebarkan. Pemerintah juga harus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan informasi, serta mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif untuk mengatasi desinformasi. 

Selain itu, perlu juga dilakukan upaya untuk memperbaiki kualitas informasi yang disebarkan melalui media sosial, serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membedakan informasi yang akurat dengan yang tidak.Dengan demikian, kepercayaan publik dapat dipertahankan dan stabilitas politik serta sosial dapat dipertahankan

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun