Mohon tunggu...
Shinta AinurRahmawati
Shinta AinurRahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Learn things quickly, adapt and interact to others easily. Good at teamworking. Presistent on the thing's proccess while heading into achieving goals. Interested to design and social projects. Would love to take any opportunity which could provide development and growth.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kolaborasi PKIP FKM Unair dengan UNICEF: Intervensi Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun

17 November 2022   16:00 Diperbarui: 17 November 2022   16:15 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolaborasi diartikan sebagai bentuk kerja bersama untuk mencapai tujuan sebagaimana yang diinginkan individu, kelompok, lembaga, atau organisasi untuk menghasilkan suatu keluaran yang bermakna dan berkelanjutan. 

Richard Munt (2003) menyebutkan bahwa kolaborasi merupakan suatu konsep (mindset) dalam menyusun kesepakatan, arbritase keahlian, akses, modal dan berbagi sumberdaya yang langka. Adanya kolaborasi menyebabkan terjadinya suatu relasi antar organisasi dan dengan relasi tersebut akan tercipta kerjasama. 

Divisi PKIP (Promosi Kesehatan dan Ilmu Perillaku) sebagai bagian dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, bersama Geliat Santun Universitas Airlangga menggandeng UNICEF sebagai instansi mitra yang berkolaborasi dalam program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang diselenggarakan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Kegiatan MBKM berupamagang bersama instansi mitra ini dilaksanakan oleh mahasiswa semester 7.

Adapun program yang dilaksanakan dalam kolaborasi ini adalah intervensi perubahan perilaku CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di sekolah. Kegiatan ini melibatkan 42 mahasiswa PKIP FKM UNAIR yang terbagi menjadi 8 kelompok, dengan 8 sekolah sasaran. Salah satu sekolah yang menjadi bagian intervensi program ini adalah SDN Mulyorejo-I/237. 

Siswa yang menjadi kelompok sasaran program intervensi ini adalah kelas 3 sampai 6 dengan total 297 siswa dalam delapan rombongan belajar. Kegiatan intervensi perubahan perilaku CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di SDN Mulyorejo-1/237 terbagi menjadi 5 pertemuan yang dilaksanakan selama 5 minggu.

Kegiatan pada minggu ke-1 (22/09/2022) berisikan diskusi kelompok bersama karyawan dan tenaga ajar di SDN Mulyorejo-1/237. Pertemuan di minggu ke-1 dilaksanakan untuk memberi pengertian kepada karyawan dan tenaga ajar di SDN Mulyorejo-I/237 mengenai program intervensi yang akan dilaksanakan empat minggu ke depannya, sehingga tercapai kesamaan persepsi antara mahasiswa dan sekolah. 

Pada pertemuan tersebut, dilaksanakan pemilihan Asta dan Asti---sebutan bagi Duta Cuci Tangan Pakai Sabun---SDN Mulyorejo-I/237 dari pihak tenaga ajar dan karyawan. Asta dan Asti terpilih kemudian akan melaksanakan tugas-tugas yang berkenaan dengan pemantauan kegiatan CTPS di SDN Mulyorejo-I/237. 

Asta dan Asti pihak SDN Mulyorejo-I/237 akan diganti secara bergilir setiap bulannya, sehingga setiap orang akan mengemban tugas yang sama. Pemilihan Asta dan Asti SDN Mulyorejo-I/237 sengaja dipilih dari pihak tenaga ajar dan karyawan sebab mahasiswa mengharapkan keterlibatan sekolah, khususnya tenaga ajar dan karyawan secara aktif sebagai orang terdekat di sekolah yang akan menconntohkan, memantau, serta mengawasi keberlangsungan implementasi CTPS di SDN Mulyorejo-I/237.

Dokpri
Dokpri

Dalam pelaksanaannya, untuk menarik perhatian siswa-siswi SDN Mulyorejo-I/237, intervensi perubahan perilaku CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dilaksanakan menggunakan pendekatan yang seru dan menyenangkan. Pada Minggu ke-2 (01/09/2022) diadakan pertemuan di kelas- kelas untuk melakukan pemberian materi seputar CTPS pasa siswa-siswi. 

Materi dikemas dalam bentuk lagu dan poster untuk menarik perhatian siswa-siswi. Materi yang diberikan tersebut menjadi media untuk menanamkan konsep CTPS pada diswa-siswi kelas 3 sampai 6 di SDN Mulyorejo-I/237. Respon siswa-siswi membuktikan antusiasme yang positif terhadap pelaksanaan program intervensi yang dilaksanakan oleh para mahasiswa. 

Pelaksanaan minggu ke-3 dan ke-4 dipampatkan menjadi satu minggu pada Kamis (06/10/2022) dan Jumat (07/10/2022). Pertemuan ke-3 dan ke-4 berisikan pembelajaran dalam bentuk permainan luar ruangan yang dilaksanakan dengan penuh semangat oleh para siswa.

Hingga minggu ke-5 (15/10/2022), antusiasme para siswa tidak kunjung padam. Acara puncak berupa Gebyar CTPS di SDN Mulyorejo-I/237 dilaksanakan bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. 

Gebyar CTPS di SDN Mulyorejo-I/237 diselenggarakan dengan mengadakan beberapa lomba, seperti lomba mewarnai, lomba membuat poster CTPS, lomba senam CTPS, lomba menghias sarana CTPS, serta Pemilihan Asta dan Asti CIlik---sebutan untuk Duta CTPS di SDN Mulyorejo-I/237. 

Semua lomba terlaksana dengan baik dan mendekatkan para siswa dengan CTPS, sehingga siswa-siswi SDN Mulyorejo-I/237 mengerti pentingnya mencuci tangan menggunakan sabun. 

Kegiatan ini juga diramaikan oleh kehadiran pihak Promosi Kesehatan dan sanitarian Puskesmas Mulyorejo I. "Semoga kegiatan seperti ini bisa menjadi awal yang baik bagi kita semua. Kalau boleh, mungkin nanti kita implementasikan juga di sekolah lain di Kecamatan Mulyorejo ya." tutur Mega, selaku perwakilan Puskesmas Mulyorejo.

Dokpri
Dokpri

Pelaksanaan kegiatan intervensi perubahan perilaku CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) di SDN Mulyorejo-I/237 tentulah jauh dari kata sempurna. Hal tersebut selanjutnya akan menjadi evaluasi mahasiswa sebagai proses belajar dan pengembangan dirinya. Sebagaimana yang disampaikan Afri selaku pihak UNICEF Perwakilan Surabaya (15/10/2022), SDN Mulyorejo-I/237 diharapkan mampu menjadi sekolah contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam praktik CTPS di sekolah. 

"Kami sangat bangga dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan Mas dan Mbak sekalian. Semoga benar-benar memberikan manfaat yang berkelanjutan, sehingga anak-anak---siswa-siswi--- senantiasa giat melakukan CTPS." ungkap Imam, Kepala Sekolah SDN Mulyorejo-I/237 (15/10/2022), setelah kegiatan dilaksanakan. 

Di luar kekurangan yang ada, kolaborasi kombo antara PKIP FKM Universitas Airlangga dengan UNICEF, didukung dengan antusiasme siswa-siswi, tenaga ajar dan karyawan, serta warga SDN Mulyorejo-I/237 yang luar biasa baik, melahirkan harapan akan adanya keberlanjutan perubahan perilaku CTPS di sekolah yang diharapkan bisa membudaya bagi warga sekolah baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah (wid).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun