Mohon tunggu...
Shinta Amanda
Shinta Amanda Mohon Tunggu... Lainnya - umum

sukses ada di tangan mu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Pola Perilaku Sosial dan Ekonomi Buruh Tani di Desa Wadung akibat Industrialisasi

24 Juni 2021   21:01 Diperbarui: 24 Juni 2021   21:04 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Perubahan Pola Perilaku Sosial dan Ekonomi Buruh Tani Di Desa Wadung Akibat Industrialisasi "

(Analisis Teori Evolusionisme)

Shinta Amanda

11191110000068

Program Studi Sosiologi Fisip UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Email: Shintaamanda75@gmail.com

 

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi secara terus-menerus dan tidak pernah berakhir dalam kehidupan masyarakat, karena tidak ada masyarakat yang akan berhenti pada titik tertentu sepanjang waktu untuk mempengaruhi sistem sosial, nilai, norma, sikap, dan pola perilaku pribadi yang ada dalam masyarakat. 

Salah satu contoh perubahan sosial adalah industrialisasi yang telah menyebabkan perubahan perilaku sosial ekonomi buruh tani. Akibat perkembangan teknologi, perubahan pola perilaku sosial dan ekonomi ini tidak terlepas dari masyarakat. Ini terjadi pada masyarakat di daerah Desa Wadung Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Di desa ini, peran industrialisasi mulai tumbuh dan berkembang, mempengaruhi sektor pertanian setelah lahan dijadikan kawasan industri. Dalam kasus perubahan sosial yang terjadi pada buruh tani di Desa Wadung ini terjadi pada perubahan pola perilaku dan perubahan struktur ekonominya. Perubahan pola perilaku ditandai dengan berkembangnya pola pikir dan konsumsi. Pada saat yang sama, perubahan struktur ekonomi adalah lebih banyak pekerja beralih ke sektor industri.        

Di Desa Wadong, sebagian besar masyarakatnya hidup sebagai petani. Namun, pada tahun 2009, kondisi sosial Desa Wadong berubah, perubahan ini terjadi dalam proses alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri. Kawasan industrialisasi yang dimaksud adalah kawasan industri yang di dalamnya terdapat PT. Kawasan Industrialisasi ini mengubah perilaku dan model sosial masyarakat pertanian di Desa Wadong, karena mereka terlibat langsung dalam mengubah penggunaan lahan pertanian dan menjadi kawasan industri. 

Pada model sosial ini mempercepat perkembangan sosial ekonomi menjadi semakin maju. Namun juga mempersempit gerak dari kaum minioritas sebagai masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani, karena tidak memiliki lahan pertanian yang kurang luas dan mengandalkan lahan orang lain. Sempitnya lahan pertanian di Desa Wadong menimbulkan maslah kemiskinan karena tingginya angka pengangguran. 

Dimana dahulu Desa Wadung di dominasi oleh sektor agraris, sehingga masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk mencoba beralih ke sektor selain sektor agraris. Namun, seiring perubahan sosial yang terjadi di Desa Wadung mereka bergeser dari masyarkat agraris ke masyarakat industrialistik, yang tadinya sektor agraris menjadi pokok mata pencaharian mereka sekarang berubah menjadi mata pencaharian sampingan. Perubahan ini secara bertahap membawa masyarakat di Desa Wadung memiliki kualitas hidup yang lebih baik dengan menjadi buruh pabrik.

Dari penulis dapat pahami tentang teori-teori perubahan sosial, pada kasus ini penulis simpulkan dan penulis analisa dengan menggunakan teori evolusionisme. Salah satu kasus perubahan sosial adalah industrialisasi, dimana industrialisasi inilah yang dibutuhkan untuk mentraformasi masyarakat agraris ke masyarakat industri yang maju dan modern, sehingga lahirlah teori Evolusionisme. Auguste Comte meyakini bahwa perkembangan masyarakat dari masyarakat sederhana (primitif) menuju masyarakat modern (kompleks) memerlukan proses jangka panjang tahap demi tahap. Menurut teori ini, masyarakat akan berubah secara linier dari masyarakat primitif menjadi masyarakat maju. 

Seperti halnya di Desa Wadong, sebelum memasuki sektor industri, mereka adalah masyarakat primitif dengan pola interaksi penuh rasa kekeluargaan, gotong royong dan tradisi turun temurun dalam masyarakat. Masyarakat primitive ini menjalani kehidupan dengan segala keterbatasan yang dimiliki masyarakat untuk berkembang, sehingga memunculkan pola perilaku dan pola konsumsi terbatas. Seperti yang di lakukan di Desa Wadung, mereka masih percaya tentang ritual manganan yang dipercaya masyarakat dapat dijauhkan hama dan panen gagal. Segala keterbatasan ini disebabkan karena rendahnya kemampuan masyarakat khusunya para buruh tani untuk keluar dari zona nyamannya sebagai pekerja buruh tani.  

Teori ini menekankan pada pandangan bahwa perubahan sosial berlangsung dalam jangka waktu yang lama, dan masyarakat akan berubah dari masyarakat miskin non-industri yang primitif menjadi masyarakat industri yang lebih kompleks dan berbudaya. Perubahan tersebut terjadi sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat, yaitu sejalan dengan upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena masyarakat mendorong masyarakat untuk bekerja keras menyesuaikan diri dengan kebutuhan hidupnya sendiri dengan perkembangan masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Ini terjadi pada struktur sosial masyarakat yang masih menjalankan pola hidup sederhana atau disebut masyarakat primitf, dahulu masih didominasi dengan sikap dan sistem kekeluargaannya sehingga kurang luasnya komunitas dalam kehidupan sosialnya yang mengakibatkan pembagian kerja tidak jelas dan tidak tertata. 

Setelah masuknya masyarakat feodal atau pasca industrialisasi masuk pembagian kerja di Desa Wadung mulai mengalami perbaikan dan mulai tertata. Perubahan ekonomi pekerja pertanian mengalami peningkatan pekerjaan di sektor industri secara administratif. Hasilnya, masyarakat mendapat penghasilan tambahan, baik sebagai kompensasi penjualan tanah maupun sebagai kompensasi gaji bulanan yang diterima buruh pabrik. Namun, perubahan tersebut tidak terjadi secara drastis melainkan melalui tahap-tahapam dalam kurun waktu tertentu.

Daftar Pustaka

  • Rahman, Fathor.(2014). "Perubahan Pola Perilaku Sosial dan Ekonomi Buruh Tani Akibat Industrrialisasi".Jurnal Paradigma. Universitas Negeri Surabaya. Vol 2, No.1
  • Sztompka, Piotr. 2005.Sosiologi Perubahan Sosial.Jakarta,Prenada Media

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun