Nikmatilah pesta bernyanyi, lambungkanlah puji-pujian itu dari jiwa kanak-kanak kalian, penuhi cakrawala dengan mantra penguat harapan untuk seantero negeri, karena generasi kalian yang akan melanjutkan perwujudan mimpi para pendiri bangsa akan sebuah bangsa yang raya dan percaya diri karena berhasil bersatu di atas keragaman dan berkarya menjawab persoalan. Ya, bangsa kita punya segunung masalah sehingga sebaiknya kita bekerja daripada sibuk mencerca….dan bernyanyi bertilawatil adalah juga karya elok penyubur jiwa.
Ibu menunggu oleh-oleh cerita baru dari Negeri ‘Beta Samua Basudara’ ya nak, yang berbeda dari 16 tahun lalu, cerita yang aromanya seharum cengkeh dan kayu putih, cerita tentang pesta kasih dan damai, pengalaman yang akan menjadi benih bagus bagi pohon perdamaian dan keadilan yang harus terus tumbuh kuat dalam jiwa generasi kalian. Selamat berpesta, anak-anakku sayang!
Â
Yogyakarta 3 Oktober, 2015
Kami semua yang mengasihi dan mendoakanmu!
Â
[2) http://news.liputan6.com/read/473537/lsi-ini-5-kasus-kekerasan-paling-mengerikan-di-indonesia
[3] http://www.unicef.org/post2015/files/2pager_everychild_FINAL_web.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H