Mohon tunggu...
Ace
Ace Mohon Tunggu... -

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tolong! Saya Dirampok Operator Seluler!

3 September 2011   04:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:16 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada-ada saja cara operator seluler untuk menambah pundi-pundi uang mereka. Mulai dari sms berjenis “REG” yang masih saja menggelontor pelanggan dengan sms premium Rp. 2000,00 meskipun pelanggan sudah mengirim “UNREG” atau “STOP” berkali-kali, sampai cara yang keterlaluan lagi, pelanggan tiba-tiba mendapat sms premium tanpa merasa pernah berlangganan layanan tersebut. Jawaban operator seluler jika dihubungi tidak akan pernah memuaskan : pelangganlah yang dianggap mengaktifkan fitur berlangganan itu. Apapun alibi yang pelanggan berikan, seolah mental dengan argumen nggemesin bin maksa tersebut.

Perampokan ini memang sudah berlangsung lama, dan saya juga sudah mengalami kasus REG UNREG beberapa kali, beberapa tahun yang lalu. Tapi untuk mode “tiba-tiba pulsa berkurang karena mendapat sms premium”, saya baru saja mengalaminya beberapa minggu ini. Beruntung (yah, saya masih sempat bilang saya beruntung), saya jadi tahu kalau sms premium itu tidak terjadi tiba-tiba, tapi diset dengan licik oleh operator supaya teraktifkan secara tak sengaja oleh pelanggan. Berikut runtut kejadiannya:

Di bulan Romadhon, saya di”curhati” teman saya, yang mendadak mendapat sms premium tanpa REG. Beliau bercerita kalau tiba-tiba layar hp nya (keluaran lama, masih berlayar monokrom) tertutup tulisan “OK” besar. Karena beliau tidak tahu itu apa, ditekanlah tulisan tersebut (tidak di cancel), dan tebak apa yang terjadi? Sms premium dari 9933 mengganyang pulsa hp tak bersalah dan pemilik yang sial tanpa ampun. Saat ngobrol dengan saya, pulsanya sudah habis, meski sebelumnya sudah diisi lagi Rp 10.000,00. Saya hanya sempat menyelidiki kalau di sms premium yang diterima ada tulisan stp: *393*5*81#. Kami tak berani mencoba, meski tulisan itu terlihat seperti kode untuk menghentikan sms premium. Takut layanan yang aneh-aneh diaktifkan lagi.

Beberapa minggu kemudian, siang hari, saat saya berkeliling kampung untuk silaturohim, atau bahasa gaulnya “sungkeman” pada Idul Fitri ini, Nokia 6120c yang saya kantongi di saku tiba-tiba berbunyi “beeeep” cukup panjang. Aneh sekali, karena 4 tahun memiliki hp ini, belum pernah mengeluarkan bunyi seperti itu, ringtone juga tidak ada.

Saya lihat layar hp, ada sebaris tulisan “selamat blablabla” dan tombol “ok” di kiri bawah. Wah, pasti ini sms premium. Begitu yang saya pikir. Saya berniat menunjukkannya pada kakak saya, supaya bisa lebih waspada.
“ini lho mbak, cara baru operator merampok pulsa”
Sialnya, saat kakak saya melihat layar, backlight dalam kondisi mati. Karena ingin meghidupkan layar, beliau menekan tombol tengah (OK). Kaget, saya lihat di layar hp ada tulisan “sending…” (mirip ketika kita mengakses layanan operator macam *777# dkk). Hasilnya saya mendapat sms dari 9933:

“SLMT! Km trpilih bs raih rejeki Ramadhan HONDA VARIO, IPAD, BB, blablabla…..”

Damn you, sista. Oh, I mean that damn telecommunication service provider.

Beberapa detik kemudian, saya mendapat sms lagi:

“Vierra sudah mulai syuting video klip ketiga berjudul …….”

Oh, like I care. Dua ribu rupiah dirampok.

Dan beruntungnya, saya mencoba-coba dengan putus asa untuk mengetik “unreg” ke 9933, dan langsung mendapat balasan bahwa saya telah berhenti dari layanan ini. Leganya hanya kehilangan sedikit pulsa, tidak seperti teman-teman saya yang masih saja diganggu sms premium meski sudah mengetik unreg. Dengan sedikit googling pun, saya tahu banyak yang mengalami kerugian hingga ratusan ribu rupiah.

Lalu, pada siapa saya harus mengadu? Tak tahu. Saya sudah malas berpikir. BRTI? YLKI? Saya pesimis akan mendapatkan respon memadai. Jika seratus ribu pelanggan saja mendapat sms seperti itu, paling tidak operator sudah mendapatkan Rp. 200.000.000,00. Dua ratus juta rupiah, mengalir begitu saja ke kantong operator.

Terakhir, supaya tulisan ini ada manfaatnya, sedikit tips saya tuliskan:


  1. Waspada dengan apa yang anda lakukan pada telepon seluler anda. Jangan asal pencet. Lihat kondisi hp baik-baik supaya anda tidak menyesal nantinya.
  2. Usahakan jangan pernah berlangganan konten selular. Baik itu sms premium, ringtone/game, nada dering, dkk. Peluang anda akan dicurangi sangatlah besar. Jika anda masih ngebet ingin berlangganan, lihat baik-baik bagaimana cara unreg nya dan berapa pulsa yang akan diambil.
  3. Kalau anda sudah terlanjur terjebak sms premium, cara menstop sms yang umum adalah dengan mengetik “UNREG” atau “STOP” ke nomor pengirim. Atau cek pada sms tersebut, kemungkinan ada keterangan bagaimana cara unreg nya. Kalau masih tidak bisa, hubungi provider yang anda pakai. Mereka akan membantu, tentu saja. Tetapi kehilangan pulsa yang anda alami tidak akan mereka ganti.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun