Dengan berkembangnya teknologi di dunia modern, tak dapat dipungkiri bahwa dunia kesehatan juga mengalami kemajuan pesat, khususnya dalam bidang pengobatan. Di Indonesia, pengobatan tradisional terus berkembang dan telah menjadi salah satu alternatif utama bagi masyarakat.Â
Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, sekitar 2,70% dari total penduduk Indonesia masih menggunakan pengobatan tradisional sebagai metode perawatan kesehatan. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun penggunaan pengobatan modern lebih dominan, pengobatan tradisional tetap memiliki peran penting sebagai salah satu alternatif perawatan. Pengobatan tradisional, yang berakar dari budaya dan kearifan lokal, tetap relevan dalam melengkapi pengobatan modern dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam, salah satunya melalui pemanfaatan jamu yang sering ditemukan dalam praktik sehari-hari.
Sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan pengobatan tradisional, berkat adanya ribuan tanaman obat yang tersebar di seluruh wilayah. Dari sekitar 30.000 jenis tanaman di Indonesia, sebanyak 6.000 jenis diantaranya diketahui memiliki khasiat sebagai obat.Â
Potensi ini menjadi salah satu alasan penting bagi pengembangan pengobatan tradisional di negara ini. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk memaksimalkan potensi ini, termasuk melalui Program Pengembangan Jamu, pembentukan Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer dan Alternatif di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta Program Saintifikasi Jamu.Â
Program-program ini bertujuan untuk memastikan produk jamu memenuhi standar ilmiah dan kualitas tinggi, sehingga lebih diterima dan diakui oleh masyarakat. Melalui berbagai langkah ini, pemerintah berupaya untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional dalam sistem kesehatan nasional dengan pendekatan yang berbasis pada kearifan lokal, serta fokus pada upaya preventif, promotif, rehabilitatif, dan paliatif. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memanfaatkan kekayaan alam Indonesia dalam meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus melestarikan warisan budaya yang berharga.
Pengobatan tradisional menawarkan alternatif yang ekonomis dan praktis dalam dunia kesehatan, khususnya bagi masyarakat yang mencari solusi dengan harga terjangkau dan cara yang lebih sederhana. Metode ini sering memanfaatkan bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar, yang dapat mengurangi biaya perawatan dan mempermudah penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain manfaat ekonomis, pengobatan tradisional juga memiliki keunggulan dalam hal penerimaan budaya. Karena berakar dari kearifan lokal dan tradisi masyarakat, pengobatan tradisional lebih mudah diterima dan diintegrasikan dalam praktik kesehatan di Indonesia.Â
Pendekatan ini sesuai dengan nilai-nilai budaya dan kebiasaan masyarakat, sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan kesehatan secara praktis, tetapi juga membantu menjaga keberlanjutan dan warisan budaya dalam sistem perawatan kesehatan. Dengan adanya alternatif pengobatan tradisional, masyarakat memiliki akses yang lebih luas dan beragam terhadap opsi perawatan kesehatan, yang dapat memperkaya sistem kesehatan secara keseluruhan.
KATA KUNCI: Alternatif, Jamu, Kesehatan, Pengobatan, Tradisional.Â
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2023. Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Sebulan Terakhir Menurut Provinsi, dan Tempat/Cara Berobat, 2009-2023 https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/MTYyMCMx/persentase-penduduk-yang-berobat-jalan-sebulan-terakhir-menurut-provinsi--dan-tempat-cara-berobat--2009-2022.html [online]. (diakses tanggal 16 September 2024)
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. 2022. Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional di Indonesia. https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/penyelenggaraan-pengobatan-tradisional-di-indonesia  [online]. (diakses tanggal 16 September 2024)
