(Sumber: Bank Data TPQ Al-Ikhlas)
Sebagaimana lazimnya di lingkungan pendidikan kanak-kanak dimana orang tua mengantar dan atau menunggui anak-anaknya yang tengah belajar agar anak merasa nyaman, baik atas inisiatif dari si orang tua atau pun permintaan dari anak itu sendiri, demikian halnya dengan para wali santri TPQ “Al-Ikhlas”. Banyak dari para wali santri, sejauh ini adalah kaum ibu, yang menunggui anak-anaknya hingga jam pelajaran usai.Waktu menunggu menjadi sarana berinteraksi dan bertukar pengalaman antara satu orang tua dengan orang tua lainnya. Namun entah disadari atau tidak, saking asyiknya mengobrol terkadang pembicaraan menjadi melebarkemana-mana yang seharusnya tak perlu, semisal menggunjing, membuka rahasia orang lain dan sebagainya.
Kaum ibu yang dalam Islam digambarkan sebagai madrasah (al ummu madrasatun) bagi anak-anaknya tentu diharapkan mampu sebagai suri tauladan yang baik dalam setiap sikap dan perilakunya. Untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih bermanfaat bagi para wali santri, maka tercetus gagasan untuk mengembangkan Taman Pendidikan Al-Qur’an “Al-Ikhlas” tidak hanya sebagai tempat belajar Al Qur’an namun juga sebagai pusat informasi dan pelatihan ketrampilan.
Taman Pendidikan Al Qur’an sebagai pusat informasi pada rencananya akan diwujudkan dalam bentuk menyediakan area perpustakaan dengan beragam koleksi bahan pustaka yang selanjutnya dikembangkan sebagai Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang dapat dimanfaatkan bukan hanya oleh para santri namun juga oleh masyarakat sekitar. Sekaligus ini adalah sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan minat baca bagi anak-anak dan warga desa. Adapun sebagai tempat pelatihan ketrampilan, Taman Pendidikan Al-Qur’an akan memberdayakan para wali santri dalam mengisi waktu tunggu dan atau warga yang berminat dengan berbagai latihan ketrampilan seperti kuliner, daur ulang barang terbuang, seni kriya dan lain-lain. Tindakan selanjutnya dari kegiatan pengembangan bidang ketrampilan ini adalah menyalurkan hasil kerja tersebut sebagai usaha yang bernilai dan berdampak ekonomi sehingga dapat menjadi tambahan penghasilan bagi warga desa yang mayoritas petani dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan mewujudkan masyarakat yang mandiri.
[caption id="attachment_336360" align="aligncenter" width="500" caption="Wisudawan dan wisudawati berfoto bersama dengan sebagian ustadzah"]
[caption id="attachment_336359" align="aligncenter" width="500" caption="Pentas gerak dan lagu pada upacara wisuda santri"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H