Mohon tunggu...
Dewi SAFITRI JAUGI
Dewi SAFITRI JAUGI Mohon Tunggu... -

islam itu indah\r\nislam itu sederhana\r\nislam itu tegas\r\nislam itu nikmat\r\ndan islam itu agama ku\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pencarian Jati Diriku

22 Mei 2011   04:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:22 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jiika aku mengingat perjalanan hidup ku dari aku mashi kecil hingga saat ini. aku sadari begitu banyak perubahan yang aku alami,baik dari segi penampilan dan juga pemikiran meski tak dapat ku pungkiri masih ada hal dalam diri ku yang sulit sekali aku ubah karna sudah menjadi kebiasaan ku.

ketika aku masih duduk di bangku SD aku sangat suka bertengkar dgn teman ku,bahkan terkadang aku berkelahi dengan anak lelaki meski aku wanita aku selalu tidak pernah mau mengalah dengan siapapun, jujur saja saat itu aku tidak pernah merasa takut dengan siapapun.

ketika beranjak dari bangku sekolah SD dan duduk di bangku SMP sifat ku masih juga belum banyak berubah,aku pernah meninju anak laki - laki teman sekolah ku dan itu ku lakukan bukan hanya sekali tetapi beberapa kali, yang pertama karna seorang anak lali -laki di sekolah ku itu berbuat kurang ajar pada ku. karna merasa kesal dan sakit hati aku meninjunya beberapa kali bahkan aku terus mengerjarnya sampai ia lari kedalam musholah dan berpura - pura sholat. aku menungguinya hingga ia menyelesaikan sholat pura - pura nya itu dan kemudian aku meninjunya habis - habisan,teman -  teman ku menyoraki ku,dan mendukung ku.aku semakin membara dan terus melayangkan tinju ke arah nya meski ada berapa tinjuku yang berhasil di tepisnya.hingga seorang kakak kelas datang dan menghentikan ku aku pun berhenti melayangkan tinjuku karna kehabisan energi . lalu aku sadar sakit hati ku tidak berkurang sama sekali meski aku sudah menghajar nya dengan menghabiskan seluruh tenaga ku .beruntung hal itu tidak sampai pada telinga guru dan kepala sekolah. tetapi aku masih menyimpan rasa sakit hati yang begitu besar. Hingga aku menumpahkan semua perasaan ku pada seorang guru yang dekat dengan ku yang sering ku panggil pak dangdut karena memiliki nama seperti penyanyi dangdut meski dia hanya seorang guru komputer bukan seorang ustad dan spikolog,aku menumpahkan air mata ku untuk pertama kalinya setelah sekian lama aku tidak menangis,mungkin ini sulit di percaya, tapi ini nyata sudah lama aku tak pernah lagi menangis sekalipun aku terjatuh dari atas pohon,sahabat ku (Anton) saja sampai heran melihat ku menangis. pak dangdut menasehati ku, memberikan aku pencerahan dan mencoba menenangkan hati ku yang penuh emosi saat itu.Aku ingat ketika ia memberi tahu ku bahwa tindakan ku menghajar anak laki - laki itu hanya perbuatan sia- sia karena tidak sedikit pun menghilangkan rasa sakit hati dan amarah ku hingga dia meyuruh ku untuk berwudhu dan subhana Allah amarah ku mereda. dari sana lah aku belajar menjadi oarng yang lebih baik. saat anak laki - laki itu meminta maaf kepada ku, aku berusaha untuk ikhlas dan melupakan kejadian itu karena aku ingat nasehat dari guru ku itu ,yang mengatakan" orang  yang memaafkan akan mendapatkan pahala yang jauh lebih besar dari pada orang yang meminta maaf" . "memaafkan akan menjadikan hati kita tenang dan tentram jauh dari rasa dendam yang menggerogoti hati". Sejak saat itulah aku berusaha merubah sifat - sifat buruk ku. Dan Alhamdulillah Allah pun memberikan ku hidayahnya, entah dari mana awalnya aku ingin dan bertekad untuk menutup aurat ku, niatan ku di dukung oleh guru ku itu, dan ia juga yang memberikan aku semangat ketika niat ku itu hampir luntur karena begitu banyaknya cobaan yang menghadang ku, mulai dari orang tua ku yang tidak menyetujui jika aku berkerudung,tetapi guru ku itu terus menberiku alasan yang menguatkan aku untuk meneruskan niat ku untuk menutup Aurat ku. dan dengan basmalah dan juga tekad yang bulat, aku menutup aurat ku tepat di hari jum'at. Setelah mengenakan jilbab cobaan itu tidak berhenti sampai disana,semua teman - teman ku heran dan mengejek ku mengatakan aku mengalami AZAB dari Allah hingga aku berubah dengan maksud bergurau dan ada juga yang melihat ku dengan tatapan tidak suka. tapi aku tak pernah mempedulikan nya. Sahabat ku Anton melihat ku keheranan dan memincingkan mata ketika bertemu muka dengan ku." pipit?" sapanya heran. iya kenapa jawabku." lo abis mimpi apaan semalem? ko tiba - tiba berubah jadi alim?"ujarnya

kenapa emang gak boleh berubah?" aku cantik kan pake jilbab?" jawab ku bergurau

" iya cantik kan lu cewek! masa ganteng?" sahutnya lagi.

aku ingat ada juga teman ku yang mengatakan aku sombong karena aku tidak ikut berenang,dengan alasan aku tidak mau membuka Aurat ku.beberapa teman sekolah ku memandang ku sinis, bahkan ada salah satu dari mereka yang mengatakan sesuatu yang membuat hati ku miris hati ku.awalnya aku sedih tapi sahabat ku menguat kan aku," sudah jangan di dengeri!' ujarnya menghibur. Aku beruntung mempunyai sahabat seperti dia, yang tetap mau bersahabat dan mendukung ku dalam setiap kondisi meski kini aku sudah tak seperti dulu,yang bisa di katakan rock n roll.hehehehe

Setahun telah berlalu,Alhamdulillah kemudian aku meneruskan sekolah ku ke sekolah Islam tepatnya SMA Muhammadiyah.padahal aku tidak pernah berencana untuk melanjutkan sekolah disekolah itu bahkan terlintas di pikiran ku saja tidak,mungkin ini adalah jodoh,aku masuk sekolah Muhammadiyah karena aku tak mau masuk sekolah negeri yang di pilihkan oleh orang tua ku, sedang sekolah negeri yang ku pilih letak nya cukup jauh karena  sudah berbeda kota dengan tempat tinggal ku. Disana di sekolah Muhammadiya aku mendapat banyak hal yang semakin menambah pengetahuan ku tentang Islam, teman - teman yang insya Allah berakhlaq baik.dan juga guru - guru yang selalu mengajarkan kebaikan meski terbilang tegas dalam mengingatkan semua siswanya untuk sholat hingga beberapa guru berkeliling sekolah mulai dari ruang kelas, lorong - lorong kelas,kantin sekolah bahkan toilet,untuk  menyuruh siswa - siswi sholat berjamah di masjid sekolah.Dengan membawa speker(toak) mereka dengan ramah namun tegas mengajak semua siswa - siswinya pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah. Tiga tahun telah berlalu tanpa terasa,waktu berjalan dengan begitu cepatnya .Dan kini setelah lulus dari sekolah itu aku menemukan jati diri ku sebagai seorang muslimah dan semoga Allah selalu menjaga hati ku agar tak menjadi goyah.

Amien ya Rabbala'lamin

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun